Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Sapi di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Manokwari Papua Barat


Abstract viewed : 305 times,     PDF downloaded : 287 times

  • Alpia Sahupala Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Bangkit Lutfiaji Syaefullah Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Petrus Dominikus Sadsoeitoeboen Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
Keywords: Analisis kelayakan, Finansial, Sapi

Abstract

Distrik Prafi merupakan salah satu sentra produksi ternak sapi, menurut data BPP pada tahun 2022 ada sebanyak 4.322 ekor populasi ternak sapi yang tersebar di Distrik Prafi dan selalu mengalami peningkatan populasi setiap tahunnya. Sebanyak 1.756 ekor sapi dikembangkan di Kampung Udapi Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji keuntungan dan kelayakan usaha pada peternakan sapi potong di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dengan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Populasi peternak usaha sapi potong sebanyak 45 kepala keluarga kemudian penentuan sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin dengan galat 10% sehingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 31 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang dinyatakan oleh informasi secara lisan dengan menggunakan analisis finansial yang ditinjau dari Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP), dan Harga Pokok Produksi. Hasil penelitian menunjukan nilai R/C yaitu 1,98, nilai BEP unit sebesar 0,18, nilai BEP rupiah sebesar Rp.2.656.067 dan nilai HPP Rp. 7.348.702. Dilihat dari keseluruhan perhitungan analisis keuangan dapat disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan lebih besar dari biaya produksi maka usaha peternakan yang ada di Kampung Udapi Hilir layak untuk dikembangkan. Hasil menunjukan bahwa secara simultan karakteristik peternak sangat mempengaruhi usaha yang sedang dijalankan. Secara parsial menunjukan bahwa faktor umur, tingkat pendidikan dan pengalaman beternak sangat berkaitan erat dengan proses produksi.

References

Assegaf, A. 2019. Pengaruh Biaya Tetap dan Biaya Variabel Terhadap Profitabilitas PT. Pecel Lele Internasional, Cabang 17, Tanjung Barat Jakarta Selatan. Jurnal Ekonomi Dan Industri, 20(1):1-5.

Butarbutar, Y. L., & Silalahi, F. R. (2020). Motivasi Petani dalam Integrasi Sawit Sapi di Desa Perkebunan Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat. Jurnal Triton, 11(1), 65-76.

Dunia, F. A. dan Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta., S., & Ruhyadi, D. (2010). Beternak & Bisnis Sapi Potong. AgroMedia.

Chamdi, A.N. (2003). Kajian Profil Sosial Ekonomi Usaha Kambing di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 29-30 September 2003. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian RI.

Emawati, S. (2007). Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman. Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan, 5(2), 6-11.

Hasan, Y., Fathan, S., Laya, N. K., Boekoesoe, Y., Bahua, M. I., & Datau, F. (2022). Studi Partisipasi Kelompok Peternak Pada Usaha Ternak Sapi Bali. Gorontalo Journal of Equatorial Animals, 1(2).

Hendrayani, E., & Febrina, D. (2009). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi beternak sapi di Desa Koto Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Peternakan, 6(2).

Hutagalung, G. & Sihombing, D. S. U. (2022). PENGANGGARAN PERUSAHAAN. Drestanta Pelita Indonesia Press, 1-60.

Indrayani, I., & Andri, A. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi potong di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 20(3), 151-159.Joesron, T. S. & Fathorrozi, M. (2003). Teori ekonomi mikro: dilengkapi beberapa bentuk fungsi produksi. Salemba Empat.

Makatita, J. (2021). Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Perilaku Dalam Usaha Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Buru. Jago Tolis: Jurnal Agrokompleks Tolis, 1(2), 51-54.

Maruta, H. (2018). Break Even Point (Bep) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah).

Mosher, A. T. (1968). Menggerakkan dan membangun pertanian: sjarat-sjarat mutlak pembangunan dan modernisasi. Yasaguna.

Munawir, S. (2010). Analisis laporan keuangan Edisi keempat. iCetakan kelima

Muslimah, A. S. & Nuzaba, I. F. (2023). Analisis Pendapatan Usaha Peternak Sapi Potong Sistem Intensif di Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Cipasung Techno Pesantren: Scientific Journal, 17(1), 18-25.

Soekartawi, (2002). Teori Ekonomi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudaryanto, T. & Jamal, E. (2000). Pengembangan agribisnis peternakan melalui pendekatan corporate farming untuk mendukung ketahanan pangan nasional. In Seminar Nasional Peternakan dan veteriner, Bogor (Vol. 18).

Sukirno, S. (2003). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Penerbit PT. Salemba, Jakarta.

Suresti A, & Wati R. (2012). Strategi pengembangan usaha peternakan sapi potong. Jurnal Peternakan Indonesia. 14(1): 249-262.

Published
2023-09-27