Article Details

Main Article Content

Edi Purwono

Fasciolosis merupakan penyakit parasit yang menyerang hewan ruminansia dan sering menyebabkan kerugian dikalangan peternak berupa turunnya tingkat produktivitas ternak bahkan sampai menyebabkan kematian pada ternak. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi cacing fasciola sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kasus Fasciolosis pada sapi yang dipotong pada saat peringatan hari raya Idul Adha. Penelitian ini dilakukan pada saat pelaksanaan pemotongan hewan qurban yang berlokasi di masjid-masid yang ada di wilayah Kabupaten Manokwari. Penelitian ini termasuk penelitian survei. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah hewan qurban yang di potong pada Hari Raya Idul Adha tahun 2018 di Kabupaten Manokwari. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, sebanyak 209 sampel dengan menggunakan metode pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian kasus Fasciolosis di Kabupaten Manokwari masih tergolong cukup tinggi (32,5%) dari total populasi hewan yang di potong pada saat hari raya Idul Adha. Tingginya kasus Fasciolosis ini dimungkinkan karena pola pemeliharaan yang belum maksimal dan masih menggunakan pola pemeliharaan dengan sistem ekstensif atau sistem lepas di perkebunan kelapa sawit.

Keywords: Gambaran Kasus Fasciolosis Hari Raya Idul Adha Kabupaten Manokwari
Anonim. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Jakarta. Hal. 400.
Anonim. 2012. Faciolosis.http://en.wikipedia.org/wiki/Fasciolosis [22 Oktober 2012]
Abdulhakim Y, Addis M. 2012. An abattoir study on the prevalence of fasciolosis in cattle, sheep and goats in Debre Zeit. Town, Ethiopia. Glob Vet. 8:308-314.
FAO (Food and Agriculture Organization). Corporate Document Repository. 2007. Liver Fluke Infections. http://www.fao.org/DOCREP/004/T0584E/T0584E03.htm.(4 September 2007)
Keyyu JD, Kassuku AA, Msalilwa LP, Monrad J, Kyvsgaard NC. 2006. Cross-sectional prevalence of helminthes infections in cattle on traditional, small scale and largescale dairy farms in Iringa district, Tanzania. Vet. Res. Commun 30:45 – 55.
Kithuka KM, Maingi N, Njerch FM, Ombui JN. 2002. The prevalence and economic importance of bovine fasciolosis in Kenya an analysis of abattoir. Onderstepoort J. Vet. Res., 69 (4):255-262.
Mahato SN, Harrison LJS. 2005. Control of fasciolosis in stall-fed buffaloes by managing the feeding of rice straw. Trop. Anim. Health Prod 37: 285 – 291.
Martindah E, Widjajanti S, Estuningsih SE, Suhardono. 2005. Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Fasciolosis Sebagai Penyakit Infeksius. Wartazoa. 15
Muchlis A, Soetedjo R. 1972. Laporan singkat hasil survey penjakit fasciolosis dan haemonchosis di Djawa Barat dan Djawa Tengah. Bogor: Lembaga Penelitian Penyakit Hewan.
Purwono E. 2013. Tingkat Kejadian Penyakit Cacing (Helminthiasis) Pada Sapi Bali (Bos sondaicus) di SP I, II dan III Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Jurnal Triton Vol 4. No.I.
Subronto. 2007. Ilmu Penyakit Ternak II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Received: 30 Jan 2020; Available Online: 30 Jun 2019;