Article Details
Analisis Ekonomi dan Lama Pembakaran Briket Bioarang Berbahan Dasar Feses Sapi Potong
Economic Analysis and Burning Time of Bioarang Briquettes Based on Beef Cattle Feces
Main Article Content
Saat ini paradigma limbah peternakan sudah beralih dari bahan buangan menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis. Usaha peternakan yang memanfaatkan limbah ternak perlu dikembangkan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yakni pemanfaatan feses sapi potong menjadi briket bioarang yang dapat menambah pendapatan dari para peternak. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan pengetahuan peternak dalam pengolahan limbah ternak sapi potong sebagai briket bioarang, mengukur durasi pembakaran dari briket bioarang dan menganalisis keuntungan ekonomisnya. Penelitian dilaksanakan pada 5 April 2021 sampai dengan 30 Juni 2021 di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Perlakuan pada penelitian ini yakni perbedaan takaran perekat tapioka dan feses gosong pada briket bioarang terhadap lama pembakaran dengan 6 ulangan. Data kaji terap dianalisis menggunakan uji t, sedangkan pengukuran terhadap aspek pengetahuan peternak diolah secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis efektifitas penyuluhan sebesar 69,8 % dengan kriteria berhasil. Hasil Uji t pada kaji terap menunjukan bahwa perbedaan takaran campuran perekat cairan tapioka tidak berpengaruh nyata pada lama pembakaran dari briket bioarang feses sapi. Analisis ekonomi dari kedua perlakuan kaji terap menunjukkan bahwa penggunaan 70% feses gosong, 20% sekam, dan 10% larutan tapioca lebih menguntungkan secara ekonomi. Berdasarkan pengukuran R/C rasio yang lebih dari satu (>1), maka usaha pengolahan feses sapi potong menjadi briket bioarang ini layak untuk direalisasikan.
Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. (2014). Analisa Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran Pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum) Dan Abu Sekam Padi. Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin, 4 (2): 117-122.
Budiana, I. K., Dwijayanto, I. M. R., & Sudiyono, I. K. (2020). Pengaruh Penyuluhan Metode Demonstrasi terhadap Pengetahuan Infeksi Nosokomial pada Pasien Rawat Inap. Pustaka Kesehatan, 8(3), 166-172.
Budiawan, L., Hendrawan, Y., & Susilo, B. (2014). Pembuatan dan karakterisasi briket bioarang dengan variasi komposisi kulit kopi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(2), 152-160.
Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, (2018). Dinamika Populasi Ternak Tahun 2018. Pangandaran: Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran. Unpublished.
Fitriana, W. & Febrina, W. (2021). Analisis potensi brisket bio-arang sebagai sumber energi terbarukan. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 10 (2): 147-154.
Hermawati, I. (2002). Kritisi terhadap Kegagalan Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia dan Alternatif Pemecahannya. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 7(2).
Jamilatun, S. (2008). Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket batubara dan arang kayu. Jurnal Rekayasa Proses, 2(2), 37-40.
Padmowihardjo, S. (1999). Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Pramono, A. & Oskandar, A, D. (2000). Analisis Kelayakan Proyek Saluran Irigasi Secara Benefit Cost Ratio Dengan Variasi Waktu Tahun Pelaksanaan. Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
Riseanggara, R. R. (2008). Optimasi Kadar Perekat pada Briket Limbah Biomassa. Bogor: Perpustakaan Institut Pertanian Bogor.
Sarjono & Ridlo, M. (2013). Studi Eksperimental Penggunaan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Majalah Ilmiah STTR Cepu.
Soekartawi. (2006). Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press. Unpublished.
Suharto, B., & Sutanhaji, A. T. (2018). Uji Kualitas Briket Kotoran Sapi Pada Variasi Kadar Perekat Tapioka dan Suhu Pengeringan. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 3(2), 39-44.
Yusuf, M. (2014). Analisa Break Event Point (BEP) pada Laba Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 4 (1).
Purwanta, P., Patontingan, S., & Nuraeni, N. (2019). Penyuluhan pemanfaatan feses sapi sebagai briket bahan bakar alternatif. Jurnal Dedikasi. 21 (2): 156-158.
Received: 15 Feb 2022; Accepted: 18 Aug 2022; Available Online: 15 Dec 2022;