Uji Beberapa Konsentrasi Asap Cair Sabut Pinang dalam Menekan Pertumbuhan Curvularia sp. secara In Vitro


Abstract viewed : 410 times,     PDF downloaded : 337 times

  • Yusmar M Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Eliza A Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Siti Z Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Keywords: Asap cair, Curvularia sp, Sabut pinang

Abstract

Curvularia sp. merupakan  patogen penyebab penyakit  bercak daun yang umumnya dijumpai pada tanaman kelapa sawit. Salah satu alternatif pengendaliannya adalah dengan menggunakan asap cair sabut pinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asap cair sabut pinang yang paling efektif dalam mengendalikan pertumbuhan Curvularia  sp. secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai bulan  Januari tahun 2023 di Laboratorium Patologi, Entomologi, Mikrobiologi dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan  6 perlakuan (0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5%) dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Parameter pengamatan meliputi analisis total fenol asap cair, karakteristik makroskopis, laju pertumbuhan (cm/hari), daya hambat (%), efektivitas berat basah dan efektivitas berat kering Curvularia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair sabut pinang memiliki total fenol  1,24%. Asap cair sabut pinang konsentrasi 1,5% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat Curvularia sp. Konsentrasi berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, daya hambat, efektivitas berat basah dan efektivitas berat kering koloni Curvularia sp. Asap cair sabut pinang dengan konsentrasi 1,5% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat Curvularia sp.

References

Afandi, M., S., Fitriany, dan Lisnawita. 2017. Potensi Curvularia sp. Tanaman Kelapa Sawit Sebagai Agens Antagonis secara In Vitro. Jurnal Agroekoteknologi, 5(2): 469-473.

Agustina, N.A. 2020. Efektivitas Daya Hambat Asap Cair Tempurung Kelapa (Coccus nucifera) terhadap Pertumbuhan Jamur Ganoderma orbiforme. Jurnal Agroprimatech, 3(2): 79-88.

Chanakya, H.N. dan Malayil, S. 2011. Suistainable Disposal of Green-Waste (Banana Leaf, Steam and Arecanut Husk) by Anaerobic Digestion for Recovery of Fibre, Biogas and Compost. Journal Proceedings in The International Conference on Solid Waste-Moving Towards Sustainable Resource Management. 5 (4): 554-557.

Defitri, Y. 2015. Identifikasi Patogen Penyebab Penyakit Tanaman Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Desa Bertam Kecamatan Jambi Luar Kota. Jurnal Ilmiah, 15: 129-133.

Lalang, E., H. Syahfari, dan N. Jannah. 2016. Inventarisasi Penyakit Bercak Daun (Curvularia sp.) di Pembibitan Kelapa Sawit PT Ketapang Hijau Lestari- 2 Kampung Abit Kecamatan Mook Manaar Bulatn Kabupaten Kutai Barat. Jurnal Agrifor, 15: 23-28.

Mahmud, K. N., M. Yahayu, S.H.M. Sarip, N.H. Rizan, C.B. Min, N.F. Mustafa, S. Ngadiran, S. Ujang and Z.A. Zakaria. 2016. Evaluation on Efficiency of Pyroligneous Acid from Palm Kernel Shell as Antifungal and Solid Pineapple Biomass as Antimicrobe and Plant Growth Promoter. Sains Malaysiana, 45(10): 1423-1434.

Mahmud, Y., D. Lististio, M. Irfan dan S.I. Zam. 2021. Efektivitas Asap Cair Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Mengendalikan Ganoderma orbiforme dan Curvularia sp. Secara In Vitro. Jurnal Pertanian Presisi. 5(1): 24-40.

Oramahi, H. A., F, Diba dan Wahdina. 2010. Efikasi Asap Cair dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dalam Penekanan Perkembangan Jamur Aspergillus niger. Jurnal HPT Tropika, 10(2): 146-153.

Rungruang, P. and J. Suwanne. 2010. Antioxidative Activity of Phenolic Compounds in Pyroligneous Acid Produced from Eucalyptus Wood. The 8th International Symposium on Biocontrol and Biotechnology, 102-106

Sari, Y.P. 2018. Identifikasi Mutu Asap Cair Hasil Pirolisis Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Agroqua. 16:1-8.

Sarwendah, M., Feriadi, T. Wahyuni dan T.N. Arisanti. 2019. Pemanfaatan

Limbah Komoditas Perkebunan untuk Pembuatan Asap Cair. Jurnal

Littri, 25(1): 22 – 30.

Solehudin, D., I. Suswanto, dan Supriyanto. 2012. Status Penyakit Bercak Coklat Pada Pembibitan Kelapa Sawit di Kabupaten Sanggau. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika. 2: 1-6.

Sumarni. (2010). Pengujian Daya Racun Asap Cair Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L) terhadap Serangan Cendawan Pelapuk Kayu Schizophyllum commune Fries. Skripsi. Pontianak: Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura.

Susanto, A. dan A.E. Prasetyo. 2013. Respon Curvularia lunata Penyebab Penyakit Bercak Daun Kelapa Sawit terhadap Berbagai Fungisida. Jurnal Fitopatologi. 9: 165-172.

Suyanto, A., I. Astar, T. Agnes dan M. Amalia.2021. Pengaruh Peracunan Media dengan Asap Cair Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) pada Pertumbuhan Jamur Collectoricum sp. Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao. Jurnal Variabel.4(2):53-60

Thamrin. 2007. Efek Asap Cair Cangkang Kelapa Sawit terhadap Jamur Ganoderma sp. pada Kayu Kelapa Sawit. Jurnal Sains Kimia. 11: 9-14.

Wardoyo, E.R.P., W. Anggraeni, Rahmawati dan H.A. Oramahi. 2020. Aktivitas Antifungi Asap Cair Tandan Kosong Elaeis guineensis Jacq. Terhadap Colletotrichum sp. (WA2). Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia, 7(2): 271-279.

Yulia,R.,W. Affandi, A. Lamona, T. Makmur dan Yuslinaini. 2020. Karakteristik Asap Cair dari Limbah Kulit Buah Pinang (Areca catechu L.) dengan Berbagai Variasi Suhu dan Waktu Pirolisis. Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 7 (1):32 – 46.

Published
2023-09-28