Langkah Antisipatif Membangun Kemandirian Pangan Lokal Masyarakat di Papua Barat selama Masa Pandemi Covid-19
Abstract viewed : 1061 times, PDF downloaded : 1822 times
Abstract
Sejak pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, berbagai tindakan seperti pembatasan perjalanan masyarakat dan penguncian wilayah telah mempengaruhi produksi dan distribusi pangan, khususnya sumber pangan pokok masyarakat yakni beras. Pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong sekitar sebagai lahan berkebun sumber pangan lokal, dapat dilakukan masyarakat di Papua Barat guna memproduksi dan mengoptimalkan sumber daya setempat dalam menjaga pasokan pangan bagi masyarakat terutama saat terjadi guncangan terhadap ketersediaan pangan. Dengan studi kasus di Provinsi Papua Barat, tulisan ini membahas beberapa tindakan antisipatif membangun kemandirian masyarakat asli Papua dalam mengupayakan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Data sekunder dari tinjauan berbagai sumber, hasil penelitian sebelumnya dan sumber lain yang relevan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Langkah antisipatif membangunan kemandirian pangan lokal masyarakat di Papua Barat diantaranya pemanfaatan lahan kosong, membangun jaringan komoditas lokal tingkat masyarakat, pengelolaan komoditas lokal berkelanjutan, diversifikasi pangan lokal dan penguatan pendampingan, serta menjadikan pekarangan sebagai peluang kerja dan tambahan pendapatan rumah tangga. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat memiliki ketahanan pangan sendiri dan tidak hanya mengandalkan konsumsi beras. Terutama menghadapi situasi yang tidak menentu saat ini akibat pandemi Covid-19.
References
Ariani, M. et al. (2013). Kajian Strategi Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal. 1–110.
Ashari, NFN, Saptana, N. F. N. & Purwantini, T. B. (2016). ‘Potensi Dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan’, Forum penelitian Agro Ekonomi 30(1), 13.
Baransano, R., Windia, I. W. & Suardi, I. D. P. O. (2019). ‘Dampak Perubahan Pola Konsumsi Pangan Lokal Ubi Dan Sagu Menjadi Pangan Beras Di Kampung Makimi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua’, Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 8(2), 262–71.
Ekafitri, R., & Faradilla, R. H. F. (2011). ‘Pemanfaatan Komoditas Lokal Sebagai Bahan Baku Pangan Darurat’, Jurnal Pangan, 20(2), 153–61.
Fawzi, N. I., & Vina N. H. (2021). ‘Pemanfaatan Informasi Geospasial Untuk Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19’. Seminar Nasional Geomatika, 19: 1.
Ilesanmi, F. F., Olayinka S. I, & Aanuoluwapo A. A. (2021). ‘The Effects of the COVID-19 Pandemic on Food Losses in the Agricultural Value Chains in Africa: The Nigerian Case Study’, Public Health in Practice 2(February), 100087.
ILO. (2015). ‘Laporan Studi: Kajian Ubi Jalar Dengan Pendekatan Rantai Nilai Dan Iklim Usaha Di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua’, Kajian Rantai Nilai Ubi Jalar dan Iklim Investasi Jayawijaya, 1–80.
KabarPapua.co. (2020). ‘4.371 Hektar Lahan Pertanian Di Papua Barat Tak Difungsikan’. https://kabarpapua.co/. https://kabarpapua.co/4-371-hektar-lahan-pertanian-di-papua-barat-tak-difungsikan/ (July 27, 2021).
Khairad, F. (2020). ‘Sektor Pertanian Di Tengah Pandemi COVID-19 Ditinjau Dari Aspek Agribisnis’, Jounal Agriuma, 2(2), 82–89.
Lestari, P., & Pulau, D I. (2015). ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Pulau Sumatera’. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(1), 11–27.
Mardianto, S., & Achmad D. (2015). ‘Pendekatan Pembangunan Pertanian Berbasis Komoditas Vs Ekoregion: Upaya Mencari Jalan Tengah’, Pembangunan Pertanian Berbasis Ekoregion, 203–22.
Muslim, C., Frans, B. M. D., & Dewa, K. S. S. (2020). Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kinerja Subsektor Tanaman Pangan. https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/03-BBRC-2020-II-1-2-CHM.pdf (July 24, 2021).
Rauf, A. W., & Martina, S. L. (2009). ‘Pemanfaatan Komoditas Pangan Lokal Sebagai Sumber Pangan Alternatif Di Papua’, Jurnal Litbang Pertanian, 28(2), 54–62.
Rouw, Aser, & Atekan. (2015). ‘Peranan Data Dan Informasi Pemetaan Aez ( Agro Ecological Zone ) Bagi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan: Kasus Wilayah Papua Barat’. Buletin Agro-Infotek, 1(1), 26–32.
tinia, S. H., Sheila S., Mewa A., & Rinna S. (2020). ‘Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Penyediaan Pangan Rumah Tangga Pada Masa Pandemi Covid-19’. In Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi Dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian, 863–84. https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/42-BBRC-2020-V-3-2-SHT.pdf.
Suswanto, B., Rili W., Adhi I. S., & Sri W. (2019). ‘Peran Pendamping Desa Dalam Model Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan’. Jurnal Sosial Soedirman, 2(2), 40–60.
Tao, Z. et al. (2020). ‘Neglected Idle Rural Residential Land (IRRL) in Metropolitan Suburbs: Spatial Differentiation and Influencing Factors’, Journal of Rural Studies 78(May), 163–75.
Victor, U. I. (2015). ‘The Empirical Analysis of Agricultural Exports and Economic Growth in Nigeria’. Journal of Development and Agricultural Economics 7(3), 113–22.
Workie, E., Joby, M., Joan, N., & Sendhil, R. (2020). ‘Deciphering the Impact of COVID-19 Pandemic on Food Security, Agriculture, and Livelihoods: A Review of the Evidence from Developing Countries’. Current Research in Environmental Sustainability 2: 100014. https://doi.org/10.1016/j.crsust.2020.100014.