Article Details

Main Article Content

Hariadi Subagja
Dini Aprilia
Agus Hadi Prayitno
Anang Febri Prasetyo
Wida Wahidah Mubarokah

Daging broiler adalah salah satu produk pangan asal peternakan yang banyak diminati masyarakat karena merupakan sumber protein hewani yang mengandung asam amino esensial dan nilai gizi yang baik bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat cemaran bakteri daging broiler yang dijual pada Pasar Tradisional dan Modern di Kabupaten Jember.  Sebanyak 30 sampel daging broiler diambil secara acak (random sampling) dari 3 pasar tradisional dan 3 pasar modern di Kabupaten Jember. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Parameter yang diamati yaitu nilai pH, kadar air, dan total mikroba daging. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan independent sample t test dan dianalisis secara deskriptif dengan kondisi di lapangan. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa daging yang diperoleh dari pasar tradisional memiliki rata-rata nilai pH 5,79, sedangkan daging dari pasar modrn memiliki rata-rata nilai pH 5,96.  Daging dari pasar tradisional memiliki kadar air 76,40%, sedangkan kadar air daging dari pasar modern yaitu 75,21%. TPC daging broiler dari pasar tradisional lebih tinggi dari pasar moder. Jumlah TPC daging dari pasar tradisional yaitu sebesar 6,055 x 107 dan  jumlah TPC daging pada pasar modern yaitu  2,636 x 105.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daging broiler yang diperoleh dari  pasar modern memiliki nilai TPC yang telah sesusai dengan SNI (3924:2009),sedangkan daging dari pasar tradisional memiliki nilai TPC melebihi standar maksimum yang telah ditentukan SNI. Tingginya jumlah TPC daging pada pasar tradisional menyebabkan daging dari pasar tersebut memiliki kualitas yang kurang baik karena tingginya jumlah mikroba dalam daging yang menyebabkan daging lebih cepat rusak.

Keywords: Jumlah total mikroba (TPC) Kadar air Nilai pH Pasar modern Pasar tradisional

Cohen, N., Ennaji, H., B. Bouchrif, M. Hassar, & H. Karib. (2007). Comparative Study of Microbiological Quality of Raw Poultry Meat at Various Seasons and for Different Slaughtering Processes in Casablanca (Morocco). The “Journal of Applied Poultry Research” 16(4) Hal:502-508.

Junaidi, A. (2012). Pedoman Umum Fasilitasi Kios Daging. Diakses tanggal 20 Februari www.deptan.go.Id/pedum2012/Peternakan/2.7.%20Pedum%20.Fasilitasi.0kios%20daging.pdf.

Lawrie, A.R. (1996). Ilmu Daging. Terjemahan: Aminuddin P. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Lawrie, A.R. (2003). Meat science.Edisi Ke-5. Penerjemah: A. Perakasi. UI press. Jakarta

Haq, A.N., D. Septonova, & P.E. Santosa. (2015). Kualitas Fisik Daging Dari Pasar Tradisional di Bandar Lampung. Dalam “Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu”.

Purnawijayanti, H.A. (2001). Sanitasi Hygiene Dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan.Kanisius. Jakarta.

Ramli. (2002). Perbandingan Jumlah Bakteri Pada Ayam Buras Sebelum Dan Setelah Penyembelihan. Dalam Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kuala. Kuala Lumpur. Malaysia.

Rudyanto, M.D. (2011). Aplikasi Hazard Analysis Critical Control Point. Bahan Kuliah Program Studi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Dalam Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.

Shanks, B.C., D.M Wolf., & R.J. Maddock. (2002). Technical Note: The Effect of Freezing On Warner Bratzler Shear Force Values Of Beef Longissimus Steak Acreoss Several Post-Mortem Aging Periods. J. Anim.Sci. 80:2122-2125.

Soeparno. (1992). Komposisi Tubuh dan Evaluasi Daging Dada sebagai Pedoman Penilaian Kualitas Produk Ayam Kampung Jantan. Buletin Peternakan 16: 6-14.

Soeparno. (2003). Ilmu Daging Edisi Ke-5. Diterjemahkan oleh Aminuddin Paraksasi. Universitas Indonesia. Jakarta

Soeparno. (2005). Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soeparno. (2011). Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Standar Nasional Indonesia. (1999). Rumah Pemotongan Hewan: Bogor.Badan Standar Nasional.

Standar Nasional Indonesia. (2009). SNI 3924:2009, Mutu Karkas dan Daging Ayam. Bogor: Badan Standardisasi Nasional.

Susanto, E. (2014). Standar penanganan pasca panen daging segar. Jurnal Ternak, 5 (1): 15-20. Tambunan, R. D. 2009. Keempukan Daging dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung. Lampung.

Taha, S.R. (2012). Cemaran Mikroba pada Pangan Asal Hewan di Pasar Tradisional Kota Gorontalo.Dalam Laporan Penelitian. Universitas Negeri Gorontalo.Gorontalo.

Tambunan, R.D. (2009). Keempukan Daging dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Lampung.

Received: 01 Mar 2022; Accepted: 05 Apr 2022; Available Online: 30 Jun 2022;