Penerapan Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan Teknik Transek pada Kelompok Tani Mukti di Kampung Taman Mulya Desa Celak


Abstract viewed : 4756 times,     PDF downloaded : 2421 times

  • Septy Berliana Santoso IPB University
  • Tri Budiarto IPB University
  • Agief Julio Pratama IPB University
Keywords: Partisipatif, Pengembangan masyarakat, RTL, Transek

Abstract

Transek secara harfiah memiliki arti gambar irisan muka bumi yang digunakan untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan jalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan tersebut kemudian dituangkan dalam bagan atau gambar irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih lanjut. Tujuan dilakukan transek adalah untuk memfasilitasi masyarakat agar mendiskusikan keadaan sumber daya, dengan cara mengamati langsung hal yang didiskusikan di lokasi. Hal-hal yang didiskusikan adalah: vegetasi dan ternak, pemanfaatan sumber daya serta temuan masalah-masalah. Kegiatan identifikasi masalah dengan teknik transek menghasilkan informasi masalah lahan budi daya untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan (direncanakan pemecahannya). Untuk itu perlu dipilih masalah mana yang dapat dilakukan untuk dicarikan solusi. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah (perankingan). Kemudian lebih lanjut daripada penentuan masalah prioritas adalah rencana tindak lanjut (RTL) yang merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian peta transek. Penentuan skala prioritas dalam proses pemilihan masalah dan potensi yang telah dipaparkan menjadi acuan dalam menentukan solusi dari permasalahan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi adalah yang diprioritaskan, yaitu penebangan liar, pemanfaatan lahan kurang produktif dan musim tanam tidak serempak. Penentuan solusi diputuskan bersama anggota kelompok tani berdasarkan acuan-acuan masalah prioritas yang telah disepakati bersama. Perkembangan rencana tindak lanjut dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana tindak lanjut.

References

Uddin, M.N. and N. Anjuman. (2013). Participatory rural appraisal approaches: an overview and an exemplary application of focus group discussion In climate change adaptation and mitigation strategies. Intenational Jurnal Agril. 3(2): 72-78.

Symond, D. (2013). Penentuan prioritas masalah kesehatan dan prioritas jenis intervensi kegiatan dalam pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(2): 94-100.

Tumonglo, S. I., Purwanto, B., & Mual, C. D. (2017). Evaluasi Penyuluhan Pemanfaatan Daun Sirih Sebagai Pestisida Nabati Dalam Mengendalikan Hama Ulat Tritip (Plutella Xylostella) Pada Tanaman Sawi Di Kampung Wamesa Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari. Jurnal Triton, 8(2), 46-57.

Wuri, N., & Wibowo, A. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani dalam Kegiatan Pengolahan Pupuk Organik di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Jurnal Triton, 12(1), 89-97.

Published
2022-09-11