Efektivitas Herbisida Berbahan Aktif 2,4 - D Dimetil Amina terhadap Gulma Tanaman Kakao Menghasilkan di PTPN XII Kebun Kendenglembu, Banyuwangi
Abstract viewed : 7425 times, PDF downloaded : 4320 times
Abstract
Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang keberadaanya tidak diharapakan dan tumbuh secara liar di lahan budidaya. Pertumbuhan gulma menyebabkan permasalahan pada perkebunan kakao karena menggangu hasil produktivitas, sehingga perlu dilakukan pengendalian. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas herbisida berbahan aktif 2,4 – D Dimetil Amina pada tanaman kakao menghasilkan di PTPN XII Kendenglembu, Banyuwangi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu herbisida bahan aktif 2,4 – D Dimetil Amina dengan dosis 0,12 ml/m2. Pengaplikasian herbisida disemportkan di atas populasi herbisida di masing-masing plot. Pengamatan dilakukan secara visual untuk mengamati perubahan warna, bentuk, dan kerusakan bagian daun, batang, dan bunga. Berdasarkan hasil penelitian herbisida berbahan aktif 2,4 – D Dimetil Amina menunjukakn gejala kerusakan yaitu layu, perubahan warna daun, mengalami nekrosis, gosong dan kering. Herbisida berbahan aktif 2,4 – D Dimetil Amina efektif untuk mengendalikan spesies gulma dari golongan daun lebar yaitu Ageratum conyzoides, Hedera helix hingga 100%, Euphorbia hirta L, Paedaria foetida, spesies gulma golongan teki yaitu Cyperus kylinga E sebesar 44,44% dalam waktu satu minggu.
References
Hamid, I. (2010). Identifikasi gulma pada areal pertanaman cengkeh Eugenia aromatica) di Desa Nalbessy Kecamatan Leksula Kabupaten Buru Selatan. Agrikan: Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 3, 62.
Istikana, Y., Harso, W., & Pitopang, R. (2019). Komunitas Gulma Pada Perkebunan Kakao (Theobroma Cacao) di Dataran Tinggi Desa Dongi-Dongi dan Dataran Rendah Desa Sidera. Biocelebes, 13(3), 203–217.
Meilin, A. (2017). Pergeseran Dominansi Spesies Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Setelah Aplikasi Herbisida Sistemik. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 8(2), 58–66.
PT. Perkebunana Nusantara XII (Persero). (2013). Pedoman Pengelolaan .Budidaya Tanaman Kakao Edel.
Purnomo, Kenese, K., Fitriana, Y., & Hariri, A. M. (2011). Aplikasi Ekstrak Gulma Siam (Chromolaena Odorata) pada Dua Spesies Hama Penghisap Buah Kakao di Laboratorium. 589–599.
Qurratu, A., & Reehan, A. (2016). A Review of 2, 4-Dichlorophenoxyacetic acid (2, 4-D) derivatives: 2, 4-D dimethylamine salt and 2, 4-D butyl ester. International Journal of Applied Engineering Research, 11(19), 9946–9955.
Sidamin 865 SL | Petrosida Gresik Official. Diambil 15 Juli 2022, dari https://www.petrosida-gresik.com/id/produk/herbisida/sidamin-865-sl
Sinaga, N. V. M. (2017). Pengujian Efikasi Herbisida Berbahan Aktif Bispyribac Sodium 40 G/L Dan Metamifop 100 G/L Untuk Pengendalian Gulma Pada Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.) [Sarjana, Universitas Brawijaya].
Sitohang, D. (2019). Uji Efikasi Berbagai Jenis Herbisida terhadap Gulma pada Budidaya Kakao (Theobroma cacao L.) Tanaman Belum Menghasilkan. Jurnal Produksi Tanaman. 7(12), 2245-2252 .
Tobing, W. L., Pratomo, B., & Wahyu, M. A. Efikasi Herbisida Glifosat dan 2, 4-D Dimetil Amina Terhadap Pengendalian Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Tanaman Menghasilkan. Agroprimatech. 3(1), 18-26.
Tomia, A. (2011). Pengaruh Auksin Terhadap Induksi Virus pada Gugur Daun Tanaman Cabai. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 4(1), 65–68.
Umiyati, U., Deden, D., Widayat, D., & Muhtadi, A. (2018). Uji Sifat Campuran Herbisida Berbahan Aktif IPA Glifosat dan 2,4 D Amina Terhadap Beberapa Jenis Gulma. LOGIKA Jurnal Ilmiah Lemlit Unswagati Cirebon, 22(1), 44–49.
Venkov, P., Topashka-Ancheva, M., Georgieva, M., Alexieva, V., & Karanov, E. (2000). Genotoxic Effect Of Substituted Phenoxyacetic Acids. Archives of Toxicology, 74(9), 560–566.
Yusuf, M., Darmawan, D., & Efendi, I. (2017). Survey Teknik Pemeliharaan Tanaman Kakao Belum Menghasilkan di PT. Mars Cocoa Development Center Kabupaten Luwu Timur. Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya Dan Pengelolaan Tanaman Pertanian Dan Perkebunan, 6(2), 50–55.