Pengaruh Letak Telur pada Mesin Tetas terhadap Persentase Daya Hidup Embrio, Lama Menetas dan Gagal Menetas
Abstract viewed : 1141 times, PDF downloaded : 3563 times
Abstract
Letak telur merupakan posisi penempatan telur dalam mesin tetas pada bagian rak atas, tengah dan bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan letak telur dalam mesin tetas terhadap daya hidup embrio, lama menetas dan gagal menetas telur ayam strain Ross. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021 di PT. Super Unggas Jaya Unit Hatchery Solo, Jawa Tengah. Menggunakan 2.700 butir telur ayam strain Ross dengan umur induk 43-45 minggu. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari letak telur bagian rak atas, tengah dan bawah dengan jumlah telur 180 setiap ulangan. Hasil penelitian ini memperoleh rata-rata daya hidup embrio telur ayam strain Ross 97,68%, lama menetas 475,59 jam dan gagal menetas sebesar 8,48%. Suhu yang dihasilkan pada penelitian adalah 36,88-36,97°C dan kelembapan sebesar 68,16-68,42%. Berdasarkan analisis keragaman menunjukkan bahwa pengaruh letak telur tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap daya hidup embrio, lama menetas dan gagal menetas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perbedaan letak telur dalam mesin tetas menyediakan panas yang optimal sehingga suhu dan kelembapan yang dihasilkan tersebar secara merata.
References
Darmawati, D., Rukmiasih & R, Afnan. (2016). Daya tetas telur itik Cihateup dan Alabio. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. Vol. 04. No. 1. Hal 257-263.
Daulay, A.H., S. Aris & A. Salim. (2008). Pengaruh umur dan frekuensi pemutaran terhadap daya tetas dan mortalitas telur ayam arab (Galus turcisus). Jurnal Agribisnis Peternakan. Vol.1, No. 4.
Djafar, D. (2001). Beternak ayam dan itik. Buku cetakan ke sebelas. CV. Yasaguna. Jakarta.
Hartono, T & Isman. (2010). Kiat sukses menetasakan telur ayam. Agromedia Pustaka. Yogyakarta.
Herlina, B., T. Karyono, R. Novita & P. Novantoro. (2016). Pengaruh lama penyimpanan telur ayam Merawang (Gallus gallus) terhadap daya tetas. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Vol. 11. No. 1.
Indrawati, E., T. Saili, & S. Rahadi. (2015). Fertilitas, Daya hidup embrio, daya tetas dan bobot tetas telur ayam ras hasil inseminasi buatan dengan ayam tolaki. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis. Vol. 1., No. 3, 10-18.
Kurtini, T., R. Riyanti & D. Seotinova. (2010). Teknologi penetasan unggas. Penuntun praktikum. Universitas Lampung. Lampung.
Lourens, A., R. Meijerhof, B. Kemp, & H. van den Brand. (2011). Energy Partitioning During Incubation and Consequences for Embryo Temperature: A Theoretical Approach. Poultry Science 90:516-523.
Manggiasih, N.N., D. Garnida, & A. Mushawwir. (2015). Susut Telur, Lama dan Bobot Tetas Itik Lokal (Anas sp.) Berdasarkan Pola Pengaturan Temperatur Mesin Tetas. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung
Marhiyanto, B. (2000). Sukses beternak ayam arab. Difa Publisher. Jakarta.
Mulyantini. (2010). Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Nafiu, L., M. Rusdin., & A. S. Aku. (2014). Daya tetas dan lama menetas telur ayam Tolaki pada mesin tetas dengan sumber panas yang berbeda. Universitas Halu Oleo. JITRO. Vol. 1 (1).
Nasruddin & Z. Arif. (2014). Analisa perubahan temperatur dan kelembapan relatif pada inkubator peetas telur yang menggunaan fan dan tidak menggunakan fan. Journal Ilmiah JURUTRA. Vol. 01, No. 01: 031-035.
Ningtyas, M.S., I.H. Ismoyati, & Sulityawan. (2013). Pengaruh temperature terhadap daya tetas dan hasil tetas telur itik (Anas Plathyrinchos). Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1): 347-352.
Paimin, F.B. (2011). Membuat dan mengelola mesin tetas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Parkust, C. R & Moutney. (1998). Poultry meat and egg production. Van Nostrand Reinhold. New York.
Pradini, L.A., D. Septinovab & K. Novab. (2016). Pengaruh larutan jeruk nipis dan gula pada dosis yang berbeda sebagai larutan penyemprotan terhadap mortalitas, lama menetas, dan saleable DOD itik Tegal. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Vol. 4(2) : 149-155.
Salahi, A., S.N. Mousavir, F. Fourodi, M.M. Khasibi, & M. Norozi. (2011). Effect of in ovo Injection of Butyric Acid in Broiler Breeder Eggs on Hatching Parameters, Chick Quality and Performance. Global Veteriner 7 (5) 468-477.
Soesanto. (2002). Pengaruh frekuensi pemutaran telur terhadap daya tetas dan bobot badan DOC ayam kampung. Jurnal Agribisnis Peternakan. 2:101-105.
Subiharta & D.M. Yuwana. (2012). Pengaruh penggunaan bahan tempat air dan letak telur di dalam mesin tetas yang berpemanas listrik pada penetasan itik Tegal. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi. Fakultas Pertanian 7:2.