Respon Pertumbuhan Benih Bawang Merah Varietas Srikayang terhadap Berbagai Konsentrasi Kolkisin


Abstract viewed : 350 times,     PDF downloaded : 487 times

  • Annisa Adelia Nur Rahmawati Universitas Sebelas Maret
  • Nandariyah Nandariyah Universitas Sebelas Maret
  • Parjanto Parjanto Universitas Sebelas Maret
Keywords: Bawang merah srikayang, Konsentrasi, Kolkisin

Abstract

Srikayang merupakan salah satu varietas bawang merah yang berkembang di Kab. Kulonprogo, Yogyakarta. Ukuran umbi Srikayang tergolong kecil, dengan panjang 2,1-2,4 cm dan diameter umbi 1,9 – 2,2 cm, padahal ukuran umbi menjadi salah satu kriteria preferensi konsumen terhadap bawang merah. Upaya untuk meningkatkan ukuran umbi bawang merah dapat dilakukan dengan cara perbaikan karakter melalui induksi kolkisin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan benih terhadap perendaman berbagai konsentrasi kolkisin dan memberikan informasi dasar tentang fisiologi benih, dalam rangka pemuliaan bawang merah Srikayang. Penelitian menggunakan RAK dua faktor. Faktor pertama yakni variasi konsentrasi kolkisin yang terdiri dari 0 % ; 0,1% ;  0,2 %  dan 0,3 %. Faktor kedua yakni lama perendaman 6 jam dan 12 jam.  Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi kolkisin 0,1 % dengan lama perendaman 6 jam, memberikan respon terbaik dalam parameter daya kecambah (56,67%), kecepatan berkecambah (4,67%), dan indeks vigor (14%).

References

Aili, N. E., Respatjarti, & Sugiharto, N. (2016). Pengaruh Pemberian Kolkisin Terhadap Penampilan Fenotip Galur Inbrida Jagung Pakan (Zea mays L.) pada Fase Pertumbuhan Vegetatif. Jurnal Produksi Tanaman, 4(5), 370–377.

Ajijah, N., & Bermawie, N. (2003). Pengaruh Kolkisin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Dua Tipe Kencur (Kaempferia galanga) Linn.).

Eng, W. H., & Ho, W. S. (2019). Polyploidization Using Colchicine in Horticultural Plants: A review. Scientia Horticulturae, 246, 604–617.

Ermayanti, T. M., Nur Wijayanta, A., & Ratnadewi, D. (2018). Induksi Poliploidi pada Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) Kultivar Kaliurang dengan Perlakuan Kolkisin secara In Vitro (In vitro Polyploid Induction on Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott) Cultivar Kaliurang with Colchicine Treatment). In Jurnal Biologi Indonesia (Vol. 14, Issue 1).

Fadilla, Z. N. (2017). Induksi Poliploidi pada Bawang Putih (Allium sativum L) dengan Pemberian Kolkisin. Universitas Brawijaya.

Kusumawardana, A., Pujiasmanto, B., & Pardono, N. (2019). Pengujian Mutu Benih Cabai (Capsicum annuum) Dengan Metode Uji Pemunculan Radikula [Seed Quality Test in Pepper (Capsicum annuum) Seeds Using Radicle Emergence]. Jurnal Hortikultura, 29(1), 9.

Lv, Z., Zhu, F., Jin, D., Wu, Y., & Wang, S. (2021). Seed Germination and Seedling Growth of Dendrocalumus brandisii in vitro, and the Inhibitory Mechanism of Colchicine. Frontiers in Plant Science, 12.

Perdana, T. Y. (2019). Induksi Kolkisin Terhadap Fenotip dan Jumlah Kromosom Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) var Tuk Tuk. Universitas Brawijaya.

Putra, B. K. (2018). Induksi Poliploidi pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin. In Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Rajiman, Megawati, S., Adiwijaya, I., & Permata, N. (2022). Karakter Agronomi Varietas Bawang Merah pada Perbedaan Jarak Tanam di Lahan Sawah. Ziraa’ah, 47(Nomor 3), 384–393.

Sari, Y., Sobir, Syukur, M., & Dinarti, D. (2019). Induksi Poliploid TSS (True Shallot Seed) Bawang Merah Varietas Trisula menggunakan Kolkisin. Jurnal Hortikultura Indonesia, 10(3), 145–153.

Sifa, F., Wilhelmina Bani, P., & Getrudis Naisumu, Y. (2022). Pengaruh Kolkisin Terhadap Perkecambahan dan Jumlah Stomata Tanaman Jagung Lokal (Zea mays L.) di Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Saintek Lahan Kering JSLK, 5(1), 18–20.

Suminah, Sutarno, & Setyawan, A. D. (2002). Polyploid Induction of Allium ascalonicum L. by Colchicine. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 3(1).

Published
2023-09-28