Article Details
Neraca Energi dan Protein Kelinci Lokal Jantan (Lepus nigricollis) yang diberi Ransum Mengandung Limbah Pengolahan Wine
Energy and Protein Balance of Male Local Rabbits (Lepus nigricollis) given Ration Containing Wine Processing Waste
Main Article Content
Alternatif penyediaan pakan yang murah dan kompetitif adalah melalui pemanfaatan limbah, baik limbah pertanian, peternakan maupun limbah industri pertanian. Salah satu limbah yang memiliki potensi dimamfaatkan sebagai bahan pakan adalah limbah pengolahan anggur menjadi wine masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak kelinci karena produksinya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kelinci jantan lokal yang diberi ransum mengandung limbah wine anggur terhadap neraca energi dan neraca protein. Penelitian dilaksanakan di Desa Tejakula, Kab Buleleng, Bali selama 3 bulan pengamatan. Kelinci yang digunakan memiliki bobot badan awal yang seragam dengan rata-rata 491,6gr ±76,3gr. Metode penelitian mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari lima perlakuan dan empat kelompok bobot badan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini disusun iso-protein (16%) dan iso-energi (2.500 Kkal/kg) dengan variable yang di amati antara lain neraca energi dan neraca protein. Hasil penelitian menunjukan penggunaan limbah wine anggur tanpa fermentasi sebesar 10% dalam ransum mampu menghasilkan neraca energi 61,57 K.kal/hari dan neraca protein 0,92 lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Disarankan Limbah wine anggur tidak difermentasi dapat digunakan sebagai campuran ransum yang berasal dari limbah sampai level 10% dalam menyusun ransum kelinci, karena mampu meningkatkan produktivitas ternak kelinci dilihat dari keseimbangan energi dan protein yang didapatkan dalam penelitian.
Asaolu, S. S., Adefemi, O. S., Oyakilome, I. G., Ajibulu, K. E., & Asaolu, M. F. (2012). Proximate and mineral composition of Nigerian leafy vegetables. Journal of food Research, 1(3), 214.
Atmaja, I. G. M. (2016). Respon Biologi dan Karakteristik Karkas Kelinci Jantan Lokal (Lepus nigricollis) yang diberi Ransum Mengandung Limbah Wine Anggur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Bahar, S., Bakrie, B., Astuti, E. P., Andayani, D., & Raffandi, A. (2016). Kajian pemanfaatan limbah sayuran untuk pakan kelinci di DKI Jakarta. J. Pertanian Perkotaan, 6(1), 24-31.
Beres, C., Costa, G. N. S., Cabezudo, I., da Silva-James, N. K., Teles, A. S. C., Cruz, A. P. G., Mellinger-Silva, C., Tonon, R. V, Cabral, L. M. C., & Freitas, S. P. (2017). Towards integral utilization of grape pomace from winemaking process: A review. Waste Management, 68, 581–594.
Badan Pusat Statistik. (2021). Produksi Buah–Buahan dan Sayuran Tahunan Menurut Jenis Tanaman (ton) di Kabupaten Buleleng, 2017–2020. Kabupaten Buleleng Dalam Angka 2021, 24(2).
Budiari, N. L. G. (2014). Pengaruh Aras Kulit Kopi Terfermentasi dalam ransum terhadap pertumbuhan kelinci lokal jantan (Lepus negrcollis). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Chikwanha, O. C., Muchenje, V., Nolte, J. E., Dugan, M. E., & Mapiye, C. (2019). Grape pomace (Vitis vinifera L. cv. Pinotage) supplementation in lamb diets: Effects on growth performance, carcass and meat quality. Meat Science, 147, 6-12.
Cunha, T. J., & Cheeke, P. R. (2012). Rabbit feeding and nutrition. Elsevier.
De Blas, C., & Wisewan, J. (Eds.). (2020). Nutrition of the Rabbit. Cabi.
Hastuti, D., Subekti, E., & Subantoro, R. (2020). Kajian Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Konsentrat Hijauan Pakan Ternak Kelinci. Jurnal Penelitian Agrisamudra, 7(2), 111-122.
Hay Jr, W. W., Brown, L. D., & Denne, S. C. (2014). Energy requirements, protein-energy metabolism and balance, and carbohydrates in preterm infants. Nutritional Care of Preterm Infants, 110, 64-81.
Mansur, E. (2018). Pengertian Ilmu Makanan Ternak dan Zat Pakan Ternak.
Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. (2017). Penggunaan konsentrat hijau untuk meningkatkan produksi ternak kelinci New Zealand White. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1), 28-39.
Martínez-Paredes, E., Ródenas, L., Martínez-Vallespín, B., Cervera, C., Blas, E., Brecchia, G., Boiti, C., & Pascual, J. J. (2012). Effects of feeding programme on the performance and energy balance of nulliparous rabbit does. Animal, 6(7), 1086–1095.
Masanto, R., & Agus, A. (2013). Kelinci Potong. Penebar Swadaya Grup.
Moote, P. E., Church, J. S., Schwartzkopf-Genswein, K. S., & Van Hamme, J. D. (2014). Effect of fermented winery by-product supplemented rations on the temperament and meat quality of Angus-Hereford X steers during feeding in a British Columbia feedlot. Journal of Food Research, 3(6), 124.
Nuriyasa, I. M., Mastika, I. M., Puger, A. W., Puspani, E., & Wirawan, I. W. (2013). Performans kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum dengan kandungan energi berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan, 16(1), 164-167.
SNI (2018). SNI-8509 Pakan kelinci pertumbuhan atau muda.
Trocino, A., Cotozzolo, E., Zomeño, C., Petracci, M., Xiccato, G., & Castellini, C. (2019). Rabbit production and science: The world and Italian scenarios from 1998 to 2018. Italian Journal of Animal Science, 18(1), 1361-1371.
Zhang, N., Hoadley, A., Patel, J., Lim, S., & Li, C. E. (2017). Sustainable options for the utilization of solid residues from wine production. Waste Management, 60, 173-183.
Received: 21 Mar 2022; Accepted: 06 Oct 2022; Available Online: 15 Dec 2022;