Article Details

Main Article Content

Sritiasni Sritiasni
Sampari Penehas Ampnir
Petrus D Sadsoetoeboen

Latar belakang: Usaha peternakan babi merupakan bagian budaya dalam kehidupan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia khususnya Bali dan Papua/Papua Barat. Secara tradisional ternak babi memiliki peran penting didalam kegiatan keagamaan, adat dan sosial. Ternak babi juga merupakan sumber protein utama yang memiliki kandungan asam amino lebih lengkap dan salah satu usaha rumah tangga yang penting sebagai sumber penghasilan. Disamping aspek ekonomi dan kepercayaan, babi juga dianggap sebagai simbol bagi si pemilik babi. Semakin banyak babi yang dimiliki seseorang atau sebuah kampung, maka semakin tinggi pula statusnya, dalam suatu hajatan, bila semakin banyak yang dapat dihadiahkan maka semakin besar pula pesta yang diselenggarakannya.


Metode: Penulisan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak tentang pemanfaatan fermentasi kulit pisang sebagai pakan ternak babi yang dilaksanakan di Kampung Masni Kabupaten Manokwari dan membuat rancangan penyuluhan dengan metode penelitian pemanfaatan kulit pisang sebagai pakan untuk meningkatkan bobot badan babi dengan teknik purposive sampling dimana 20 peternak sebagai responden.


Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan peternak lokal terhadap pakan fermentasi kulit pisang kepok sebagai pakan alternatif ternak babi di Kampung Masni menunjukan peningkatan pengetahuan.


Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa, sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan peternak lokal pada kriteria mengetahui, setelah dilakukan penyuluhan kriteria tingkat pengetahuan peternak lokal menjadi sangat mengetahui, hal ini dikarenakan materi dan cara pembuatan pakan yang disampaikan mudah dipahami sehingga tingkat efektifitas penyuluhan masuk dalam kategori efektif.

Keywords: Bobot badan Fermentasi Kulit pisang Penyuluhan

Abidin, N. I., Rosnita, R.., & Yulida, R. (2015). Efektivitas Media Penyuluhan yang Diberikan Kepada Petani Karet (Hevea brasiliensis) di Desa Gunung Bungsu kecamatan XIII Koto Kampar (Studi Kasus Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih). Jurnal Online Mahasiswa Faperta, 2(2), 1–14.

Faqih, A., & Susanti, R. (2016). Efektivitas metode dan teknik penyuluhan pertanian dalam penerpan teknologi budidaya padi sawah (Oryza sativa L.) sistem tanam jajar legowo 4: 1. Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian, 28(1).

Inriani, N. (2015). Identifikasi Cacing Nematoda Pada Saluran Pencernaan Babi Di Makassar. Skripsi, S. KH, Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Hasanuddin, Makassar.Lamarang, Z., Sondakh, B. F., Rintjap, A. K., & Sajow, A. A. (2017). Peranan penyuluh terhadap pengambilan keputusan peternak dalam adopsi inovasi teknologi peternakan di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Zootec, 37(2), 496-507.

Mardikanto, T. (1993). Penyuluhan pembangunan pertanian. Surakarta: UNS Press. 211 hal.

Mulyantini, N. G. A. (2014). Ilmu manajemen ternak unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Munadjim. (1988). Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta: PT Gramedia.

Narti, S. (2015). Hubungan karakteristik petani dengan efektivitas komunikasi penyuluhan pertanian dalam program SL-PTT (Kasus kelompok tani di Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara). Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 2(2), 40-52.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Woff, P.Y. (2018). Pembinaan kelompok tani ternak dalam peningkatan mutu pakan ternak babi melalui proses fermentasi di Kampung Inggramui di Distrik Manokwari Barat Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat.