Model Kewirausahaan Sosial Peternak sebagai Strategi Responsi terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Ekosistem Swasembada Pangan

  • Arif Rahman Azis Universitas Bengkulu
  • Woki Bilyaro Universitas Bengkulu
  • Muhammad Dani Universitas Bengkulu
  • Nurazizah Ramadhanti Universitas Bengkulu
  • Rizky Amrullah Chaniago Universitas Bengkulu
  • Jarmuji Jarmuji Universitas Bengkulu
  • Kade Wahyu Saputri Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong
  • Anis Indayati Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong
  • Muhammad Subhan Hamka Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong
Keywords: Kewirausahaan sosial, Peternak, Proyek strategis nasional, Swasembada pangan, Resilensi

Abstract

Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada pangan melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) berskala besar, yang menciptakan disrupsi signifikan pada ekosistem peternakan rakyat. Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan model kewirausahaan sosial bagi peternak sebagai strategi responsif terhadap peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh PSN. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan panduan protokol PRISMA untuk mensintesis literatur relevan mengenai PSN, kewirausahaan sosial di sektor agribisnis, dan strategi adaptasi peternak. Hasil analisis menunjukkan bahwa PSN memiliki dampak ganda: di satu sisi membuka akses terhadap infrastruktur dan pasar baru, namun di sisi lain berisiko memarginalkan peternak kecil melalui kompetisi dan alienasi lahan. Model kewirausahaan sosial yang diusulkan mengintegrasikan empat fungsi strategis: (1) integrasi rantai nilai, (2) agregasi sumber daya dan peningkatan kapasitas, (3) advokasi kebijakan dan negosiasi, serta (4) inovasi dan praktik berkelanjutan. Kesimpulannya, model ini menawarkan kerangka kerja proaktif yang dapat mentransformasi peternak dari penerima kebijakan yang pasif menjadi agen perubahan yang aktif, sehingga mampu menyelaraskan tujuan ketahanan pangan nasional dengan penguatan resiliensi ekonomi, sosial, dan ekologis di tingkat komunitas.

References

Abraham, M., Chiu, L., Joshi, E., Ilahi, M., & Pingali, P. (2022). Aggregation models and small farm commercialization – A scoping review of the global literature. Food Policy, 110, 102299. https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2022.102299

Alvarez, A., García-Cornejo, B., Pérez-Méndez, J. A., & Roibás, D. (2021). Value-creating strategies in dairy farm entrepreneurship: A case study in Northern Spain. Animals, 11(9), 2522. https://doi.org/10.3390/ani11092522

Avetisyan, T., Ross, R. B., & Wright, W. (2023). Social entrepreneurship in agri-food systems: The case of food hubs. International Food and Agribusiness Management Review, 26(4), 641–654. https://doi.org/10.22434/ifamr2022.0043

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. (2024, 31 Oktober). Evaluasi manfaat infrastruktur Kementerian PUPR: Sebuah upaya perbaikan berkelanjutan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. https://bpiw.pu.go.id/artikel/evaluasi-manfaat-infrastruktur-kementerian-pupr-sebuah-upaya-perbaikan-berkelanjutan

Bahri, S., & Tiesnamurti, B. (2012). Strategi pembangunan peternakan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 31(4), 142–152.

Baltenweck, I., Ouma, E. A., & Nagujja, J. (2022). Gender-inclusive business models in livestock value chains in low- and middle-income countries: What can we learn from the literature? Frontiers in Sustainability, 3, 958251. https://doi.org/10.3389/frsus.2022.958251

Bílková, R., Balcerová, M., Prášilová, M., & Vávra, J. (2018). Social entrepreneurship in agriculture, a sustainable practice for social and economic cohesion in rural areas: The case of the Czech Republic. European Countryside, 10(3), 377–397. https://doi.org/10.2478/euco-2018-0021

Can, B., & Engindeniz, S. (2025). The effects on milk marketing of cooperative partnership of dairy farmers: A case study from Türkiye. Frontiers in Sustainable Food Systems, 8, 1451687. https://doi.org/10.3389/fsufs.2024.1451687

De Herde, V., Baret, P. V., & Maréchal, K. (2020). Coexistence of cooperative models as structural answer to lock-ins in diversification pathways: The case of the Walloon dairy sector. Frontiers in Sustainable Food Systems, 4, 584542. https://doi.org/10.3389/fsufs.2020.584542

Fatahullah, A., & Hilmi, M. A. (2024). Food Estate: Ancaman ataukah peluang bagi ketahanan pangan Indonesia? Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 8(4), 1313–1326.

