Potensi dan Komposisi Botani pada Padang Pengembalaan Alam Doro Ncangga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat

  • Nining Ariani Universitas Bima Internasional MFH
Keywords: Padang penggembalaan, Komposisi botani, Leguminosa, Hijauan pakan, Doro Ncangga

Abstract

Padang penggembalaan alam merupakan sumber utama hijauan pakan yang berperan penting dalam mendukung sistem peternakan ruminansia di wilayah tropis seperti Indonesia. Nusa Tenggara Barat memiliki potensi besar dalam penyediaan hijauan pakan, khususnya di kawasan padang penggembalaan Doro Ncangga yang menjadi sumber utama pakan ternak sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan komposisi botani pada padang penggembalaan alam Doro Ncangga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik ubinan berukuran 1 × 1 m pada tiga lokasi berdasarkan topografi, yaitu daerah dekat sungai (P I), daerah dekat pantai (P II), dan daerah dataran rendah jauh dari sungai dan pantai (P III). Pada setiap lokasi diambil lima cuplikan secara acak diagonal, kemudian setiap jenis vegetasi seperti rumput, leguminosa, dan forbs diidentifikasi serta dihitung persentasenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi botani didominasi oleh rumput dengan persentase pada P I sebesar 100%, P II sebesar 82% rumput, 3% legum, dan 15% forbs, serta pada P III sebesar 88% rumput, 10% legum, dan 2% forbs. Dominasi rumput yang tinggi mengindikasikan kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan setempat, sedangkan rendahnya proporsi leguminosa menunjukkan perlunya pengelolaan vegetasi untuk memperbaiki keseimbangan komposisi botani. Kesimpulannya, padang penggembalaan Doro Ncangga memiliki potensi tinggi sebagai sumber pakan alami, namun diperlukan upaya pengelolaan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hijauan pakan bagi ternak ruminansia.

References

Adler, P. R., Sanderson, M. A., Boateng, A. A., Weimer, P. J., & Jung, H. G. (2006). Biomass yield and biofuel quality of switchgrass harvested in fall or spring. Agronomy Journal, 98(6), 1518–1525. https://doi.org/10.2134/agronj2005.0351

Ball, D. M., Hoveland, C. S., & Lacefield, G. D. (2015). Southern Forages: Modern Concepts for Forage Crop Management (5th ed.). Norcross, GA: The International Plant Nutrition Institute.

Berdahl, J. D., Karn, J. F., & Hendrickson, J. R. (2001). Dry matter yields of cool-season grass monocultures and grass–alfalfa binary mixtures. Agronomy Journal, 93(2), 463–467.

Hadi, S., & Santoso, U. (2018). Pengaruh perbedaan ketinggian tempat terhadap komposisi botani dan produktivitas padang penggembalaan alami. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan, 7(2), 45–53.

Mannetje, L.’t., & Haydock, K. P. (1963). The dry-weight-rank method for the botanical analysis of pasture. Journal of the British Grassland Society, 18(4), 268–275.

Provil Investasi Nusa Tenggara Barat. (2019). Profil Investasi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB.

Reksohadiprodjo, S. (1985). Hijauan Makanan Ternak Tropik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Susetyo, A. (1980). Produksi Hijauan Makanan Ternak di Indonesia. Bogor: Fakultas Peternakan IPB.

Tothill, J. C., Hargreaves, J. N. G., Jones, R. M., & McDonald, C. K. (1992). BOTANAL – A comprehensive sampling and computing procedure for estimating pasture yield and composition. Brisbane: CSIRO Division of Tropical Crops and Pastures.

Utomo, R., & Widodo, W. (2020). Pengelolaan padang penggembalaan berkelanjutan dalam mendukung peternakan rakyat di daerah kering. Jurnal Peternakan Indonesia, 22(3), 120–128.

Widiastuti, T., & Nuraini, A. (2021). Potensi vegetasi padang penggembalaan sebagai sumber hijauan pakan di daerah semi-arid. Jurnal Pastura Indonesia, 9(1), 33–41. https://doi.org/10.25077/pastura.9.1.33-41.2021

Published
2025-12-11