Article Details
Pengaruh Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) di Kampung Sidomulyo, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokawari Selatan, Provinsi Papua Barat
Main Article Content
Tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura sayuran daun yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya enak, mudah didapat, dan budidayanya juga tidak terlalu sulit. Produksi sawi dapat ditingkatkan melalui budidaya yang baik, yaitu pemeliharaan dan pemupukan yang tepat. Pemupukan dengan menggunakan pupuk hayati sangat baik untuk pertumbuhan sawi dengan kualitas yang baik dan dapat meningkatkan produksi sawi caisim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati di Kampung Andai Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat dan efektivitas penyuluhan serta pengaruh faktor karakteristik petani terhadap perubahan pengetahuan petani di Kampung Sidomulyo, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Metode kajian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan menggunakan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan diuji pada tanaman sawi, variabel yang diukur meliputi luas daun, jumlah daun, tinggi tanaman dan berat segar tanaman. Pelaksanaan penyuluhan diikuti oleh 20 responden dengan materi penyuluhan tentang penggunaan pupuk organik hayati menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi cara. Jumlah skor pada tes awal sebesar 790 point, dengan rata-rata 39,50 point berada pada kriteria cukup. Jumlah skor pada tes akhir sebesar 1.110 point, dengan rata-rata 55,50 point berada pada kriteria sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Perlakuan pupuk organik hayati dengan dosis 50 cc/10 liter berpengaruh terhadap luas daun, jumlah daun, tinggi tanaman dan berat bersih tanaman sawi (Brassica juncea L.) bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan pupuk urea. Faktor umur, Tingkat pendidikan dan lama bertani secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan petani dan sasaran penyuluhan namun secara persial tingkat pendididikan dan lama bertani benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan petani sasaran penyuluhan.
Andriawan, I. (2010). Efektivitas Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.). Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 42 hlm
BPS. (2020). Kabupaten Manokwari Selatan Dalam Angka 2020. Penyedia Data Untuk Perencanaan Pembangunan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari Selatan.
Damanik, M.M.B., Hasibuan, BE., Fauzi., Sarifudin., & Hamidah, H. (2011). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.
Hadisuwito, S. (2012). Membuat Pupuk Cair. PT. Ago Media Pustaka. Jakarta.
Kusnadi T. (2003). Metoda dan Teknik Penyuluhan Universitas Terbuka. Jakarta.
Lingga & Marsono. (2011). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sajimin Mujiastuti, N. D. P. D. R. (2011). Pengaruh Jenis dan Taraf Pemberian Pupuk Organik pada Produktivitas Tanaman Alfafa ( Medicago Sativa L.) di Bogor, Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, (2009), 842–848.
Saraswati, R. (2012). Teknologi Pupuk Hayati untuk Efisiensi Pemupukan dan Keberlanjutan Sistem Produksi Pertanian. Seminar Nasional Pemupukan Dan Pemulihan Lahan, 727–738.
Suwandi. (2015). Efektivitas Pengelolaan Pupuk Organik, NPK, dan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (The Effectiveness of Organic Fertilizer, NPK, and Biofertilizer Managements on Growth and Yields of Shallots). J. Hort, 25(3), 208–221.
Yulia, A. E., & Murniati. (2010). Aplikasi Pupuk Organik Pada Tanaman Caisim Untuk Dua Kali Penanaman. Jurnal Teknobiologi, 1(2), 19–26.
Zatnika. (2010). Media Indonesia. Jakarta.
Received: 30 Oct 2021; Accepted: 23 Dec 2021; Available Online: 31 Dec 2021;