Article Details

Main Article Content

Rizka Dwi Astari
Dwiningtyas Padmaningrum
Eksa Rusdiyana

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di daerah lahan kering memiliki tantangan lebih dibandingkan di area lahan sawah, mengingat karakteristik dan kondisi lahan kering yang membutuhkan perlakuan secara khusus. Pendampingan penyuluh dibutuhkan untuk membantu petani dalam mengelola usaha taninya dan melakukan adaptasi terhadap kondisi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan penyuluhan. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan studi kasus. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi sumatif. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara purposive, informan dipilih secara purposive sampling dan snowball sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipatif moderat, serta pencatatan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan redukasi data, penyajian data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian belum memenuhi seluruh indikator keberhasilan kinerja penyuluh pertanian yang tertuang dalam Permentan No. 91 Tahun 2013. Penyelenggaraan penyuluhan yang ada juga masih ditemui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan baik dari dalam maupun luar kinerja penyuluh yang menghambat pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan dan kurang optimalnya kinerja penyuluh. Penyelenggaraan penyuluhan belum terlaksana secara optimal, sehingga diperlukan evaluasi untuk memperbaiki kinerja penyuluh dan meminimalisir permasalahan yang ada.

Keywords: Evaluasi Kinerja penyuluh Lahan kering Penyuluhan

Allen, H. F., Batubara, M. M., & Iswarini, H. I. (2015). Kendala penyuluh dalam melaksanakan aktivitas penyuluhan pada usahatani kopi di Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam. Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 4(2), 105-110.

Amruddin, Harniati, Putri Permatasari, Eksa Rusdiyana, Wahyu Trisnasari, Eka Nur Jannah, Achmad Musyadar, Mochamad Sugiarto, Wasrob Nasruddin, & Tri Ratna Saridewi, V. Z. (2021). Kelembagaan Agribisnis. Surakarta: Yayasan Kita Menulis.

Dewi, W. P., Lestari, E., Rusdiyana, E., & Setyowati, R. (2021, July). Rain-fed Farmers’ Strategy of adapting to climate change. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 824, No. 1, p. 012076). IOP Publishing.

Harahap, N., Hardjono, W., & Tarigan, K. (2016). Kaji Model Metode Penyuluhan Di Era Berlakunya Asean Economic Community (Aec) Melalui Sistim Penyuluhan Yang Bersinergi, Terintegrasi Dan Berkelanjutan. Agrica Ekstensia, 10(1), 11-22.

Haryanto, Y., & Anwarudin, O. (2021). Analisis Pemenuhan Informasi Teknologi Penyuluh Swadaya di Jawa Barat. Jurnal Triton, 12(2), 79-91.

Idawati, I., Fatchiya, F., & Tjitropranoto, T. (2018). Kapasitas adaptasi petani kakao terhadap perubahan iklim. Journal TABARO Agriculture Science, 2(1), 178-190.

Irwanto, I. (2019). Analisis Hubungan Karakteristik dengan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa, 3(1), 47-54.

Janis, R. L., Pangemanan, L. R. J., Laoh, O. E. H., & Kumaat, R. M. (2014). Kinerja Penyuluh Pertanian di Wilayah Kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kepulauan Sangihe. Cocos E Jurnal Unsrat, 4(4), 1–22.

Kartasapoetra, G. A. (1991). Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. Unpublished.

Kementerian Pertanian. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2013 Tentang Pedoman Evaluasi Penyuluh Pertanian. Kementan. Jakarta

[http://cybex.pertanian.go.id/xms/files/archieve/files/kp/Permentan%2091-2013%20Evaluasi%20Kinerja%20Penyuluh%20Pertanian.pdf diakses pada 29 Maret 2022].

Khalimi, F., & Kusuma, Z. (2018). Analisis Ketersediaan Air pada Pertanian Lahan Kering di Gunungkudul Yogyakarta. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 5(1), 721-725.

Mardikanto, T. (2008). Refleksi dan Rekomendasi Implementasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian dalam Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Medan: Pustaka Bangsa Press.

Pramono, H., Fatchiya, A., & Sadono, D. (2017). Kompetensi penyuluh tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian di kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(2), 194-209.

Prayoga, K. (2018). Dampak Penetrasi Teknologi Informasi Dalam Transformasi Sistem Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP), 11(1), 46-59.

Purukan, B. N., Nayoan, H., & Pangemanan, F. (2021). Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Swasembada Pangan Di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. GOVERNANCE, 1(2), 1-10.

Reviandy, O. P., Rusdiyana, E., & Rinanto, Y. (2021, November). The role of farmer groups in the development of dryland farming in Ketos Village, Paranggupito Subdistrict, Wonogiri Regency. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 905, No. 1, p. 012127). IOP Publishing.

Rusdiyana, E., Zaman, N., Permatasari, P., Zain, K. M., Suryanti, R., Sugiarto, M., Anwarudin, O., Amruddin, Effendy L., Gandasari, D., & Setiawan, R. B. (2022). Dinamika Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Yayasan Kita Menulis.

Sapar, S., & Butami, L. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Peningkatan Produktivitas Kakao di Kota Palopo. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 3(1).

Syafruddin, H. SS, & Wastutiningsih, SP (2013). Kinerja Penyuluh Pertanian Berdasarkan Faktor Personal dan Situasional. Jurnal Psikologi, 40(2), 240-257.

Wardani, R. I. K., Rusdiyana, E., & Rinanto, Y. (2021, July). Farmers’ adaptation in dealing with limited water (A case study on Wonogiri Regency). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 824, No. 1, p. 012077). IOP Publishing.

Received: 15 Jul 2022; Accepted: 17 Jan 2023; Available Online: 16 Jun 2023;