Kesadaran Petani Lokal Memanfaatkan Sirih Hutan (Piper betle L.) sebagai Pestisida Nabati dalam Pengendalian Hama Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Kabupaten Manokwari Papua Barat


Abstract viewed : 1110 times,     PDF downloaded : 1025 times

  • Michel Koibur Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Mika Marandof Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Elwin Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
Keywords: Hama, Pestisida nabati, Sirih hutan, Ubi jalar

Abstract

Salah satu upaya penerapan pertanian organik yaitu dengan menggunakan pestisida nabati. Pupuk organik cair sirih hutan (Piper betle L.) merupakan salah satu pupuk nabati yang dikaji dalam proses perlindungan tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.), terhadap hama ubi jalar. Ubi jalar merupakan tanaman pangan lokal papua yang dikonsumsi sebagai penganti nasi, sehingga perlu untuk dilakukan perlindungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis  pemanfaatan sirih hutan, (Piper betle L.) sebagai bahan ekstrak pestisida nabati organik cair pada tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Petrus Kafiar, Distrik Manokwari Barat. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan, P0, E1 (kontrol, tanpa perlakuan), P1, E2 (ekstrak sirih: tembakau, 1:1), P2, E3 (ekstrak sirih : tembakau, 2:1), P3. E4 (Ekstrak sirih : tembakau, 3:1), yang masing-masing perlakuan dilakukan ulangan semprotan 3 kali sehari pada tanaman ubi jalar. Untuk mengetahui intensitas serangan hama dilakukan analisis terhadap jumlah daun ubi jalar yang rusak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida ekstrak sirih hutan dan tembakau berpengaruh signifikan terhadap intensitas serangan hama baik pada 17 HST, 24 HST, 31 HST, 38 HST, 45 HST, 52 HST dan 59 HST. Hasil terbaik pada perbandingan ekstrak sirih hutan dan tembakau 1 : 1 yang ditunjukkan dengan jumlah daun ubi jalar yang rusak paling sedikit.

References

Elwin & Mual, C.D. (2020). Pengaruh Pestisida Nabati Jeruk Nipis berbasis Mikroorganisme Lokal (MOL) terhadap Serangan Hama (Grayak, Belalang, Boleng) dan Bobot Umbi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lam), Jurnal Triton, 11(1), 7-15.

Maghfirillah, G. M., Anwarudin, O., & Nazaruddin, N. (2020). Perilaku Petani Padi dalam Mengimplementasikan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Menggunakan Tanaman Refugia, Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 623-632.

Maharina, K. E., Aini, L. Q., & Wardiyati, T. (2013). Aplikasi Agens Hayati dan Bahan Nabati Sebagai Pengendalian Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Budidaya Tanaman Tomat. Jurnal Produksi Tanaman, 1(8).

Saputra C. Anwarudin O. & Sulistyowati D. (2018). Persepsi dan adopsi pengendalian hama terpadu lalat buah pada tanaman mangga di Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, Jurnal Penyuluhan Pertanian, 13(2), 46-60.

Siamtuti, W. S., Aftiarani, R., Wardhani, Z. K., Alfianto, N., & Hartoko, I.V. (2017). Potensi Daun Sirih (Piper betle, L) Dalam Pembuatan Insektisida Nabati yang Ramah Lingkungan. Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) ke-2, 23 Agustus 2017.

Suhartini, S., Suryadarma, P., & Budiwati, B. (2017). Pemanfaatan Pestisida Nabati pada Pengendalian Hama Plutella Xylostella Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Menuju Pertanian Ramah Lingkungan, Jurnal Sains Dasar, 6(1), 36-43.

Tahyudin, T., Anwarudin, O., & Hartono, R. (2020). Perilaku petani dalam mereduksi penggunaan pestisida kimia pada budidaya bawang merah, Jurnal Kommunity Online, 9(1), 211-30.

Published
2021-09-09