Strategi Pengelolaan Kelembagaan Kelompok Tani Kelas Utama di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Abstract viewed : 428 times, PDF downloaded : 506 times
Abstract
Sektor pertanian di Kabupaten Pati mengalami laju pertumbuhan negatif (-0,20%) pada tahun 2021. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya kapasitas kelembagaan kelompok tani (poktan). Hal ini ditunjukkan dari rendahnya jumlah kelompok tani kelas utama yang hanya berjumlah empat dari 2.588 kelompok tani, yang menunjukkan bahwa baru sekitar 0,15% poktan dari total poktan di Kabupaten Pati yang sudah mandiri. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan kapasitas kelembagaan poktan melalui pengembangan pengelolaan kelembagaan pada poktan kelas utama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kualitatif. Data dianalisis menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan jumlah responden 56 orang. Pengelolaan kelompok tani dipengaruhi lima kriteria yaitu Perencanaan, Pengembangan kepemimpinan kelompok tani, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengendalian pelaporan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kriteria dan subkriteria yang paling berpengaruh dalam pengelolaan kelembagaan poktan kelas utama dengan menggunakan AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan menjadi kriteria yang paling berpengaruh dalam pengelolaan kelembagaan poktan kelas utama dengan bobot 29,09%. Subkriteria yang paling berpengaruh pada Kriteria Pelaksanaan adalah Subkriteria Pelaksanaan Usaha dengan bobot 36,81%.
References
Amanah, S., & Farmayanti, N. (2014). Pemberdayaan Sosial Petani-Nelayan, Keunikan Agroekosistem, dan Daya Saing. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Anantanyu, S. (2009). Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah).
Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran Dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA, 7(2), 102–109.
Andriati, & Wigenda, I. G. P. (2011). Strengthening Institutional Aspects of Plantation Revitalisation Programe for Replanting of Smallholder Oil Palm Plantation. Jurnal Agro Ekonomi, 29(2), 169–190.
Arifin, B. (2004). Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta.
Azteria, V. (2019). Modul Sesi 7: Monitoring dan Evaluasi Lingkungan. Universitas Esa Unggul.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. (2021). Kabupaten Pati dalam Angka 2021.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. (2022). Kabupaten Pati dalam Angka 2022.
Bagu, I., Saleh, Y., & Bakari, Y. (2022). Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Agrinesia Vol 6, No 3, Juli 2022: 198-205.
Dermoredjo, S.K., & Noekman, K. (2006). Analisis Penentuan Indikator Utama Pembangunan Sektor Pertanian di Indonesia: Pendekatan Analisis Komponen Utama. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 6, No 2, Juli 2006.
Dinar. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani terhadap Efektivitas Kelompok. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan, 7(2): 12-17.
Ediana, E. (2021). Evaluasi dan Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani Tahun 2019 (Studi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo). Magister Agribisni Vol 21 No 1, Januari 2021: 12-25.
Guntoro, S. (2011). Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-Ekologis. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Kementerian Pertanian. (2018b). Pedoman Penilaian Kelas Kemampuan Kelompoktani. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98314/Panca-Kemampuan-Kelompok-Tani/
Kristianto, L. K. (2022). Strategi Penguatan Kinerja Kelompok Ternak Kerbau Kalang Menggunakan Metode AHP di Kecamatan Muara Muntai dan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Teknologi Dan Agribisnis Peternakan IX: “Peluang Dan Tantangan Pengembangan Peternakan Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan” Falkultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, 14-15 Juni 2022, 243–254.
Lubis, F. A., Harisudin, M., Fajarningsih, & Uchyani, R. (2019). Strategi Pengembangan Agribisnis Cabai Merah di Kabupaten Sleman dengan Metode Analytical Hierarchy Process. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 5(2). https://doi.org/10.18196/agr.5281
Margolang, N. (2018). Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani. Jurnal Agro Riau Vol 1, No. 3 Tahun 2018: 1-18.
Munthafa, A. E., & Mubarok, H. (2017). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi. Jurnal Siliwangi, 3(2), 192–201.
