Pengaruh Aplikasi Kitosan terhadap Perkembangan Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri) pada Bawang Merah

  • Emy Maria Sianipar Universitas Bengkulu
  • Tunjung Pamekas Universitas Bengkulu
  • Ilmi Hamidi Universitas Bengkulu
  • Djamilah Djamilah Universitas Bengkulu
  • Mimi Sutrawati Universitas Bengkulu
Keywords: Bawang merah, Alternaria porri, Kitosan, Bercak ungu

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura bernilai tinggi yang rentan terhadap penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh Alternaria porri. Penggunaan kitosan, hasil deasetilasi kitin dari cangkang kepiting, menjadi alternatif pengendalian ramah lingkungan karena memiliki aktivitas antimikroba dan mampu meningkatkan ketahanan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kitosan terhadap perkembangan penyakit bercak ungu pada bawang merah serta menentukan konsentrasi yang paling efektif. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan konsentrasi kitosan, yaitu 0%, 2%, 3%, 4%, dan 5%, masing-masing diulang dua kali. Perlakuan kitosan 4% memberikan hasil terbaik dengan menekan intensitas penyakit hingga 65,7%. Dengan demikian, kitosan cangkang kepiting berpotensi sebagai pengendali hayati efektif dan ramah lingkungan dalam menekan penyakit bercak ungu serta meningkatkan produktivitas bawang merah.

References

Aliudin, A., Wibowo, A. S., Sariyoga, S., & Meutia, M. (2022). Model Pemberdayaan Petani Bawang Merah Melalui Sistem Bank Benih Untuk Peningkatan Kapasitas Petani (Suatu Kasus Pada Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Tonjong). Jurnal Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(3), 62-70.

Badan Pusat Statistik 2024. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman. https://www.bps.go.id/id. Diakses pada 30 Mei 2024.

Ji, D., Ou, L., Ren, X., Yang, X., Tan, Y., Zhou, X., & Jin, L. (2022). Transcriptomic and metabolomic analysis reveal possible molecular mechanisms regulating tea plant growth elicited by chitosan oligosaccharide. International Journal of Molecular Sciences, 23(10), 5469.

Sasmita, E. R., Suryawati, A., & Irawati, E. B. (2020). Effectiveness of Giving NPK Fertilizer and Chitosan for the Growth of Sunan Candlenut Plant on Marginal Land. Bulletin of the Transilvania University of Brasov. Series II: Forestry• Wood Industry• Agricultural Food Engineering, 49-60.

Semangun, H. (2007). Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia (Edisi Kedua). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sittisart, P., Yossan, S., & Prasertsan, P. (2017). Antifungal property of chili, shallot and garlic extracts against pathogenic fungi, Phomopsis spp., isolated from infected leaves of para rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Agriculture and Natural Resources, 51(6), 485-491.

Subiksa, I. G. M. (2013). Pengaruh Pupuk Pelengkap Cair Poodaeng Chitosan Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Brokoli. Bogor: Balitbang.

Published
2025-12-11