García-Cornejo, B., Pérez-Méndez, J. A., Roibás, D., & Wall, A. (2020). Efficiency and sustainability in farm diversification initiatives in Northern Spain. Sustainability, 12(24), 10398. https://doi.org/10.3390/su122410398

Hidranto, F. (2024, 17 Desember). Mewujudkan asa swasembada pangan. Portal Informasi Indonesia. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8839/mewujudkan-asa-swasembada-pangan?lang=1

Imelda, & Hidayat, R. (2024). Climate change impacts, adaptation and mitigation in the agricultural sector. Global Journal of Environmental Science and Management, 10(3), 1457–1476. https://doi.org/10.22034/gjesm.2024.03.30

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2024, 7 Februari). Selain menjadi upaya pemeratan pembangunan di seluruh wilayah, Proyek Strategis Nasional juga mampu berikan dampak multiplier effect. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5631/selain-menjadi-upaya-pemeratan-pembangunan-di-seluruh-wilayah-proyek-strategis-nasional-juga-mampu-berikan-dampak-multiplier-effect

Mei, R. Y. T. M., Ridwan, M. R., & Anindita, W. A. A. (2021). Peran kewirausahaan sosial dalam pembangunan pertanian berkelanjutan (Kasus Tani Muda di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat). Jurnal Manajemen & Agribisnis, 18(1), 59–70. https://doi.org/10.17358/JMA.18.1.59

Mulyaningrum, & Rusliati, E. (2019). Membangun kewirausahaan sosial sektor agribisnis sebagai inovasi peluang kerja di pedesaan: Studi kasus pada usaha jamur “Saung Suung Yuceu” Majalengka. Prosiding Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia: Pengembangan Budaya Penelitian Menuju Indonesia 4.0 (hlm. 193–202).

Mulyo, I. T., Marzuki, S., & Santoso, S. I. (2012). Analisis kebijakan pemerintah mengenai budidaya sapi potong di Kabupaten Semarang. Animal Agriculture Journal, 1(2), 266–277.

Purwoko, P. (2016). Peran kebijakan fiskal dalam peningkatan produktivitas pembibitan sapi nasional. Kajian Ekonomi dan Keuangan, 19(2), 137–156. https://doi.org/10.31685/kek.v19i2.137

Salam, S., Thilagam, J., Fernandaz, C. C., Senthilkumar, M., Karthikeyan, C., & Murugan, P. P. (2025). Unleashing the future prospects of agricultural entrepreneurship: A systematic literature review. Journal of Entrepreneurship in Emerging Economies. https://doi.org/10.1108/JEEE-12-2024-0567

Toldrá, F., Reig, M., & Mora, L. (2021). Management of meat by- and co-products for an improved meat processing sustainability. Meat Science, 181, 108608. https://doi.org/10.1016/j.meatsci.2021.108608

Zang, L., Wang, Y., Ke, J., & Su, Y. (2022). What drives smallholders to utilize socialized agricultural services for farmland scale management? Insights from the perspective of collective action. Land, 11(6), 930. https://doi.org/10.3390/land11060930

Zhang, S., Sun, Z., Ma, W., & Valentinov, V. (2020). The effect of cooperative membership on agricultural technology adoption in Sichuan, China. China Economic Review, 62, 101334. https://doi.org/10.1016/j.chieco.2019.101334

Zhu, X., & Wang, G. (2024). Impact of agricultural cooperatives on farmers’ collective action: A study based on the socio-ecological system framework. Agriculture, 14(1), 96. https://doi.org/10.3390/agriculture14010096

Published
2025-12-11