Efisiensi Reproduksi Sapi Potong di Kabupaten Tulang Bawang Barat


Abstract viewed : 131 times,     PDF downloaded : 210 times

  • Muhammad Ridha Politeknik Negeri Lampung
  • Yana Sukaryana Politeknik Negeri Lampung
  • Dwi Desmiyeni Putri Politeknik Negeri Lampung
Keywords: Conseption rate, Inseminasi buatan, Sapi potong, Service per conseption

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  service per Conseption (S/C) dan angka Conception Rate (CR) Sapi potong di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada bulan Agustus 2022 - April 2023. Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari data recording IB dari keseluruhan Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) yang berada di Kabupatan Tulang Bawang Barat. Pada saat ini terdapat 5 (lima) Poskeswan yang berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan termasuk IB pada 9 (sembilan) kecamatan yang ada di Tulang Bawang Barat. Angka Service per conseption sapi potong di Kabupaten Tulang Bawang Barat berkisar antara 2,09 – 3,75 dengan rata-rata S/C 2,71. Rata-rata angka kebuntingan atau Conception Rate induk sapi potong di Kabupaten Tulang Bawang barat berkisar antara 32,34% – 53%. Angka CR terendah (32,34%) di Kecamatan Tumijajar dan yang tertinggi ada pada Kecamatan Batu Putih yaitu sebesar 53%. Service per conception paling tinggi yaitu sebesar 3.75 terdapat di Kecamatan Tulang Bawang Barat sedangkan angka S/C paling rendah (Baik) 2,09 terdapat di Kecamatan Gunung Agung. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efisiensi reproduksi sapi potong di Kabupaten Tulang Bawang Tengah masih belum sesuai dengan standard.

References

Affandhy, L. P., Yusran, M. A., Anggraeni, Y. N., & Pamungkas, D. (2006). Kinerja Produksi dan umur pubertas pedet hasil kawin silang PO, Simental dan limosin dalam usaha peternakan rakyat. Lokakarya Penelitian Sapi Potong. Pasuruan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 2006: 17-182.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen., Gary Cokins., & Thomas W. L. (2007). Manajemen Biaya: Pendekatan Strategis. Terjemahan: TimPenerjemah Penerbit Salemba.Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tengah dalam Angka. (2016).

Widiarso, B. P. (2008). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Inseminasi Buatan Pada Sapi Limosin Dalam Mendukung Swasembada daging Di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang.

Direktorat Jenderal Peternakan. (2010). Pedoman Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada Ternak Sapi. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta.

Febrianthoro, F., Hartono, M., & Suharyati, S. (2015). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Conception Rate Pada Sapi Bali Di Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Universitas Lampung. Lampung.

Copland, R.S. (1974). Observation on Banteng cattle in Sabah. Tropical Animal Health and Production 6:89

Daroini, Rokhana & Soenyoto. (2013). Teknologi Biogas Skala Rumah Tangga Di Kelompok Tani Ternak Gangsar Makmur Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Universitas Islam Kadiri.

Dudung. (2005). Karakteristik Ukuran Tubuh Dan Reproduksi Jantan Pada Kelompok Populasi Domba di Kabupaten Pandeglang Dan Garut. Universitas Padjajaran, Jatimagor Bandung.

Deptan (2007). PetunjukTeknis manajemen perkawinan sapi potong pusat penelitian dan pengembangan peternakan Badan penelitian dan pengembangan pertanian departemen pertanian.

Darmadja, D. (1980). Setengah Abad Peternakan Sapi Tradisional dalam Ekosistem di Pertanian Bali. Disertasi Doktor Univ. Pajajaran– Bandung.

Hardjosubroto, W. (1994). Aplikasi Pemuliabiakan Ternak d iLapangan. Jakarta PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kotler, P., & Amstrong. (1997). Prinsip-prinsipPemasaran edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Toelihere, M. R. (1985). Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.

Syatra, U., Kasim, S. N., & Asnawi, A. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Motivasi, dan Biaya Inseminasi Buatan Terhadap Adopsi Teknologi IB Peternak Sapi. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 2(3), 71-76.

Susilawati, T. (2011). Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Dengan Kualitas dan Deposisi Semen yang Berbeda Pada Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ternak Tropika, 12(2), 15-24.

Masruroh, L. S., & Restiadi, T. I. (2019). Efisiensi Reproduksi Sapi Potong Akseptor Inseminasi Buatan (IB) di Kecematan Tikung, Kabupaten Lamongan Tahun 2015 dan 2016. Journal of Animal Reproduction. Vol 8 (1).

Wibowo, F. C. P., Isnaini, N., & Wahjuningsih, S. (2015). Performan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Sapi Peranakan Limousine di Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137103 [akses 20 Juli 2023]

Manhitua, U. A., Paulus, K., Tahukb, & Theresia, I. P. (2019). Efisiensi Reproduksi Induk Sapi Bali yang dikawinkan dengan Bangsa Sapi Brangus secara Inseminasi Buatan di Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah J A S 5 (2) 21-24 Journal of Animal Science https://savana-cendana.id/index.php/JA/article/download/990/379/ [akses 20 Juli 2023]

Widodo, P. (2000). Pangkajian Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan Pada Sapi Potong di Kabupaten Daerah Tingkat II Blora, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rasad, S. D., Kuswaryan, S., Sartika, D., & Salim, R. (2008). Kajian Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan Sapi Potong di Jawa Barat. Seminar Nasional Sapi Potongpalu.

Published
2023-09-28