Pemutakhiran Zona Iklim Schmidt – Ferguson Melalui Pemanfaatan Data Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations untuk Mendukung Pengembangan Pertanian di Provinsi Papua Barat


Abstract viewed : 1591 times,     PDF downloaded : 1396 times

  • Arif Faisol Universitas Papua
  • Bertha Ollin Paga Universitas Papua
  • Desi Natalia Edowai Universitas Papua
Keywords: Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations, Satelit, Schmidt – Ferguson

Abstract

Klasifikasi iklim Schmidt – Ferguson telah digunakan secara luas di Indonesia untuk perencanaan pertanian di Indonesia, khususnya untuk perencanaan tanaman perkebunan dan kehutanan. Terbatasnya stasiun iklim dan penyebarannya tidak merata menjadi kendala dalam melakukan pemutakhiran zona iklim, sehingga pemanfaatan data iklim hasil pengamatan satelit dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan data iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) untuk pemutakhiran zona iklim Schmidt – Ferguson di Provinsi Papua Barat. Secara umum penelitian ini terdiri atas 4 (empat) tahapan utama, yaitu; inventarisasi data CHIRPS perekaman tahun 1982 - 2022, analisis curah hujan bulanan, klasifikasi curah hujan bulanan, dan zonasi iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki 5 (lima) zona iklim, yaitu zona iklim A, B, C, D, dan E. Sebagian besar wilayah di Provinsi Papua Barat berada pada zona iklim A atau sangat basah. Hal ini relevan dengan data hujan hasil pengukuran pada beberapa stasiun iklim di Provinsi Papua Barat yang menunjukkan curah hujan bulanan di Provinsi Papua Barat pada umumnya diatas 100 mm.

References

Alfiandy, S., Hadid, A., & Syakur, A. (2021). Pergeseran Zonasi Agroklimat di Wilayah Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Akibat Perubahan Iklim. Buletin GAW Bariri, 2(1), 48–61.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2021). Ketersediaan Data. http://dataonline.bmkg.go.id/akses_data

Bappenas. (2019). Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 - 2024 : Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi Yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan. In Kementerian PPN/ Bappenas. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Beck, H. E., Zimmermann, N. E., McVicar, T. R., Vergopolan, N., Berg, A., & Wood, E. F. (2018). Present and Future Köppen-Geiger Climate Classification Maps at 1-km Resolution. Scientific Data, 5, 1–12. https://doi.org/10.1038/sdata.2018.214

Dewi, N. K. (2005). Kesesuaian Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Mediargo, 1(2), 1–15.

Heksaputra, D., Azani, Y., Naimah, Z., & Iswari, L. (2013). Penentuan Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman dengan Naïve Bayes. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013, 34–39.

Hidayat, G. W. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Panca Usahatani Padi Ladang Amfibi pada Petani Binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Kabupaten Manokwari. Jurnal Triton, 12(1), 29-44.

Irfan, M. (2006). The Determination of Palembang Climate Type by Using Schmidt-Ferguson Method. The 2nd Joint International Conference on Sustainable Energy and Environment (SEE 2006), November, 3–4.

Jylhä, K., Tuomenvirta, H., Ruosteenoja, K., Niemi-Hugaerts, H., Keisu, K., & Karhu, J. A. (2010). Observed and Projected Future Shifts of Climatic Zones in Europe and Their Use to Visualize Climate Change Information. Weather, Climate, and Society, 2(2), 148–167. https://doi.org/10.1175/2010WCAS1010.1

Laimeheriwa, S., Madubun, E. L., & Rarsina, E. D. (2019a). Analisis Tren Perubahan Curah Hujan dan Pemetaan Klasifikasi Iklim Schmidt - Ferguson untuk Penentuan Kesesuaian Iklim Tanaman Pala ( Myristica fragrans ) di Pulau Seram Trend Analysis of Rainfall Change and Mapping of Climate Classification Schmidt-Fergu. Agrologia, 8(2), 71–81.