Nasrul, W. (2012). Pengembangan Kelembagaan Pertanian untuk Peningkatan Kapasitas Petani terhadap Pembangunan Pertanian. Menara Ilmu Vol III, No. 29, Juni 2012: 166-174.
Nursita, Wahyono, & Hertamawati. (2021). Peran Pemerintah terhadap Pengembangan Penggunaan Pupuk Organik pada Kelompok Tani di Kabupaten Banyuwangi The Role of the Government in the Development of the Use of Organic Fertilizers to Farmers in Banyuwangi Regency dalam Peningkatkan Ketahanan Pangan. Jurnal Ilmiah Inovasi, 21(3), 190–198.
Pasaribu, S. M. (2015). Program Kemitraan dalam Sistem Pertanian Terpadu. Analisis Kebijakan Pertanian, 13(1), 39–54. https://doi.org/10.21082/akp.v13n1.2015.39-54.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani.
Prakoso, L. Y., Suhirwan, & Prihantoro, K. (2021). Metode SWOT AHP dalam Merencanakan Strategi Pertahanan. CV. Aksara Global Akademia.
Prasetyono, D. W. 2019. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani sebagai Pilar Pemberdayaan Petani. Prosiding PKM-CSR Vol 2 (2019): 1285-1293.
Purnamasari, A. Y. (2017). Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam Meningkatkan Penerapan Pertanian Organik melalui Pengambilan Keputusan dengan Metode Analytical Network Process (Studi di Desa Lombok Kulon Kabupaten Bondowoso). In Skripsi.
Rahayu, T., & Malia, R. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Ketua Kelompok Terhadap Tingkat Kemandirian Anggota Kelompok Di Gabungan Petani Organik (Gpo) Nyi-Sri Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Agroscience (Agsci), 8(1). https://doi.org/10.35194/agsci.v8i1.357
RKPD Kabupaten Pati, (2023). Laporan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pati. Pati: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pati.
Siswati, L., & Nizar, R. (2014). Kesejahteraan Petani Pola Pertanian Terpadu Tanaman Hortikulturan dan Ternak. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan Vol XVII, No. 1, Mei 2014: 10-14.
Sudradjat, A., Sodiqin, M., & Komarudin, I. (2020). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process terhadap Pemilihan Merek CCTV. Jurnal Infortech, 2(1), 19–30. https://doi.org/10.31294/infortech.v2i1.7660
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. In CV. Alfabeta.
Sukanteri, N. P., Suparyana, P. K., Suryana, I. M., Setyawan, I. M. D. (2019). Teknologi Pertanian Terpadu Berbasis Filosofi Tri Hita Karana dalam Usahatani Menuju Pertanian Organik. Agrisocionomic, Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Petanian Vol 3, No. 2 Tahun 2019: 98-106.
Suryana, A., Rusastra, I. W., Sudaryanto, T., & Pasaribu, S. M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi da Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian. Penerbit IA ARD PRESS, Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Susilowati, I., & Kirana, M. (2008). Menuju Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan yang Berbasis pada Ekosistem: Studi Empiris di Karimunjawa, Jawa Tengah. Penelitian Hibah Kompetensi, November, 54.
Syahyuti. (2011). Gampang-gampang Susah Mengorganisasikan Petani, Kajian Teori dan Praktek Sosiologi Lembaga dan Organisasi. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Syifa, N. A. (2019). Manajemen Kelompok Tani Risma Asri Pekon Gisting Kabupate Tanggamus. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Univeristas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.
Wulanjari, M. E., & Setiani, C. (2019). Hubungan Antara Dinamika Kelompok dengan Produktivitas Kelompok Tani. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pertanian. Kesiapan Sumber Daya Pertanaian dan Inovasi Spesifik Lokasi Memasuki Era Industri 4.0. Kabupaten Semarang, 9 Oktober 2019.
Wuysang, R. (2014). Modal Sosial Kelompok Tani dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Suatu Studi dalam Pengembangan Usaha Kelompok Tani di Desa Tincep Kecamatan Sonder). Jurnal Acta Diurna Vol 3, No 3 Tahun 2014.