Article Details

Main Article Content

Ahmad Rouf
Mudita Oktorina Nugrahani
Yoga Bagus Setya Aji

Kering alur sadap (KAS) merupakan gangguan fisiologis pada tanaman karet akibat tidak seimbangnya lateks yang dipanen dengan lateks yang diregenerasi. KAS dibedakan menjadi KAS parsial dan KAS total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisiologis tanaman tanaman KAS, potensi kehilangan produksi dan analisis ekonominya. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Balit Getas pada tahun 2018-2019. Sampel tanaman menggunakan blok tahun tanam 2000 dengan jenis klon campuran. Penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan desain eksperimental menggunakan rancangan RAL. Macam perlakuan pada penelitian ini yaitu (i) tanaman sehat sebagai kontrol, (ii) tanaman KAS parsial, dan (iii) tanaman KAS total. Ulangan menggunakan sampel pohon sebanyak 5-12 pohon KAS. Parameter pengamatan meliputi produksi lump karet, lateks diagnosis dan kajian ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisiologis tanaman KAS berdasarkan analisis lateks diagnosis (sukrosa, tiols dan fosfat anorganik) tergolong rendah dibandingkan tanaman normal. Rerata produksi karet dalam bentuk lump per pohon per sadap pada tanaman KAS total adalah 2,9 gram, KAS parsial 9,0 gram, sedangkan tanaman normal 48,8 gram. Tanaman KAS parsial memiliki potensi kehilangan produksi lump per pohon per sadap sebesar 39,9 gram, sedangkan KAS total 45,9 gram. Jika diasumsikan harga lump pada tahun ini adalah Rp. 17.908/kg dan hari sadap per bulan sebanyak 8 kali, maka tanaman KAS parsial mengalami kerugian sekitar Rp 68.520/pohon/tahun, sedangkan KAS total sekitar Rp 78.935/pohon/tahun. Jika suatu perusahaan karet seluas 10.000 ha dijumpai 1% tanamannya terkena KAS, maka berpotensi mengalami kerugian sekitar Rp 3,4 milyar/tahun (KAS parsial) bahkan mencapai Rp 3,9 milyar/tahun (KAS total).

Keywords: Fisiologis Kering alur sadap Potensi kerugian

Andriyanto, M., & Tistama, R. (2014). Perkembangan dan upaya pengendalian kering alur sadap (KAS) pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan, 33(2), 89-102.

Budiman, A., & Boerhendhy, I. (2006). Penanggulangan gejala kering alur sadap dan penyakit lapuk cabang dan batang pada tanaman karet dengan formula Antico F-96. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet. (pp. 286-301). Medan, 4-6 September: Balai Penelitian Sungai Putih, Pusat Penelitian Karet. Medan.

Budiman, A., & Kuswanhadi. (1996). Penanggulangan gejala kering alur sadap pada beberapa klon anjuran. Warta Pusat Penelitian Karet, 15(3), 176-183. Unpublished.

Dische, Z. (1962). Carbohydrate chemistry (Vol. 1). Academic Press. Unpublished.

Gébelin, V., Leclercq, J., Hu, S., Tang, C., & Montoro, P. (2013). Regulation of MIR genes in response to abiotic stress in Hevea brasiliensis. International Journal of Molecular Sciences, 14(10), 19587–19604.

Gohet, E., Scomparin, C., Cavaloc, E., Balerin, Y., Benites, G., Dumortier, F., Williams, H., Permadi, H. P., Ginting, E., De Rostolan, E., Uche, E., Chegbene, P., Hocepied, E., Echimane, P., Saumahoro, M., Sargeant, H. J., Suyatno, Najera, C. A., Saumahoro, B., Lacote, R., Eshbach, J. M. (2008). Influence of ethephon stimulation on latex physiological parameter and conquences on latex diagnosis implementataion in rubber agro industry. IRRDB Workshop : Latex Harvesting Technology., (p. 11p). Selangor, 5-8 May 2008, Malaysia.

Herlinawati, E., & Kuswanhadi, K. (2013). Aktifitas metabolisme beberapa klon karet pada berbagai frekuensi sadap dan stimulasi. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 110-116.

