Article Details
Dukungan Kelembagaan Sistem Agribisnis dalam Pengembangan Usahatani Sayur di Kabupaten Jember
Institutional Support for Agribusiness Systems in the Development of Vegetable Farming in Jember Regency
Main Article Content
Desa Sukorambi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi usahatani sayur dapat terlihat dari produksi sayur yang cukup tinggi, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani sayur, pemasok terbesar tanaman sayur di Kabupaten Jember. Potensi tersebut seharusnya memberikan keuntungan kepada petani namun keadaan di lapang menunjukkan bahwa terjadi permasalahan fluktuasi harga karena kesamaan jenis dan musim yang menyebabkan oversuplay sehingga petani mengalami kerugian karena pembuangan hasil panen yang tidak terjual namun keterlibatan kelembagaan agribisnis masih belum memberikan dukungan seperti dalam permodalan dan pengolahan hasil. Fokus permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana dukungan kelembagaan sistem agribisnis dalam mengembangkan usahatani sayur di Desa Sukorambi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dukungan kelembagaan sistem agribisnis dalam pengembangan usahatani sayur di Desa Sukorambi. Pemilihan lokasi dan informan penelitian menggunakan purposive method. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis data Miles dan Huberman (2009), yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan kelembagaan sistem agribisnis di Desa Sukorambi memberikan 4 dukungan dalam pengembangan usahatani sayur yaitu emotional support, informational support, instrumental support dan social companionship. Beberapa kelembagaan tidak memberikan semua dukungan yaitu kelompok tani pada subsistem produksi, petani dan tengkulak pada subsistem pasca panen dan pengolahan hasil, serta pemerintah desa pada subsistem pendukung. Dukungan yang dibutuhkan oleh petani adalah emotional support dan instrumental support sedangkan yang tidak terlalu dibutuhkan adalah social companionship.
Andianto, T. T. (2014). Pengantar Ilmu Pertanian: Agraris, Agrobisnis, Agroindustri, dan Agroteknologi. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychologicalbulletin, 98(2), 310.
Endraswara, S. (2006). Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi dan Aplikasi. Yogyakarta: PT Agromedia Pustaka.
Fakhrurrazi, F., & Raharja, S. (2018). Model kelembagaan pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen Teknologi, 17(3), 244-260.
Gunawan, G., Hubeis, A. V. S., Fatchiya, A., & Susanto, D. (2019). Dukungan penyuluhan dan lingkungan ekternal terhadap adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik. Agriekonomika, 8(1), 70-80.
Hermawan, S., & Amirullah, A. (2016). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Malang: Media Nusa Creative.
Kementerian Pertanian. (2016). Peraturan Menteri Pertanian No. 67/ Permentan/SM.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani.
Khairunnisa, K., Saleh, A., & Anwas, E. O. M. (2019). Dukungan Kelembagaan Eksternal terhadap Penguatan Gabungan Kelompok Tani di Kecamatan Sawang Provinsi Aceh. Suluh Pembang. J. Ext. Dev, 1, 8-13.
Lenaini, I. (2021). Teknik Pengambilan Sampel Purposive dan Snowball Sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah, 6(1): 33–39.
Mardia, N., Alam, M. C., Sugiarto, M., Amruddin, P., & DE, H. M., & Utomo, B. (2021). Manajemen Agribisnis. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Maulidah, S. (2012). Pengantar Manajemen Agribisnis. Universitas Brawijaya Press.
Nurcayah, N. (2020). Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran di Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora (JIMSH), 2(1), 30-42.
Priyono. (2021). Analisis Regresi dan Korelasi untuk Penelitian Survey (Panduan Praktis Olah Data dan Interpretasi: Dilengkapi Cara Perhitungan Secara Manual. Bogor: Guepedia.
Pulungan, S. (2021). Kelembagaan Petani Menuju Pengembangan Agroindustri Aren. Pena Persada.
Rahmawati, A., & Fariyanti, A. (2018, July). Analisis Risiko Harga Komoditas Sayuran Unggulan di Indonesia. In Forum Agribisnis: Agribusiness Forum (Vol. 8, No. 1, pp. 35-60).
Ramadhan, R. P., Aminah, S., Wardana, I. P., Subekti, N. A., & Putra, M. T. P. (2022, June). Kelembagaan Talas Beneng: Instrumen Penting Mewujudkan Agribisnis Talas Beneng Berkelanjutan (Studi Kasus Pengembangan Talas Beneng Di Kabupaten Pandeglang, Banten). In Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis (Vol. 6, No. 1, pp. 425-432).
Salqaura, S. S. (2020). Analisis korelasi sektor pertanian dengan kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Agristan, 2(1).
Syarif, A., & Zainuddin, M. (2017). Inti sari sosiologi pertanian (Vol. 1). Penerbit CV. Inti Mediatama.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Uphoff, N. T. (1992). Local institutions and participation for sustainable development. London: Sustainable Agriculture Programme of the International Institute for Environment and Development.
Winarto, W. P. (2004). Memanfaatkan tanaman sayur untuk mengatasi aneka penyakit. AgroMedia.
Yogi, Y., & S. Ratnaningtyas. (2020). Pengantar Ekonomi Pertanian. Bogor: ITB.
Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta, 2(2), 83-91.
Received: 21 Jan 2023; Accepted: 25 Aug 2023; Available Online: 22 Dec 2023;