Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Sapi Perah di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
Abstract viewed : 454 times, PDF downloaded : 634 times
Abstract
Pengembangan peternakan sapi perah saat ini menunjukan prospek yang lebih baik dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perlu dilihat lebih lanjut sejauh mana daya dukung lahan dalam memasok sumber pakan ternak sehingga mendukung peningkatan populasi ternak sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui karakteristik populasi ternak sapi perah dan mengetahui kapasitas peningkatan populasi ternak sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis data sekunder yaitu data yang dianalisis diperoleh dari Kantor BPP (Balai Penyuluhan Pertanian), Kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya, antara lain data luas dan penggunaan lahan pertanian, perkebunan, kehutanan dan populasi ternak ruminansia. Model analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis potensi pengembangan ternak efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah satuan ternak (ST) sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1.251 ST. Tingkat pertumbuhan populasi ternak sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya 4 tahun terakhir mengalami penurunan persentase, rata-rata pertumbuhan populasi ternak sapi perah dari tahun 2019 hingga 2022 mengalami penurunan pertumbuhan populasi secara berurutan yaitu 4,37%, -5,23% dan -10,78%. Nilai kepadatan ekonomi sapi perah bernilai 0,66 (kategori jarang). Nilai kepadatan wilayah sapi perah bernilai 0,46 (kategori jarang). Kepadatan usaha tani sapi perah bernilai 0,01 (kategori jarang). Rata-rata LQ sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2019 hingga 2022 sebesar 0,82 (kategori non basis), namun Kecamatan Pagerageung memiliki rata-rata LQ sapi perah terbesar yaitu 28,45 (kategori basis). Produksi hijauan alami di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 260.033 ton BK/tahun, produksi efektif limbah pertanian sebesar 453.655 ton BK/tahun, total produksi hijauan pakan 713.688 ton BK/tahun. Produksi konsentrat di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 142.726 ton BK/tahun. Daya dukung pakan di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 1.091.538 ST. Kapasitas tampung maksimum dalam satuan ternak berdasarkan sumberdaya lahan sebesar 903.186 ST dan kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia berdasarkan sumberdaya lahan (KPPTR) sebesar 198.704 ST. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wilayah Kabupaten Tasikmalaya potensial untuk pengembangan ternak ruminansia, khususnya sapi perah dilihat dari potensi wilayah dan daya dukung pakan yang ada.
References
Achmadi, J. (2010). Pengembangan Pakan Ternak Ruminansia: Menggagas Lumbung Pakan Berbasis Hasil Samping Tanaman Pangan. Makalah pada Forum Apresiasi Budidaya Ternak Ruminansia. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Yogyakarta, 14-15 Desember 2010.
Ashari, F., Juarini, E., Sumanto, Wibowo, B., & Suratman. (1995). Pedoman Analisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. Balai Penelitian Ternak dan Direktorat Bina Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. Jakarta.
BPS. (2023). Kabupaten Tasikmalaya dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Tasikmalaya.
Ditjen PKH. (2011). Pedoman Umum Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia Tahun 2011. Jakarta.
Krisnan, R., & Ginting, S. P. (2011). Analisis Potensi Pengembangan Kambing Unggul Berdasarkan Ketersediaan Sumber Pakan di Sumatera Utara: Kasus di Kabupaten Simalungun. Prosiding Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil, 127-137.
Lamsihar, N. L. T. (2013). Sumber Bahan Pakan dan Pakan Ternak Ruminansia. Direktorat Pakan Ternak. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta.
Nugraha, Handayanta, B. D., E., & Rahayu, E. T. (2013). Analisis Daya Tampung Ternak Ruminansia pada Musim Penghujan di Daerah Pertanian Lahan Kering Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Trop. Anim. Husbandry, 2(1), 34-40.
Rohcahayana, S. (2023). Strategi Peningkatan Kinerja Anggota Peternak Sapi Perah di Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan (KPS) Bogor. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rosida, I. (2006). Analisis Potensi Sumberdaya Peternakan Kabupaten Tasikmalaya Sebagai Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Potong. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Sahara, L. O. (2019). Analisis Kebijakan Pengembangan Sapi Potong Berbasis Logistik Pakan di Kabupaten Gorontalo. Disertasi. Universitas Brawijaya.
Setiani, Y., Unang, & Rofatin, B. (2021). Penentuan Komoditas Unggulan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura di Setiap Kecamatan Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Agristan, 3(2), 149-171.
Tabrany, H. (2006). Kajian Potensi Pakan dari Limbah Pertanian dan Limbah Industri Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Wilayah Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.