Uji Kualitas Fisik Silase Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides) dan Gamal dengan Penambahan Dosis EM4 yang berbeda

  • Muhammad Choiry Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Bangkit Lutfiaji Syaefullah Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
  • Sritiasni Sritiasni Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari
Keywords: EM4, Gamal, Rumput raja, Silase

Abstract

Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk mengoptimalkan penggunaan hijauan dan kandungan nutrisinya, serta bahan pakan ternak lainnya, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan diberikan sebagai pakan ternak di musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis EM4 yang berbeda terhadap kualitas silase dari bahan rumput raja dan gamal dan mengetahui dosis yang optimal untuk menghasilkan silase dengan kualitas fisik yang baik. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan formulasi silase 4 kg. Perlakuan yang diberikan adalah level penggunaan EM4 dengan varian dosis terdiri dari P0 (tanpa kontrol) = Formulasi silase + 3% mollases + 0% EM4, P1 = Formulasi silase + 3% mollases + 0,2% EM4, P2 = Formulasi silase + 3% mollases + 0,4 EM4, P3= Formulasi silase + 3% mollases + 0,8 EM4. Variable yang di ukur yaitu kualitas fisik silase yang meliputi tekstur, warna, aroma, kadar ph dan keberadaan jamur. Berdasarkan uji fisik silase rumput raja dan gamal dengan penambahan EM4, terjadi perbedaan antar perlakuan terhadap parameter penelitian baik warna, tekstur, aroma, ph dan jamur dengan dosis 0,2% dan 0,8% adalah perlakuan terbaik di lihat dari pH nya (p<0,05). Sedangkan untuk parameter fisik yang lain tidak berpengaruh nyata (p>0,05) meskipun berdasarkan standar silase semua perlakuan termaksud perlakuan kualiats silase yang baik.

References

Aglazziyah, H., Ayuningsih, B., & Khairani, L. (2020). Pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kualitas fisik dan pH silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan, 2(3), 156- 166.

Ahmad, S.N., Siswansyah, D. D. & Swastika, D. K. S. (2004). Kajian sistem us+ha ternak sapi potong di Kalimantan Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 7(2), 155-170

Bolsen, K. K. (2018). Silage review: Safety considerations during silage making and feeding. Journal of dairy science, 101(5), 4122-4131.

Bolsen, K., & Sapienza. (1993). Teknologi Silase: Penanaman, Pembuatan dan Pemberiannya Pada Ternak. Penerjemah Riri BS. Martoyoedo. Kansas, Dioneer Seeds.

Coblentz, W. K., & Akins, M. S. (2018). Silage review: Recent advances and future technologies for baled silages. Journal of dairy science, 101(5), 4075-4092.

Dryden, G. M. (2021). Fundamentals of Applied Animal Nutrition. England: ABI Press.

Firsoni, F., & Ansori, D. (2015). Manfaat urea molasses multinutrien blok (UMMB) yang mengandung tepung daun glirisidia (gliricidia sepium) secara in-vitro. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 11(2), 161-170.

Gaspersz, V. (1994). Metode Perancangan Percobaan, Penerbit CV Armico, bandung.

Haloho, R. D., & Tarigan, E. (2021). Manajemen pakan dan analisis profitabilitas usaha peternakan sapi potong rakyat di masa pandemi Covid 19 di Kabupaten Langkat. Agrimor Jurnal Agribisnis Lahan Kering, 6(4), 180-185.

Handayanta, E. (2001). Pengaruh substitusi rumput raja dengan pucuk tebu dalam ransum terhadap performan sapi jantan friesian holstein. Sains Peternakan. 1(2), 49-56.

Hidayat, N. 2014. Karakteristik dan Kualitas Silase Rumput Raja Menggunakan Berbagai Sumber dan Tingkat Penambahan Karbohidrat Fermentable. Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Agripet, 14(1), 42-49.

Jaelani A., Rostini T., & Misransyah. (2018). Pengaruh penambahan suplemen organik cair (SOC) dan lama penyimpanan terhadap derajat keasaman (pH) dan kualitas fisik pada silase batang pisang (Musa paradisiaca L). ZIRAA’AH. 43(3), 312-320.

