Keberlanjutan Tradisi Adat dan Transformasi Kemandirian Ekonomi Lokal: Pelajaran dari Swasembada Pangan di Kampung Naga
Abstract
Sistem pangan global menghadapi kerentanan yang semakin besar terhadap guncangan dan tekanan modernisasi yang mengancam kedaulatan pangan lokal. Komunitas adat seperti Kampung Naga menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat menciptakan sistem pangan yang tangguh. Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai-nilai dan praktik tradisional mendukung swasembada pangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kampung Naga. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap 15 informan kunci yang meliputi tokoh adat, petani, perempuan, dan pemuda. Data dianalisis secara tematis untuk mengidentifikasi pola dan wawasan. Hasil penelitian menemukan bahwa swasembada pangan dicapai melalui tiga pendekatan utama: pertanian organik menggunakan varietas padi lokal (pare ageung) dan pupuk alami, pengelolaan sumber daya air yang efisien secara kolektif, serta lembaga sosial yang kuat termasuk lumbung komunal (leuit) dan tradisi gotong royong. Praktik-praktik ini menciptakan jaring pengaman sosial-ekonomi yang andal bagi masyarakat. Namun, studi ini juga mengungkapkan tantangan dalam menyeimbangkan norma tradisional dengan kebutuhan modern. Masyarakat menghadapi kesulitan dalam mempertahankan larangan budaya untuk meminta bantuan eksternal sementara membutuhkan adopsi teknologi baru dan akses modal untuk pertumbuhan ekonomi. Penelitian menyimpulkan bahwa ketahanan pangan yang berhasil di Kampung Naga bergantung pada kombinasi kearifan lokal, kepemimpinan tradisional yang efektif, dan kebijakan pemerintah yang mendukung serta menghormati hak-hak masyarakat adat. Pendekatan terpadu ini menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta menawarkan pelajaran berharga bagi komunitas lain yang menghadapi tantangan serupa.
References
Altieri, M. A., & Nicholls, C. I. (2020). Agroecology: Challenges and opportunities for farming in the Anthropocene. Ciencia e Investigación Agraria: Revista Latinoamericana de Ciencias de La Agricultura, 47(3), 204–215.
Altieri, M. A., & Toledo, V. M. (2011). The agroecological revolution in Latin America: rescuing nature, ensuring food sovereignty and empowering peasants. Journal of Peasant Studies, 38(3), 587–612.
Bélanger, J., & Pilling, D. (2019). The state of the world’s biodiversity for food and agriculture. FAO;
Berkes, F. (2008). Chapter 4: Traditional knowledge systems in practice. Sacred Ecology, 71–96.
Brondízio, E. S., Settele, J., Diaz, S., & Ngo, H. T. (2019). Global assessment report of the intergovernmental science-policy platform on biodiversity and ecosystem services. IPBES.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
Escobar, A. (2020). Pluriversal politics: The real and the possible. Duke University Press.
Indonesia, M. A. (2025). Ketahanan Pangan Indonesia Terancam? Ini Fakta yang Harus Anda Ketahui! Inovasi Pertanian. https://matariagro.com/articles/ketahanan-pangan-indonesia-terancam-ini-fakta-yang-harus-anda-ketahui
Kuhnlein, H. V, Erasmus, B., Spigelski, D., & Burlingame, B. (2013). Indigenous peoples’ food systems and well-being: interventions and policies for healthy communities.
Mekouar, M. A. (2023). Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Yearbook of International Environmental Law, 34(1), yvae031.
Patel, S. K., Sharma, A., & Singh, G. S. (2020). Traditional agricultural practices in India: an approach for environmental sustainability and food security. Energy, Ecology and Environment, 5(4), 253–271.
Patton, M. Q. (2014). Qualitative research & evaluation methods: Integrating theory and practice. Sage publications.
Pörtner, H.-O., Roberts, D., Tignor, M., Poloczanska, E., Mintenbeck, K., Alegría, A., Craig, M., Langsdorf, S., Löschke, S., Möller, V., Okem, A., Rama, B., Belling, D., Dieck, W., Götze, S., Kersher, T., Mangele, P., Maus, B., Mühle, A., & Weyer, N. (2022). Climate Change 2022: Impacts, Adaptation and Vulnerability Working Group II Contribution to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. https://doi.org/10.1017/9781009325844.
Pretty, J., & Bharucha, Z. P. (2018). Sustainable intensification of agriculture: greening the world’s food economy. Routledge.
Rosset, P. M., & Altieri, M. A. (2017). Agroecology: science and politics.
Saragih, H. (2015). Perjuangan petani dalam menegakkan kedaulatan pangan. Makalah Dalam Seminar Tinjauan Akademis, Konsepsi, Dan Strategi Kedaulatan Pangan. Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian IPB, 10.
Shiva, V. (2001). Stolen harvest: The hijacking of the global food supply. Zed Books.
Shiva, V. (2016). Seed sovereignty, food security. Seed Sovereignty, Food Security: Women in the Vanguard of the Fight Against GMOS and Corporate Agriculture. Berkeley, NC: North Atlantic Books, p. Vii.
Slikkerveer, L. J. (2019). Gotong royong: An indigenous institution of communality and mutual assistance in Indonesia. Integrated Community-Managed Development: Strategizing Indigenous Knowledge and Institutions for Poverty Reduction and Sustainable Community Development in Indonesia, 307–320.
Stake, R. (1995). Case study research. Springer.
Yin, R. K. (2018). Case study research and applications. Sage Thousand Oaks, CA.








