Article Details
Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani dalam Kegiatan Pengolahan Pupuk Organik di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes
Main Article Content
Kegiatan pengolahan pupuk organik merupakan kegiatan kelompok yang dilakukan oleh Kelompok Tani Bahagia IV. Kegiatan ini didorong oleh keprihatinan petani terhadap semakin menurunnya kesuburan lahan sebagai dampak negatif penggunaan pupuk kimia selama puluhan tahun. Sebagai kegiatan kelompok, tentu membutuhkan partisipasi petani untuk menjaga keberlanjutan kegiatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam kegiatan pengolahan pupuk organik di Kelompok Tani Bahagia IV. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu kelompok tani Bahagia IV yang berada di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes dengan pertimbangan kelompok tersebut secara konsisten memproduksi pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan petani. Informan penelitian meliputi Ketua Kelompok Tani Bahagia IV, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Kepala BPP Kecamatan Bulakamba, pengurus kegiatan pengolahan pupuk organik serta petani anggota kelompok. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis Interaktif, serta validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam kegiatan pengolahan pupuk organik meliputi umur, pendidikan formal dan atau nonformal petani, pekerjaan serta akses komunikasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi petani yaitu dengan membuat jadwal bagi petani dalam proses produksi, sehingga setiap individu petani memiliki peran dan tanggung jawab yang sama atas keberlangsungan kegiatan. Optimalisasi peran serta petani dalam pengolahan pupuk organik sebagai kegiatan usaha kelompok perlu direalisasikan, agar dapat berkembang menjadi usaha kelompok yang lebih baik.
[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2001). Majalah Perencanaan Pembangunan Edisi 23. https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/makalah/artikel-majalah-perencanaan/edisi-23-tahun-2001/
[UU RI] Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional. https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2003/uu20-2003.pdf
Anggini, D., Hartono, R., & Anwarudin, O. (2019). Perilaku petani dalam pemanfaatan limbah sayuran sebagai pupuk bokashi pada tanaman sawi putih. Jurnal Triton, 10(1), 99-115.
Bahar, Y. (2016). Dampak perilaku petani dalam budidaya bawang merah terhadap perubahan kondisi agroekosistem di Kabupaten Brebes. Jurnal Penyuluhan Pertanian, 11(1), 23-36.
Bhinadi, A (2017). Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
Defrancesco, E., Paola, F., & Samuele. (2008). Factors affecting farmers’ participation in agri-enviromental measures: A Nothern Italian Perspective. Journal of Agriculture Economics, 59(1), 114-131.
Faisal, S. (1992). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press.
Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Hasyim, H. (2006). Analisis hubungan karakteristik petani kopi terhadap pendapatan (studi kasus: Desa Dolok Seribu Kecamatan Paguran Kabupaten Tapanuli Utara). J. Komunikasi Penelitian Lembaga Penelitian. Universitas Sumatera Utara, Medan
Ife, J., & Tesoriero, F. (2008). Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi: Community Development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mardikanto. (2013). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perpsektif Kebijakan Publik. Surakarta: UNS Press.
Moeloeng, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posdakarya.
Munfati, N. (2017). Partisipasi petani dalam program seribu hektar sistem tanam padi jajar legowo di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Jurnal Agritex, 41(1), 43-54.
Pan, D. (2014). The impact of agricultural extension on farmer nutrient management behaviour in chinese rice production: a household-level analysis. Sustainability, 6, 6644-6665.
Prijono, O.S. & Pranarka, A.M.W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Centre For Strategic and International Studies (CSIS).
Putri, C.A., Anwarudin, O., & Dwiwanti, S. (2019). Partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan adopsi pemupukan padi sawah di Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut. Jurnal Agribisnis Terpadu, 12(1), 103-119.
Setyorini, D., Rochayati, & Las. (2010). Pertanian Pada Ekosistem Lahan Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Bogor: IPB Press.
Setiawan, A. (2015). Kajian analitik masalah-masalah penyuluhan pertanian. Jurnal Penyuluhan, 1(1), 57-61.
Slamet, M. (1993). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: UNS Press.
Soekarwati. (2005). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarno. (2012). Konsep Pelestarian Sumber Daya Lahan Pertanian dan Kebutuhan Teknologi. Iptek Tanaman Pangan, 7(2), 130-141.
Suradisastra, K., Pasaribu, Sayaka, B., Dariah, A., Las, I., & Haryono, P. (2010). Membalik Kecenderungan Degradasi Sumber Daya Lahan dan Air. Bogor: IPB Press.
Wuepper, D., Nikolaus R., & Robert F. (2020). Does it matter who advices farmers? Pest management choices with public and private extension. J. Foodpol, 101995, 1-8. DOI:10.1016/j.foodpol.2020.101995.
Yanto, M & Eni. (2003). Motivasi petani samin dalam menanam kacang tanah (studi kasus di Dukuh Tandura Desa Kemantren Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora). Agritexts, 14, 23-32.
Received: 30 Apr 2021; Accepted: 10 Jun 2021; Available Online: 22 Jun 2021;