Istianto, & Munthe, H. (2003). Upaya peningkatan keseragaman tanaman karet TBM melalui pemupukan selektif. Prosiding Konferensi Agribisnis Karet Menunjang Industri Lateks Dan Kayu. Medan, Desember 2003. Unpublished.

Jacob, J., & Krishnakumar, R. (2006). Tapping Panel Dryness Syndrome: What We Know And What We Do Not Know. In R. Krishnakumar, In Tapping panel dryness of rubber trees (pp. 3-27). Rubber Research Institue of India.

Jacob, J., Prevot, J., & Kekwick, R. (1998). Bark Dryness: Histological, Cytological and Biochemical Aspects. In Y. K, & P.G.C.Foo (ed.), Proc. of the IRRDB Workshop on Tree Dryness (pp. 20-32).

Koesnandar, E. (2000). Evaluasi penerapan hasil penelitian bioteknologi di PT Perkebunan Nusantara VII. Prosiding Pertemuan Teknis Bioteknologi Perkebunan Untuk Praktek. Unpublished.

Lubis, A. (2020). Kajian aktivitas fisiologis tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) klon metabolisme tinggi dan rendah pada kejadian kering alur sadap. Disertasi Program Doktor Ilmu Pertanian.

Mc Mullen, A. I. (1960). Thiols of low moleculer weight in Hevea brasiliensis latex. Biochem, Biophys,, 41(1), 152-154.

Nugrahani, M. O., Rouf, A., Berlian, I., & Hadi, H. (2016). Kajian Fisiologis Kering Alur Sadap Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan, 35(2), 135-146.

Prawirosoemardjo, S., & Setyawan, B. (2010). Pengendalian hama penyakit pada tanaman karet. Pelatihan Budidaya Tanaman Karet, Balai Penelitian Getas. Salatiga, 14-16.

Siswanto. (1997). Gejala awal, penyebaran dan cara penanggulangan kekeringan alur sadap pada beberapa klon karet anjuran. Warta Bioteknologi Perkebunan, 9(1), 2-15. Unpublished.

Sivakumaran, S., Ghandimathi, H., Hamzah, Z., Yusof, F., Hamzah, S., & Yeang, H. (2002). Physiological and nutritional aspect in relation to the spontaneous development of tapping panel dryness in clone PB 260. Journal of Rubber Research, 5(3), 135-156.

Sivakumaran, S., Leong, S., Ghouse, M., & Sivandayan, K. (1994). Influence on some agronomic practice on tapping panel dryness in Hevea tress. IRRDB TPD Workshop of Academy Tropical Plant of South China.

Sumarmadji. (1999). Respon karakter fisiologi dan daya hasil lateks beberapa klon tanaman karet terhadap stimulasi etilen. Disertasi, Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Taussky, H. H., & Shorr, E. (1953). A micro colorimetric methods for the determination of inorganic phosphorus. Journal of Biology and Chemical, 202(2), 675-685.

Tistama, R., & Siregar, T.H.S. (2005). Perkembangan Penelitian Stimulan Untuk Pengaliran Lateks Hevea brasiliensis. Warta Perkaretan, 24(2), 45-47.

Tjoet, V. D., Prevot, J. C., Jacob, J. L., & Clement , A. V. (2002). Both ascorbate peroxidase and glutathione peroxidase are active in removal of H2O2 from cytosol of Hevea brasiliensis latex. Journal of Rubber Research, 5(4), 226-243.

Vijayakumar, K. R., Sulochanamma, S., Thomas, M., Sreelatha, S., Simon, S. P., & Sethuraj, M. R. (1991). The effect of intensive tapping on induction of tapping panel dryness and associated biochemical changes in two clones of Hevea. Proceedings of IRRDB Symposium Physiology Exploitation of Hevea Brasiliensis. Kunming, October 1990.

Woelan, S., Tistama, R., & Daslin, A. (2007). Determinasi keragaman genetik hasil persilangan antar populasi berdasarkan karakteristik morfologi dan teknik RAPD. Jurnal Penelitian Karet, 25(1), 13-27.

Received: 08 Oct 2022; Accepted: 18 Jul 2023; Available Online: 22 Dec 2023;