Article Details

Main Article Content

Yusra Muharami Lestari
Nurliana Harahap
Ameilia Zuliyanti Siregar

Di Indonesia yang menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar masyarakatnya adalah industri pertanian. Banyaknya masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dengan berprofesi sebagai petani. Hortikultura adalah salah satu subsektor pertanian utama misalnya bawang merah. Komoditas yang permintaannya terus meningkat adalah bawang merah. Tentu saja, diharapkan dengan permintaan yang terus meningkat dapat membuat kesejahteraan petani bawang merah menjadi lebih tinggi. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan. Kurangnya akses ke teknologi dan permodalan, harga bawang yang tidak stabil, kurangnya akses ke pasar dan pelatihan yang terbatas menjadi kendala bagi para petani bawang. Petani masih hidup dalam kemiskinan dengan standar hidup keluarga mereka masih sangat rendah serta sering kali tidak mendapatkan dukungan yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan mereka meskipun petani memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesejahteraan petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, dengan berdasarkan ukuran-ukuran yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada 90 petani yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dilanjutkan melakukan wawancara serta observasi lapangan. Temuan analisis menunjukkan bahwa tidak ada petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, yang termasuk dalam kategori kesejahteraan rendah. Sementara itu, terdapat 81 petani bawang merah (90%) dengan tingkat kesejahteraan kategori sedang dan 9 petani bawang merah (10%) yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi. Indikator kesejahteraan paling tinggi terdapat pada petani bawang merah Medan Marelan yaitu kependudukan ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 14.19%.

Keywords: Bawang merah Hortikultura Indikator BPS Kesejahteraan Petani

Anandhyta, A. R., & Kinseng, R. A. (2020). Hubungan tingkat partisipasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam pengembangan Wisata Pesisir. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(2), 68-81.

Badan Pusat Statistik. (2020). Data dan Informasi Kemiskinan Provinsi. www.bps.go.id

Christian, A. I., & Subejo, S. (2018). Akses, fungsi, dan pola penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh petani pada kawasan pertanian komersial di Kabupaten Bantul. JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 11(2), 25-30.

Dahiri, D. (2022). Disparitas Dan Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani. Jurnal Budget: Isu Dan Masalah Keuangan Negara, 7(2).

Fitri, N. I. (2019). Peran Masyarakat dalam Menciptakan Budaya Hidup Bersih dari Sampah di Desa Kalijaga Selatan Lombok Timur. Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan, 6(1), 34-54.

Harmoko, & Darmansyah, E. (2016). Pertanian melalui media komunikasi pada Kelompok Sambas dan Kota Singkawang. Jurnal Komunikator, 8(1), 1–10.

Hartoyo, H. (2020). Potensi Bawang Merah Sebagai Tanaman Herbal Untuk Kesehatan Masyarakat Desa Jemasih Kec. Ketanggungan Kab. Brebes. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(10), 1109-1120.

Lestari, Y., Hartati, S., & Nopianti, H. (2016). Pemenuhan Kebutuhan Hidup Rumah Tangga Petani Miskin (Studi Kasus pada Petani Penggarap di Dusun II Talang Watas Desa Muara Langkap Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang). Jurnal Sosiologi Nusantara, 2(2), 94-103.

Martina, & Yuristia, R. (2021). Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Agrica Ekstensia, 15(1), 56–63.

Mawar, Y. B. (2019). Aspirasi Dan Strategi Keluarga Petani Dalam Pendidikan Anak Di Desa Kenotan, Adonara Tengah, Flores Timur. Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, 8(4), 259-270.

Nadeak, T. H. (2022). Analisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani kentang di Desa Semangat Kabupaten Karo. Jurnal Ilmiah Maksitek, 7(1), 18-23.

Pangi, J., Lasut, J. J., & Paat, C. J. (2020). Kehidupan sosial ekonomi petani di Desa Maliku Satu Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan. HOLISTIK, Journal of Social and Culture.

Paramata, R. N., Rauf, A., & Saleh, Y. (2020). Alokasi waktu kerja wanita tani terhadap pendapatan petani jagung di Desa Molamahu Kecamatan Pulubala. AGRINESIA: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(1), 55-64.

Seda, A., Allamanda, D., Chandra, J., & Melina, M. (2019). Analisis Kualitatif Kebutuhan Transportasi DesaKasus: Desa Pulosari, Sukabumi, Jawa Barat. Indonesian Business Review, 2(1), 102–124.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R & D dan Penelitian Pendidikan). Alfabeta.

Utaminingsih, & Suwendra. (2022). Pengaruh Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga TerhadapKesejahteraan Keluarga di Kelurahan Karangasem. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(2), 256–263.

Wahdah, Muhammad, S., & Andriawan, K. (2021). Analisis tingkat kesejahteraan pengrajin manik-manik. Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM), 6(3).

Waris, B. N., & Wahyuning, D. A. (2015). Pengaruh tingkat pendidikan, usia, dan lama beternak terhadap pengetahuan manajemen reproduksi ternak sapi potong di Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik. Jurnal ternak, 6(1), 3-8.

Yanti, I. R., Nuraeni, N., & Rasyid, R. (2022). Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani Kelapa Sawit di Desa Pebatae. Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(1), 1-10.

Received: 05 Jan 2024; Accepted: 19 Sep 2024; Available Online: 06 Nov 2024;