Respon Pemberian Kasgot yang dikombinasikan Cocopeat terhadap Kandungan Klorofil pada Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.)

  • Muhammad Sipqi Universitas Lambung Mangkurat
  • Ronny Mulyawan Universitas Lambung Mangkurat
  • Noorkomala Sari Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Kasgot, Cocopeat, Klorofil, Alfalfa

Abstract

Tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) dikenal memiliki kandungan klorofil yang relatif tinggi, ± 4 kali lipat dibandingkan tanaman sayuran biasa. Penggunaan kasgot (bekas kotoran maggot) pada budidaya tanaman sudah banyak dilakukan karena kasgot mengandung beberapa nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman. Disamping itu, cocopeat mengandung unsur hara penting sebagai media tanam sehingga kombinasi cocopeat dengan kasgot mampu meningkatkan pertumbuhan microgreen alfalfa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian bekas kotoran maggot dan cocopeat dengan berbagai komposisi terhadap kandungan klorofil tanaman alfalfa. Untuk mengetahui komposisi terbaik dari pengaplikasian bekas kotoran maggot dan cocopeat dengan berbagai komposisi terhadap kandungan klorofil tanaman alfalfa. Penelitian ini bertempat di Rumah Kaca Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 macam komposisi perlakuan dan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 25 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan pengaplikasian bekas kotoran maggot dan cocopeat pada semua variabel peubah memberikan pengaruh terhadap kandungan klorofil a 4 MST dan 6 MST begitu juga terhadap klorofil b dan klorofil total namun pada kandungan vitamin C hanya pada 6 MST dan berat akhir pada perlakuan K1, K2 dan K3 tanaman Alflafa. Perlakuan terbaik dari pengaplikasian bekas kotoran maggot dan cocopeat dengan komposisi media berupa Konsentrasi (Kasgot 10% + cocopeat 90%) pada 6 MST menunjukan nilai tertinggi pada semua variabel peubah.

References

Adhistanaya, P. B., Udayana, I. G. B., & Yuliartini, M. S. (2025). Pengaruh pemberian dosis pupuk kandang kambing dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Gema Agro, 30(1), 11–18.

Agustin, H., Warid, W., & Musadik, I. M. (2023). Kandungan nutrisi kasgot larva lalat tentara hitam (Hermetia illucens) sebagai pupuk organik. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 12–18. https://doi.org/10.31186/jipi.25.1.12-18

Amelia, R., Berliana, Y., & Sijabat, O. S. (2023). Uji kandungan vitamin C dengan media tanam berbeda serta pengaruh paranet terhadap warna hijau daun pada tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.). Journal of Agrotechnology and Science, 7(2), 108–117.

Arifiansyah, S., Nurjasmi, R., & Ruswandi. (2020). Pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan kandungan klorofil wheatgrass (Triticum aestivum L.). Jurnal Ilmiah Respati, 11(2), 82–92.

Bellandina, D. Y. K., Made, S., Cokorda, J., & Komang, D. A. (2023). Pengaruh pupuk kasgot terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.). AGRIMETA: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 13(25), 59–66. Retrieved from https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/agrimeta/article/view/6491

Charitsabita, R., Purbajanti, E. D., & Widjajanto, D. W. (2019). Respon pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) secara hidroponik dengan berbagai jenis media tanam dan aerasi berbeda. Jurnal Pertanian Tropik, 6(2), 270–278.

Fabek Uher, S., Radman, S., Opačić, N., Dujmović, M., Benko, B., Lagundžija, D., Mijić, V., Prša, L., Babac, S., & Šic Žlabur, J. (2023). Alfalfa, cabbage, beet and fennel microgreens in floating hydroponics—Perspective nutritious food? Plants, 12(11), 2098. https://doi.org/10.3390/plants12112098

Farhanah, A., Hamzah, F., Hidayat, T., & Ashar, J. R. (2023). Pengaplikasian pupuk kasgot dan air cucian ikan untuk produksi microgreen pakcoy. Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, 7(2), 161–173.

Fauzi, M., M. L. H., Suhada, R. Q. A., & Hernahadini, N. (2022). Pengaruh pupuk kasgot (bekas maggot) Magotsuka terhadap tinggi, jumlah daun, luas permukaan daun dan bobot basah tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. Parachinensis). Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 20, 20–30.

Hendriyani, I. S., Nurchayati, Y., & Setiari, N. (2018). Kandungan klorofil dan karotenoid kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp.) pada umur tanaman yang berbeda. Jurnal Biologi Tropika, 1(20), 38–43.

Naiborhu, S. A., Barus, W. A., & Lubis, E. (2021). Pertumbuhan dan hasil tanaman kalian dengan pemberian beberapa kombinasi jenis dan dosis pupuk bokashi. Jurnal Ilmiah Rhizobia, 3(1), 58–66.

Nurjasmi, R., & Wahyuningrum, M. A. (2022). Pengaruh media tanam organik terhadap kandungan klorofil dan karoten microgreens brokoli (Brassica oleracea L.). Jurnal Ilmiah Respati, 13(1), 43–52.

Parman, S., & Harnina, S. (2008). Pertumbuhan, kandungan klorofil dan serat kasar pada defoliasi pertama alfalfa (Medicago sativa L.) akibat pemupukan mikorisa. Anatomi Fisiologi, 16(2), 1–12.

Putri, A. I. (2018). Pengaruh media organik terhadap indeks mutu bibit cendana (Santalum album). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 21(1), 1–8.

Putri, H. H. (2020). Pengaruh komposisi media tanam kasgot, waktu panen dan populasi berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah (Amaranthus tricolor L.) metode terapung (Skripsi, Universitas Sriwijaya).

Sepriyanto, & Subama, E. (2018). Pengaruh lama perendaman sabut kelapa terhadap hasil cocofiber dan cocopeat buah kelapa dari daerah Jambi. Jurnal Inovator, 1(2), 22–25.

Setiari, N., & Nurchayati, Y. (2009). Eksplorasi kandungan klorofil pada beberapa sayuran hijau sebagai alternatif bahan dasar food supplement. Bioma, 11(1), 6–10.

Sisriana, R., Suryani, A., & Marlina, E. (2021). Pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan kandungan klorofil microgreen selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Agroteknologi, 15(2), 45–53.

Subantoro, R., & Sasongko, L. A. (2017). Potensi pengembangan alfalfa (Medicago sativa L.) sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Cendekia Eksakta, 1(2), 42–47.

Witono, A. U., Umarie, I., & Tripama. (2022). Identifikasi nitrat, karotenoid dan vitamin C pada tanaman sawi hijau (Brassica chinensis L.) di beberapa ketinggian tempat budidaya yang berbeda. Agrirop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 20(2), 140–146.

Published
2025-12-11