Pengaruh Perbedaan Metode Pengeringan terhadap Kandungan Nutrien Tepung Telur Ayam Ras
Abstract
Kualitas suatu produk pangan olahan sangat dipengaruhi oleh metode pengolahan yang diterapkan, terutama proses pengeringan. Telur merupakan sumber protein hewani bernilai gizi tinggi yang banyak diolah menjadi tepung telur guna memperpanjang daya simpan serta mempermudah distribusi dan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode pengeringan terhadap kandungan nutrien tepung telur ayam ras. Kajian dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan berbagai referensi ilmiah nasional dan internasional yang relevan dengan topik spray drying, pan drying, dan freeze drying. Data hasil penelitian sebelumnya dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif komparatif untuk membandingkan kandungan protein, lemak, kadar air, energi, dan aktivitas air (aw) yang dihasilkan dari tiap metode. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode pengeringan berpengaruh nyata terhadap mutu gizi dan sifat fungsional tepung telur. Metode spray drying menghasilkan kadar air terendah (2,6%) dengan efisiensi proses tinggi, namun paparan suhu tinggi berpotensi menurunkan daya busa protein. Metode pan drying memberikan kandungan protein sebesar 45,2% dan lemak 38,3% dengan suhu relatif rendah, tetapi waktu pengeringan yang lama dapat menyebabkan reaksi Maillard antara protein dan gula pereduksi yang memengaruhi warna serta aroma produk. Sementara itu, metode freeze drying menghasilkan kandungan protein tertinggi (49,92%) dan lemak 3,77% serta mampu mempertahankan daya emulsi dan struktur protein secara optimal. Meskipun membutuhkan waktu lama dan energi besar, freeze drying dianggap paling efektif untuk menjaga kualitas nutrien. Secara keseluruhan, spray drying unggul dalam efisiensi, pan drying mudah dilakukan, dan freeze drying terbaik dalam mempertahankan mutu gizi dan fungsionalitas protein tepung telur ayam ras.
References
Abdi, A., T. Anggraini, & A. Asben. (2023). Application of Chicken Whole Egg Powder in the Manufacture of Bread Compared with Using Fresh Egg as Control. Andalasian International Journal of Agriculture and Natural Sciences, 4(01), 47-60.
Abrehaa, E., P. Getachewa, A. Laillou, S. Chitekweb, & K. Baye. (2021). Physico-chemical and Functionality of Air and Spray Dried Egg Powder: Implications to Improving Diets. International Journal of Food Properties, 24(1),152-162.
Daramola-Oluwatuyi, E. I., T. S. Olugbemi, & E. Z. Jiya. (2021). Quality Evaluation of Differently Processed Whole Egg Powder Yield, Nutritional Value and Microbial Load. Nigerian Journal of Animal Production, 48(5), 268-274.
Evanuarini, H., S. Purwanti & H. Purnomo. (2021). Karakteristik Fisik dan Kimia Telur Ayam Arab pada Berbagai Masa Simpan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 16(2),70-78.
Jambang, N., A. M. Firmansyah, Hakim, L., S. N. Permadi, T. Wahyono, L. Rahmawati, & A. Fauziyyah. (2025). Karakteristik Tepung Telur Ayam Arab (Gallus turcicus) dengan Berbagai Metode Pengeringan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, (00).
Ndife, J., Udobi, C. Ejikeme, & N. Amaechi. (2010). Effect of Oven Drying on the Functional and Nutritional Properties of Whole Egg and ts Components. African Journal of Food Science, 4(5), 254-257.
Nur, N. E., & J. Jumriani. (2025). Pengaruh Pelapisan Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Kualitas Internal Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan Suhu Ruang. Macrocephalon: Jurnal Ilmu Peternakan, 2(1), 7-12.
Unece (United Nations Economic Commission for Europe). (2010). Unece Standard Egg-2 Concerning the Marketing and Commercial Quality Control Of Egg Products. New York Dan Geneva: United Nations.
Winarno, F. G., & S. Koswara. (2002). Telur: Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya. M-Brio Press, Bogor.
Wulandari, Z., & I. I. Arief. (2022). Tepung Telur Ayam: Nilai Gizi, Sifat Fungsional dan Manfaat. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 10(2), 62-68.








