Tingkat Penerimaan Konsumen terhadap Ukuran Telur Ayam Ketarras yang dianggap sebagai Telur Ayam Kampng serta Uji Rasa dan Bau


Abstract viewed : 449 times,     PDF downloaded : 541 times

  • Dadang Suherman Universitas Bengkulu
  • Kususiyah Kususiyah Universitas Bengkulu
  • Ramontoroh Ramontoroh Universitas Bengkulu
  • Sutriyono Sutriyono Universitas Bengkulu
Keywords: Ayam ketarras, Tingkat penerimaan konsumen, Ukuran telur

Abstract

Ayam Ketarras merupakan ayam dengan komposisi genetik 75% ayam Arab dan 25% ayam Ras petelur. Warna kerabang telur ayam Ketarras mirip dengan warna kerabang telur ayam Kampung. Namun, ukurannya lebih besar dari telur ayam Kampung.Tujuan penelitian untuk mengevaluasi tingkat penerimaan konsumen terhadap ukuran telur ayam Ketarras yang dianggap sebagai telur ayam Kampung, serta uji rasa dan bau telur ayam Ketarras. Penelitian dilaksanakan mulai awal bulan Juli sampai akhir Oktober 2021. Data penelitian dikoleksi melalui teknik snowball sampling langsung terhadap 45 orang responden untuk variabel tingkat penerimaan telur ayam Ketarras dan 15 orang panelis untuk variabel uji rasa dan uji bau telur. Penentuan jumlah responden dilakukan menggunakan purposive. Variabel yang diamati, yaitu: karakteristik responden, daya terima telur ayam Ketarras, uji rasa dan uji bau telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap ukuran telur ayam Ketarras yang dianggap sebagai telur ayam Kampung adalah 88,89%, rataan skor rasa telur ayam Kampung 4,53, sedangkan telur ayam Ketarras 4,47, dan  rataan skor bau telur ayam Kampung 3,93, sedangkan telur ayam Ketarras 4,07. Hasil penelitian dapat disimpulkan, konsumen telah dapat menerima ukuran telur ayam Ketarras yang lebih besar dibanding telur ayam Kampung, dengan tingkat penerimaan 88,89%. Rasa dan bau telur ayam Ketarras sama dengan telur ayam Kampung.

References

Aman,Y. (2011). Ayam Kampung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Achrol, R. S., & Kotler, P. (2012). Frontiers of the marketing paradigm in the third millennium. Journal of the academy of marketing science, 40(1), 35-52.

Balvir, S., Harpal, S., Singh, C. V., & Brijesh, S. (2000). Genetic parameters of growth, egg production and egg quality traits in White Leghorn. Indian Journal of Poultry Science, 35(1), 13-16.

BPS. (2019). Produksi telur ayam petelur menurut provinsi Bengkulu, 2009-2019. https://bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1079. Diakses tanggal 25 Agustus 2020.

Darmawati, S., & Nurullita, U. (2009). Perbedaan variasi lama simpan telur ayam pada penyimpanan suhu almari es dengan suhu kamar terhadap total mikroba. Jurnal Kesehatan, 2(1).

Dirgahayu, F. I., Septinova, D., & Nova, K. (2016). Perbandingan kualitas eksternal telur ayam ras strain isa brown dan lohmann brown. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(1).

Galih. (2017). Produktivitas Telur Ayam Arras dan Ayam Arab Umur 40 Sampai 68 Minggu. Laporan ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Gunawan, E. (2017). Performans Keturunan Ayam Ras dan Ayam Arab (ayam Ketarras) umur 2-12 Minggu. Skripsi. Fakultas Pertanian Univesitas Bengkulu, Bengkulu.

Harahap, A. S., Kususiyah, K., & Amrullah, A. H. K. (2021). Performa Produksi Telur pada Ayam Ketarras Generasi Kedua dengan Bobot Badan yang Berbeda. Buletin Peternakan Tropis, 2(1), 48-52.

Hardianto, S. I., & Rudyanto, M. D. (2012). Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas telur ayam kampung ditinjau dari angka lempeng total bakteri. Indonesia Medicus Veterinus, 1(1), 71-84.

Indra, G. K., Achmanu, A., & Nurgiartiningsih, A. (2013). Performans produksi ayam Arab (Gallus turcicus) berdasarkan warna bulu. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 14(1), 8-14.

Kholis, S., & Sitanggang, M. (2002). Ayam arab dan poncin petelur unggul. Cetakan kesatu. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Purnomo, D.J. (2018). Performans Produksi Ayam Ketarras dan Ayam Arab Betina Umur 40-52 Minggu. Laporan ilmiah, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Sidiq, A., & Rahayu, T. (2014). Uji kadar protein dan organoleptik pada telur ayam leghorn setelah disuntik dengan ekstrak black garlic (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Suharyanto, S., Sulaiman, N. B., Zebua, C. K. N., & Arief, I. I. (2016). Kualitas Fisik, Mikrobiologis, dan Organoleptik Telur Konsumsi yang Beredar di Sekitar Kampus IPB, Darmaga, Bogor. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(2), 275-279.

Surnoto, A. A. D., Desia, K., & Kususiyah, K. (2018). Performans produksi telur ayam Ketarras dan ayam Arab mulai umur 28-40 Minggu (Doctoral dissertation, Universitas Bengkulu).

Yuwana, C. (2010). Makna Sakura bagi Masyarakat Jepang. PARAFRASE: Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 10(01).

Published
2022-09-11