Article Details

Main Article Content

Sherly Nuryuhana
Nani Zurahmah
Gallusia Marhaeny Nur Isty

Latar belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang perawatan kambing kacang yang benar dan untuk mengetahui apakah peternak telah menerapkan praktik manajemen yang efektif dalam beternak kambing.


Metode: Penelitian dilakukan selama tiga bulan di Kampung Aimasi, Distrik Aimasi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, pada bulan Maret hingga Mei 2024. Metode pengumpulan data  yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sekunder. Ada dua puluh ekor kambing kacang di kampung aimasi tersebut. Sampel berjumlah enam belas orang peternak kambing kacang diperoleh dengan menerapkan rumus Slovin dengan margin of error 10%. Jenis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil instrumen wawancara yang diungkapkan secara lisan. Faktor penelitian meliputi limbah, peternakan, pakan, bibit, dan kesehatan dalam kaitannya dengan manajemen pemeliharaan kambing kacang.


Hasil: Temuan studi ini menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan intensif yang digunakan dalam konteks ini selalu terkendali dan tidak terekspos. Penting untuk mempertimbangkan faktor internal dan eksternal ketika memilih benih untuk ditanam. 10% dari berat badan hewan harus diberi makan dengan benar. Peternak dapat lebih mudah merawat dan membersihkan kandang dengan kandang panggung yang kokoh. Kambing yang menderita kembung sering kali menunjukkan gejala rasa lapar yang menurun, hewan yang gelisah, dan perut bagian kiri yang menggembung. Agar mendapatkan hasil yang lebih bermanfaat ketika dimanfaatkan, limbah ternak perlu diolah terlebih dahulu.


Kesimpulan: Mulai dari bibit, pakan, tempat berlindung, kesehatan hingga limbah, dipastikan bahwa peternak telah menerapkan manajemen pemeliharaan kambing yang tepat. Faktor-faktor seperti jumlah pendidikan, jumlah hewan yang dimiliki, dan lamanya beternak juga dapat berdampak pada pengelolaan peternakan kambing.

Keywords: kambing kacang manajemen pemeliharaan tatalaksana pemeliharaan

Badan Pusat Statistik. 2022. Populasi ternak kambing menurut provinsi. Terhubung berkala. https://www.bps.go.id. [03 April 2023].

Fuadi, N. (2020). Optimalisasi Pengolahan Limbah Organik Pasar Tradisional Dengan Pemanfaatan Effective Microorganisme4 (Em4). Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi, 14(1).

Hayati, R. N., & Pita, S. (2013). Penyakit kembung pada ternak dan cara mengatasinya. Jawa Tengah: Balai Pengkajian danTeknologi Pertanian (BPTP) JawaTengah.

Ilham, F., & Mukhtar, M. (2018). Perbaikan manajemen pemeliharaan dalam rangka mendukung pembibitan kambing kacang bagi warga di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 3(2), 141-152.

Krisna, R. (2014). Hubungan tingkat kepemilikan dan biaya usaha dengan pendapatan peternak sapi potong di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat (Studi Korelasi). Jurnal Aplikasi Manajemen, 12(2), 295-305.

Maryam, M., Paly, M. B., & Astati, A. (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penentu pendapatan usaha peternakan sapi potong (Studi kasus Desa Otting Kab. Bone). Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 3(1).

Muaharramah, V., Siska, I., & Anggrayni, Y. L. (2020). Penerapan Aspek Teknis Pemeliharaan Ternak Kambing di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Journal of Animal Center (JAC), 2(1), 1-11.

Purwanto, B. P., Astuti, D. A., Atabany, A., & Taufik, E. (2018). Respon Kinerja Produksi dan Fisologis Kambing Peranakan Ettawa terhadap Pemberian Pakan Tambahan Dedak Halus pada Agroekosistem Lahan Kering di Kalimantan Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 21(1), 73-84.

Razak, N. R., Herianto, H., Armayanti, A. K., & Kurniawan, M. E. (2021). Pengaruh Karakteristik Peternak Dan Adopsi Teknologi Terhadap Keberhasilan Inseminasi Buatan Di Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten SinjaI: The Effect of Breeder Characteristics and Technology Adoption on The Success of Artificial Insemination In Sinjai Barat District, Sinjai Regency. Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan, 17(2), 111-118.

Rudiah, R. (2011). Respon Kambing Kacang Jantan Terhadap Waktu Pemberian Pakan. Media Litbang Sulteng, 4(1).

Sirat, M. M. P., Erwanto, E., Wanniatie, V., Ermawati, R., Lidyana, A., Rivai, M., & Surmini, S. (2022). Penyuluhan Manajemen Reproduksi, Pemeliharaan dan Fermentasi Pakan Serta Pengobatan Masal Ternak Kambing di Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 1(2), 419-434.

Soetriono, S., Hapsari, T. D., & Muhlis, A. (2020). Pemodelan usaha ternak Kambing Senduro menuju penguatan kelembagaan korporasi di Kabupaten Lumajang. Livestock and Animal Research, 18(3), 229-239.

Sucipto, S., Andriyanto, T., Nadliroh, K., Indrajaya, D., & Mustofa, M. A. (2019). Pelatihan pengemasan dan penyuluhan pembuatan pupuk kompos: Desa Pusharang. Jurnal Terapan Abdimas, 4(1), 13-16.

Suherman, S., & Kurniawan, E. (2017). Manajemen pengelolaan ternak kambing di desa batu mila sebagai pendapatan tambahan petani lahan kering. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 1(1), 7-13.

Sutama, I. K. (2011). Kambing Peranakan Etawah Sumberdaya Ternak Penuh Berkah. Sinar Tani, 5-13.

Sutama, I. K., & Budiarsana. (2013). Panduan lengkap kambing dan domba. Penebar Swadaya.

Syukur, I. A. (2016). 99% Gagal Beternak Kambing. Penebar Swadaya Grup.

Wi̇radarya, T. R., Putra, W. P. B., Harahap, A. E., & Suska, A. (2020). The growth curve of body weight in Kacang goats managed by smallholders at Tambang District of Indonesia. International Journal of Agriculture Environment and Food Sciences, 4(3), 334–339. https://doi.org/10.31015/jaefs.2020.3.12