Laimeheriwa, S., Madubun, E. L., & Rarsina, E. D. (2019b). Analisis Tren Perubahan Curah Hujan dan Pemetaan Klasifikasi Iklim Schmidt - Ferguson untuk Penentuan Kesesuaian Iklim Tanaman Pala (Myristica fragrans) di Pulau Seram. Agrologia, 8(2), 71–81. https://doi.org/10.30598/a.v8i2.1012

Las, I., Irianto, & Surmaini, E. (2000). Pengantar Agroklimat dan Beberapa Pendekatannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Mascarelli, A. L. (2013). Climate zones will shift faster as the world warms. Nature, 1876(April), 12838. https://doi.org/10.1038/nature.2013.12838

Menteri Pertanian. (2018). Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 472/Kpts/RC.040/6/2018.

Menteri Pertanian. (2020). Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2020 - 2024.

National Center for Atmospheric Research Staff. (2020). The Climate Data Guide: Precipitation Data Sets: Overview & Comparison table. Agustus. https://climatedataguide.ucar.edu/climate-data/precipitation-data-sets-overview-comparison-table

Nurhayanti, Y., & Nugroho, M. (2016). Sensitivitas Produksi Padi Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Tahun 1974-2015. Agro Ekonomi, 27(2), 183–196.

Remote Sensing System. (2021a). AMSR-2/ AMSR-E. https://www.remss.com/missions/amsr/

Remote Sensing System. (2021b). GMI. https://www.remss.com/missions/gmi/

Remote Sensing System. (2021c). SSMI / SSMIS. https://www.remss.com/missions/ssmi/

Remote Sensing System. (2021d). TMI. https://www.remss.com/missions/tmi/

Ruane, A. C., Major, D. C., Yu, W. H., Alam, M., Ghulam, S., Saleh, A., Hassan, A., Tamim, B., Hossain, A., Goldberg, R., Horton, R. M., & Rosenzweig, C. (2013). Multi-Factor Impact Analysis of Agricultural Production in Bangladesh with Climate Change. Global Environmental Change, 23(1), 338–350. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2012.09.001

Sasminto, R. A., Tunggul, A., & Rahadi, J. B. (2014). Spatial Analysis for Climate Determination of Schmidt-Ferguson and Oldeman Classifications in Ponorogo City. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1(1), 51–56.

Setiawan, E. (2009). Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe Jamu (Piper Retrofractum Vahl) di Kabupaten Sumenep. Agrovigor, 2(1), 1–7. https://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/234/216

Solat, H., Simbolon, I. S., Ferdiansyah, D., & Harahap, I. S. (2019). Pemetaan Klasifikasi Ikim Schmidt Ferguson Terhadap Kesesuaian Sumberdaya Pertanian di Kabupaten Tapanuli Selatan. Seminar Nasional Ke-IV Fakultas Pertanian Universitas Samudra, 217–226.

Srivastava, A. K., & Rai, M. K. (2012). Review : Sugarcane Production : Impact of Climate Change and Its Mitigation. Biodiversitas, 13(4), 214–227. https://doi.org/10.13057/biodiv/d130408

Weng, F. (2007). Special Sensor Microwave Imager and Sounder ( SSMIS ) Antenna Brightness Temperature Data Record ( TDR ) Calibration and Validation User Manual.

Winarno, G. D., Harianto, S. P., & Santoso, T. (2019). Klimatologi Pertanian (1st ed.). Pusaka Media.

Witman, S. (2021). Penerapan Metode Irigasi Tetes Guna Mendukung Efisiensi Penggunaan Air di Lahan Kering. Jurnal Triton, 12(1), 20-28.

World Meteorological Organization. (2010). Commission for Instruments and Methods of Observation (WMO-No. 1064). In the Fifteenth session - Abridged final report with resolutions and recommendations (Issue 1064). http://www.wmo.int/pages/prog/www/CIMO/CIMO15-WMO1064/1064_en.pdf

World Meteorological Organization. (2015). WMO No 49 : General Meteorological Standards and Recommended Practice: Vol. I (Issue 2). https://doi.org/10.1007/978-94-024-1179-9_301503.

World Meteorological Organization. (2017). WMO No 1203: WMO Guidelines on the Calculation of Climate Normals. In WMO-No. 1203 (Issue 1203). https://library.wmo.int/doc_num.php?explnum_id=4166.

Published
2022-09-11