Pengoprasionalan Cultivaltor di Kampung Kobrey Distrik Ransiki dalam Peningkatan Kompetensi Petani
Abstract viewed : 2624 times, PDF downloaded : 1785 times
Abstract
Cultivator adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder dimana sebelumnya tanah sudah diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi petani dalam pengoperasian cultivator dan mengetahui faktor-faktor karakteristik petani (tingkat pendidikan, umur dan lama berusahatani) yang mempengaruhi kompetensi petani dalam mengoperasionalkan cultivator. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Variabel yang diamati yaitu kompetensi petani dalam pengoperasian cultivator dengan parameter yang diukur yaitu pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan penyuluhan pada kelompok tani Mamantoa di Kampung Kobrey cukup efektif meningkatkan pengetahuan petani hasil ini dapat terlihat dari nilai rata-rata persentase efektifitas penyuluhan sebesar 47,76 point masuk dalam kriteria cukup efektif., namun petani kurang terampil dalam mengoperasionalkan cultivator, sehingga petani berada pada kriteria kompetensi cukup dalam memahami dan mengeoperasikan cultivator, yaitu sebanyak 17 orang, dan sisanya sebanyak 3 orang memiliki kompetensi baik.
References
Djoyowasito, G. (2002). Pengaruh Kecepatan Maju Bajak terhadap beberapa Sifat Dinamik Tanah dalam Pengolahan Tanah. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fangohoi, L., Sugiyanto, S., Sukesi, K., & Cahyono, E.D. (2018). Establish the Perception of Agricultural Extension Workers Through Cyber Extension As the Media Information. Journal of Socioeconomics and Development, 1(1), 32–37. https://doi.org/10.31328/jsed.v1i1.530
Fangohoi, L., Sugiyanto, Sukesi, K., & Dwi, C.E. (2017). the Role of Cyber Extension As Media Information of Plantation Genetic Resources in the Insurance of Cocoa Results in South Manokwari Regency West Papua. International Journal of Research -GRANTHAALAYAH, 5(11), 343–350. https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v5.i11.2017.2362
Harijati, S. (2007). Potensi dan Pengembangan Kompetensi Agribisnis Petani Berlahan Sempit: Kasus Petani Sayuran di Kota dan Pinggiran Jakarta dan Bandung. Repository IPB, Bogor.
Palan, R. (2008). Competency Management. Penerbit PPM. Jakarta.
Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovations. The Free Press, London.
Sayuti, M.R. (2014). Perancangan Transmisi Traktor Tangan Mini Dengan Motor Penggerak 5,5 HP Untuk Tanah Kering. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang, 2014.
Hardjosentono, W., M. Rachlan, E. Badra, I.W., & Tarmana, R.D. (1985). Mesin- Mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.
Hendriadi, A., Sulistiadji, K., & Prabowo, A. (2002). Analisis sistem dalam pengembangan alsintan pengolahan berbagai jenis tanah. http://mekanisasi.litbang.deptan. go.id/abstrak/th-2000/alsin-pengolahan_tanah.htm. [17 April 2013].
Institut Pertanian Bogor (2010). Alat dan mesin pengolah tanah. http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Buditenagatrakto%20Pertanian/ Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. [17 April 2013].
Pramuhadi, G. (2004). Studi Hubungan Antara Beban Mesin Traktor dan Efi siensi Pengolahan Tanah. Tesis. Program Studi Ilmu Keteknikan Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rachman, A. (2000). Penyiapan lahan. http://balitra.net/ berita/menu.php. [17 April 2013].
Rizaldi, T. (2006). Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.