Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui Program Gerakan Ayo Menanam Sayur (GAMeS) di Kota Semarang
Abstract
Ketahanan pangan keluarga di perkotaan menghadapi tantangan serius akibat pertumbuhan penduduk, keterbatasan lahan, serta perubahan fungsi ruang. Urban farming menjadi salah satu solusi dengan memanfaatkan lahan sempit untuk pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus pemberdayaan ibu rumah tangga. Pemberdayaan ini bertujuan mengenalkan Program Gerakan Ayo Menanam Sayur (GAMeS) sebagai model pemberdayaan masyarakat di Kota Semarang. Program dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan keterlibatan aktif masyarakat melalui empat tahapan, yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Subjek kegiatan adalah dua Kelompok Wanita Tani (KWT), yaitu Hijau Asri di Kelurahan Kembangarum dan Nandur Sedekah di Kelurahan Sukorejo. Hasil program ini menunjukkan bahwa tahap sosialisasi berhasil membangun komitmen dan kebersamaan anggota. Tahap pelatihan mampu meningkatkan keterampilan budidaya sayur dengan teknik bertanam konvensional, hidroponik dan vertikultur, serta pengelolaan limbah organik. Tahap Pendampingan berkelanjutan membantu mengatasi kendala teknis dan menjaga motivasi anggota. Tahap monitoring dan evaluasi berfungsi menilai perkembangan kegiatan sekaligus menggambarkan capaian yang diperoleh masing-masing kelompok. KWT Hijau Asri dalam program ini unggul dalam manajemen organisasi dan produksi hidroponik, sedangkan KWT Nandur Sedekah lebih menonjol dalam partisipasi anggota dan penguatan jejaring sosial. Secara keseluruhan, Program GAMeS terbukti meningkatkan kapasitas masyarakat dalam praktik urban farming, memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, serta memberikan dampak positif pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
References
Arianti, F., & Sutarto. (2020). Gerakan menanam sayur di lahan sempit: Studi pemberdayaan masyarakat perkotaan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 55–62. https://ejournal.undip.ac.id
Chambers, R. (1994). Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience. World Development, 22(9).
Handayani, T., & Yuliana, R. (2019). Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis ketahanan pangan. Jurnal Agribisnis dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 33–42. https://ejournal.umm.ac.id
Kusumawati, E., & Prasetyo, A. (2021). Urban Farming sebagai Gerakan Sosial Ekologis di Perkotaan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 25(1), 85–100. https://doi.org/10.22146/jsp.62501
Ningsih, S. R., & Sari, R. A. (2022). Pemberdayaan masyarakat melalui urban farming untuk ketahanan pangan keluarga di masa pandemi Covid-19. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani, 6(2), 145–156. https://journal.um-surabaya.ac.id
Nugroho, P., & Setiawan, A. (2022). Gerakan komunitas menanam di perkotaan sebagai strategi pemberdayaan. Jurnal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, 9(1), 73–84. https://doi.org/10.22146/jppm.71542
Pradana, R., & Lestari, D. (2020). Urban farming: Alternatif solusi pangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga di perkotaan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 20(2), 245–258. https://doi.org/10.21002/jepi.v20i2.1345
Putra, H. A., & Rahayu, S. (2021). Peran komunitas urban farming dalam pemberdayaan masyarakat perkotaan. Jurnal Sosial Humaniora, 12(2), 201–214. https://doi.org/10.12962/jsh.v12i2.8756
Utami, D., & Widodo, S. (2018). Strategi pemberdayaan masyarakat melalui pertanian kota untuk keberlanjutan lingkungan. Jurnal Ekologi dan Pembangunan, 5(2), 98–110. https://journal.unnes.ac.id