Marhaeniyanto, E., Marawali, S. S., & Rinanti, R. F. (2022). Penggunaan em4 dan aditif berbeda pada silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia, 7(2), 83-90.

Maulidayati. (2015). Sifat Fisik dan Fraksi Serat Silase Pelepah Kelapa Sawit Yang Ditambah Biomassa Indigoferra. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.

Murni, M., Herliwati, H., & Fauzana, N. A. (2022). Interaction of cultural media composition with em4 dosage on population growth, biomass and nutritional content silk worm (Tubifex sp). Journal Research of Social Science, Economics, and Management, 1(11), 2038-2049.

Pasi, M. S., Sio, S., Tae, A. V., Dethan, A. A., & Usfinit, G. (2025). Pengaruh penggunaan bahan aditif berbeda terhadap kualitas fisik silase berbahan dasar rumput benggala (Panicum maximum). Tropical Livestock Science Journal, 3(2), 146-152

Patimah, T., Asroh, A., Intansari, K., Meisani, N. D., Irawan, R., & Atabany, A. (2021). Kualitas silase dengan penambahan molasses dan suplemen organik cair (Soc) di Desa Sukamju, Kecamatan Cikeusal. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(Khusus 1), 88-92.

Peiretti, J., & Martinez, M. (2015). Screening of nutritional quality and particle size ofcorn silage sampels in the Valley of Lerma, Argentina. Di dalam: JLP Daniel, G Morais, D Junges, LG Nussio, editor. XVII International Silage Conference. IV International Symposium on Forage Quality and Conservation. São Paulo, Brazil. São Paulo (BR): University of São Paulo. Pp. 292-293.

Rahmawati, I., Widjaja, N., Nurjannah, S., Suryanah, S., & Permana, H. (2024). Uji organoleptik, jamur, dan pH silase rumput pakchong yang diberi suplemen organik cair herbal. Composite: Jurnal Ilmu Pertanian, 6(2), 112-119.

Rasuli, N., Wibowo, D. N., & Taufik, M. (2022). Kajian Kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan Penambahan Lamtoro (Leucaena leococephala), Dedak, dan Jagung Giling: Study of The Quality of Napier Grass Silage (Pennisetum purpureum) with The Addition of Lamtoro (Leucaena leococephala), Brand, and Milled Corn. Jurnal Agrisistem, 18(1), 28-34.

Santoso, B. Hariadi, B. Tj., Manik, H. & Abubakar, H., (2009). Kualitas Rumput Unggul Tropika Hasil Ensilase dengan Bakteri Asam Laktat dari Ekstrak Rumput Terfermentasi. Media Peternakan, 32(2):137-144. silages. Anim. Feed Sci. Tech. 154:76- 82.

Steel, R. G. D & J. H. Torrie. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistik. Terjemahan: B. Sumantri. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Susetyo, S., I. Kismono., & D. Soewardi. (1969). Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta.

Sutardi, T. (1981). Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. Departemen Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syafi’i & Riszqina. (2017). Kualitas silase rumput gajah dengan bahan pengawet dedak padi dan tepung gaplek. Maduranch, 2(2), 49-58.

Utomo, R. (1999). Teknologi Pakan Hijauan. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Wahyuni, E., & Amin, M. (2020). Manajemen pemberian pakan sapi Bali. Jurnal Peternakan Lokal, 2(1), 1-7.

Wati WS, Mashudi & Irsyammawati A. (2018). Kualitas silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) dengan penambahan Lactobacillus plantarum dan molasses pada waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 1(1), 45-53

Wiguna, I. A., Patty, C. W., & Fredriksz, S. (2024). Kualitas fisik silase jerami padi dengan penambahan dosis em4 yang berbeda sebagai pakan ternak ruminansia. Jurnal Agrosilvopasture-Tech, 3(1), 127-133.

Zakariah, M. A. (2012). Teknologi fermentasi dan enzim fermentasi asam laktat pada silase. Jurnal Peternakan, 39(1), 1-8.

Published
2025-12-11