Respon Pertumbuhan Tanaman Terong Ungu terhadap Limbah Pupuk Cair Organik dari Rebusan Kedelai (Solanum melongena L.)


Abstract viewed : 815 times,     PDF downloaded : 989 times

  • Desri Wulandari Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Anastasia H.I Sabaruji Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Carko Balai Penyuluhan Pertanian Prafi
  • Djaka Mastuti Balai Penyuluhan Pertanian Prafi
  • Latarus Fangohoi Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
Keywords: Air rebusan kedelai, Limbah, Solanum melongena L., Terong ungu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi pupuk organik cair dari air rebusan kedelai terhadap pertumbuhan tanaman terong ungu umur 10, 20, 30 dan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 150 tanaman terong ungu yang dibagi menjadi 5 perlakuan dan 5 ulangan yaitu PO= Tanpa pupuk organik cair (kontrol), P1=pupuk organik cair 125 ml+1,875 air, P2=pupuk organik cair 250 ml + 1.750 air, P3=pupuk organik cair 375 ml + 1.625 air dan P4=pupuk organik cair 500 ml+1.500 ml air. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan kuncup bunga. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) dan selanjutnya diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlakuan terbaik adalah P4 (500 ml pupuk organik cair dari air rebusan kedelai + 1.500 ml air).

References

Fifendy, M., Eldini, E., & Irdawati, I. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Molase Terhadap Jumlah Mikroba Dan Ketebalan Nata Pada Teh Kombucha. In Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 67–72.

Hanafiah, K.A. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo.

Handayanto, E. (1998). Pengelolaan Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Hanolo, W. (1997). Tanggapan tanaman selada dan sawi terhadap dosis dan cara pemberian pupuk cair stimulan. Jurnal Agrotropika 1.

Hikma, N., A. Muhammad., & Umrah. (2014). Potensi Limbah Cair Tempe Secara Mikrobiologis Sebagai Alternatif Penghasil Biogas. Kota Palu : Perpustakaan Universitas Tadulako.

Iritani, G. (2012). Vegetable Gardening. Indonesia Tera. Yogyakarta.

Fangohoi, L. (2013). Variasi pemberian Bokashi pada Budidaya Tanaman Sawi Caisim(Brassica juncea L) DI Desa Randuagung KecamatanLawang Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. 7(1), 17–21. https://polbangtanmanokwari.ac.id/jurnal/media/files/Jurnal_2016_latarus.pdf

Lutfiana, Z., Fangohoi, L., & Saikhu, M. (2019). Pengaruh Intensitas Penyiraman terhadap Persemaian Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dengan Media Semai Pelepah Batang Pisang di Kelompok Tani Morgo Utomo Kelurahan Bence Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 12(2), 82–86. https://doi.org/10.21107/agrovigor.v12i2.5605

Rahmah, A, dkk. (2014). Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Sawi Putih (Brassica chinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata). Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 22, No. 1.

Rizqiani, N., F.A. Erlina & W.Y. Nasih. (2007). Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan VII (1) : 43-45.

Siswati, N. D., Theodorus, H., & Eko, S.P.W. (2009). Kajian Penambahan Effective Microorganisms (EM4) Pada Proses Dekomposisi Limbah Padat Industri Kertas. Buana Sains, 9(1), 63–68.

Sunarjono. H. (2013). Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wulan. (2014). Analisis Kandungan Limbah Cair Pabrik Tempe. Semarang : UNDIP.

Published
2021-09-09