Peningkatan Serapan N, P, dan K pada Mentimun (Cucumis sativus L.) di Ultisols melalui Pemberian Bakteri Endofit (Serratia marcescens AR1) dan Pupuk Kandang Ayam

  • Rony Rahmat Hidayat Hasibuan Unviersitas Teuku Umar
  • Tsamarah Nur Rahmah Universitas Teuku Umar
  • Irham Maulana Universitas Teuku Umar
  • Ovanny Thalia Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
Keywords: Kotoran ayam, Mentimun, Penyerapan nutrisi, Serratia marcescens, Ultisol

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan komoditas hortikultura utama di Indonesia dengan permintaan konsumen yang tinggi sebagai sayuran segar. Namun, produktivitasnya sering kali dibatasi oleh tanah Ultisol, yang ditandai dengan pH rendah, saturasi basa rendah, dan kadar Al dan Fe yang tinggi, menyebabkan kekurangan nutrisi dan penyerapan akar yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek bakteri endofit Serratia marcescens AR1 dalam kombinasi dengan dosis berbeda pupuk ayam terhadap penyerapan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) pada mentimun yang ditanam di tanah Ultisol. Eksperimen disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan, termasuk kontrol, inokulasi bakteri saja, dan inokulasi bakteri dikombinasikan dengan pupuk ayam pada dosis 100–400 g per tanaman. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi 25 ml inokulum bakteri dan 400 g pupuk ayam secara signifikan meningkatkan penyerapan nutrisi, mencapai 25,04 mg/tanaman untuk N, 22,34 mg/tanaman untuk P, dan 133,16 mg/tanaman untuk K dibandingkan dengan kontrol. Sinergi ini mencerminkan peran pupuk ayam sebagai sumber nutrisi organik dan aktivitas bakteri dalam melarutkan fosfat, memobilisasi kalium, dan meningkatkan ketersediaan nitrogen. Penerapan terpadu input organik-biologis meningkatkan kesuburan Ultisol, mempercepat pertumbuhan vegetatif, dan mendorong produktivitas mentimun yang berkelanjutan, memberikan dasar ilmiah untuk strategi pemupukan ramah lingkungan dan efisien biaya dalam sistem hortikultura tropis.

References

Agbede TM, Adekiya AO, Aboyeji CM, & Dunsin O. (2024). Impacts of poultry manure and biochar amendments on the dynamics of soil chemical properties. Scientific Reports, 14(1), 5651. https://doi.org/10.1038/s41598-024-64684-5

Agbede TM, Adekiya AO, & Ojeniyi SO. (2025). Soil fertility restoration and sustainable crop yield improvement through poultry manure application in tropical soils. Scientific African, 20, e02114. https://doi.org/10.1016/j.sciaf.2025.e02114

Agegnehu G, Nelson PN, & Bird MI. (2016). Crop yield, plant nutrient uptake and soil physicochemical properties under organic soil amendments and nitrogen fertilization on Nitisols. Soil and Tillage Research, 160, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.still.2016.02.003

Akasah F, Yetti H, & Siregar M. (2018). Pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada tanah Ultisol. Jurnal Agroteknologi Tropika, 7(1), 15–22.

Arifin M, Suryani E, & Nugroho W. (2021). Karakterisasi dan klasifikasi Ultisols di Indonesia. SoilRens Journal, 9(2), 45–54.

Chen X, Zhang H, Li Y, & Wang Q. (2023). Effects of chicken manure application on soil fertility and crop yield in acidic soils: A meta-analysis. Agronomy, 13(6), 1523. https://doi.org/10.3390/agronomy13061523

Dita M, Castro L, & Hernandez R. (2023). Phosphate solubilization and growth promotion of tomato by Bacillus subtiDIlis in acidic soils. Rhizosphere, 25, 100661. https://doi.org/10.1016/j.rhisph.2023.100661

Firmansyah M, Sari DM, & Rahayu E. (2017). Peran hara NPK dalam mendukung fotosintesis dan hasil tanaman. Jurnal Agroteknologi, 11(1), 20–28.

Kaharuddin, & Dahlan M. (2025). Management of Ultisols for sustainable horticultural production systems. Springer Nature Singapore. https://doi.org/10.1007/978-981-99-6720-5

Kulkova I, Nováková J, & Černý M. (2024). Serratia spp. as plant growth-promoting bacteria alleviating salinity, drought, and nutrient imbalance stresses. Microorganisms, 12(2), 457. https://doi.org/10.3390/microorganisms12020457

Kumar R, Patel D, & Singh S. (2024). Biocontrol and nutrient enhancement by Pseudomonas fluorescens in chili cultivation. Journal of Plant Growth Regulation, 43(1), 127–139. https://doi.org/10.1007/s00344-023-11072-5

Maisa A, & Yetti H. (2010). Pengaruh dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun (Allium fistulosum L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 38(3), 225–231.

Maisa H, & Yetti H. (2010). Pengaruh dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi bawang daun. Jurnal Floratek, 5(2), 45–53.

Mwangi J, Otieno P, & Karanja N. (2023). Integration of Azospirillum inoculation and poultry manure improves maize yield in Ultisols. Soil Use and Management, 39(4), 1248–1260. https://doi.org/10.1111/sum.12899

Prawira R. (2019). Hubungan ketersediaan P dan K tanah dengan serapan hara pada tanaman hortikultura. Jurnal Agroteknologi, 8(2), 45–56.

Rahma H, Suryani A, & Ramadhan Y. (2014). Potensi bakteri endofit dalam menekan penyakit tanaman: Studi kasus pada mentimun. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 14(2), 120–128.

Rondon MA, Lehmann J, Ramírez J, & Hurtado M. (2007). Biological nitrogen fixation by common beans (Phaseolus vulgaris L.) increases with bio-char additions. Biology and Fertility of Soils, 43(6), 699–708.

Salsabila A. (2024). Hubungan kandungan nitrogen brangkasan dengan bobot kering tanaman buncis dan mentimun. Jurnal Agroindonesia, 9(1), 25–33.

Senatama G, Ningsih R, & Pratama A. (2019). Korelasi antara kandungan hara N dengan pertumbuhan vegetatif tanaman. Jurnal Agroindonesia, 5(2), 45–52.

Silahoy M. (2008). Peran kalium dalam metabolisme tanaman dan resistensi terhadap cekaman lingkungan. Buletin Agronomi, 36(2), 125–131.

Solihin A, Prasetyo Y, & Hadi S. (2019). Peran fosfor dalam proses fisiologis tanaman. Jurnal Agrotek, 7(1), 41–50.

Taiz L, & Zeiger E. (2002). Plant physiology (3rd ed.). Sinauer Associates.

Zhang L, Wu H, & Li Y. (2024). Endophytic Serratia marcescens LYGN1 enhances cucumber seedling growth under greenhouse conditions. Plants, 13(5), 1121. https://doi.org/10.3390/plants13051121

Published
2025-12-11