Kondisi Brucellosis setelah Vaksinasi di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan


Abstract viewed : 392 times,     PDF downloaded : 756 times

  • Sulaxono Hadi Balai Besar Veteriner Maros
  • Ratna Loventa Sulaxono Balai Besar Veteriner Maros
  • Siswani Balai Besar Veteriner Maros
Keywords: Brucellosis, Prevalensi, Uji serologis

Abstract

Vaksinasi brucellosis telah dilakukan secara massal di Kabupaten Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan tahun 2013 dan 2014 menggunakan vaksin brucellosis RB51. Vaksinasi dimaksudkan untuk mengendalikan dan menekan angka prevalensi yang tinggi di Kabupaten Wajo yang mencapai angka 30%. Surveilans telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk melihat dan mengevaluasi prevalensi brucellosis yang terjadi beberapa tahun kemudian untuk melihat penurunan prevalensi brucellosis pasca vaksinasi. Pada tahun 2016 telah dilakukan pengujian sampel serum yang berasal dari Kabupaten Wajo. Sebanyak 118 serum telah diuji dengan Rose Bengal Test (RBT) yang diteruskan dengan Complement Fixation Test (CFT). Hasilnya menunjukkan bahwa brucellosis masih ditemukan di Kabupaten Wajo dengan angka prevalensi sebesar 25,42%. Prevalensi terbesar ditemukan di Kecamatan Takalalla yang mencapai 73,68%, sedangkan di Kecamatan Majauleng sebesar 3.13%. Sampling lanjutan dilakukan pada tahun 2020 di kecamatan terpadat populasi sapinya yaitu Kecamatan Majauleng. Prevalensi brucellosis pada tahun 2020 di dua desa di Kecamatan Majauleng meningkat menjadi sebesar 6 %.

References

Anonimous. (2018). Brucellosis: Brucella abortus. The Center for Food Scurity & Public Health.

Anonimous. (2019). Chapter 6, Surveillance of bovine brucellosis. OIE, Paris.

Anonimous. (2020). Brucellosis. OIE, word organization for animal health.

Cardenas, L., Pena, M., Melo, O., & Casal, J. (2019). Risk factor for new bovine brucellosis infec-tious in columbia herds. BMC Vet Research: 81.

Dorneles, E.M.S., Lima, G.K., Teixeira-Carvallo, A., Aranjo, M.S.S., Martins-Fitho, O.A., Sriranganathan, N., Al-Qublan, H., Hinemann, & M.B., Lage, A.Y. (2015). Immune respons of calves vaccinated with Brucella abortus S19 or RB51 and revaccinated with RB51. Plos-ONE: 10 (9).

Kudoglu, M., Cetin, O., Kurdoglu, Z., & Akdenoz, H. (2015). The Effect of brucellosis on women’s health and reproduction. Intern. J. Of Women Health and Reprod Science, Vol. 3(4): 176-183.

Mertihan, K., Orhun, C., Zehra, K., & Hayrettin, A. (2015). The Effect of brucellosis on women’s health and reproduction. Intern. J. Of Women Health and Reprod Science, Vol. 3(4): 176-183.

Ryu, S., Ricardo, J., Magalhaes, S., & Chul-Chun, B. (2019). The impact of expanded brucellosis surveilance in beef cattle on human brucellosis in Korea: An interuppted time-series analysis. BMC Infect Dis. 19:201.

Shetsova, E., Shevtsov, A., Mukanov, A., Filipenko, M., Kamalova, D., Sytnik, I., Syzdikov, M., Kutnetsov, A., Akhmetova, A., Zharova, M., Karibavev, T., Talokov, P., & Ramanculov, E. (2016). Epidemiology of brucellosis and genetic diversity of Brucella abortus in Kazakhtan. Plos-ONE, 11 (12).

Tabar, H. & Jafari, G.R.A. (2014). Prvetive and control programme for brucellosis in human and animals. A review article. J.of Zoonosis, (1)1.

Sudibyo, A. (1995). Studi epidemiologi brucellosis dan dampaknya terhadap reproduksi sapi perah di DKI Jakarta. Journal Ilmu Ternak dan Veteriner, (1)1.

Zamri-Saad, M. & Kamaruddin, M.I. (2016). Control of animal brucellosis: The Malaysian experience. Asia Pasific J.of Trop. Med, Vol 9, 12: 1136-1140.

Sukyun, R., Ricardo, J., Soares, M., & Byung, C. (2019). The impact of expanded brucellosis surveilance in beef cattle on human brucellosis in Korea: An interuppted time-series analysis. BMC Infect Dis. 19:201.

Published
2021-09-09