Analisa Tingkat Pengetahuan Penyuluh Terhadap Program Kostratani di Provinsi Kalimantan Tengah
Abstract viewed : 640 times, PDF downloaded : 403 times
Abstract
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan program utama Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung tujuan pembangunan pertanian dalam menyediakan pangan bagai penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan ekspor. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan pemahaman mengenai Kostratani, dilaksanakan kegiatan temu tugas peneliti penyuluh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan penyuluh daerah di Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk mengetahui efektivitas kegiatan temu tugas dilaksanakan analisis dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan temu tugas. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah pada tanggal 30-31 Januari 2020. Evaluasi dilakukan kepada seluruh peserta temu tugas yang berjumlah 76 orang penyuluh dari perwakilan 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. Untuk menguji perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah temu tugas digunakan uji t-Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelum kegiatan temu tugas sebanyak 40 peserta (52,63%) berada pada kategori tinggi dan sesudah temu tugas bertambah menjadi 72 peserta (94,74%) dengan nilai rata- rata pre-test 7,55 dan bergeser menjadi 9,26 pada saat post-test dilaksanakan. Hasil uji t-test menunjukkan hasil t Stat 7.26 > t Critical two-tail 1.99, berarti terdapat perbedaan nyata pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah diadakan kegiatan temu tugas. Kesimpulan yang diperoleh adalah kegiatan temu tugas peneliti penyuluh Balitbangtan dengan penyuluh daerah telah meningkatkan pengetahuan penyuluh mengenai Kostratani
References
A.W.Van den Ban & H.S.Hawkins. (1999). Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Bahua M.I. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyuluh Pertanian dan Dampaknya Pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Gorontalo. Disertasi.Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Dinamika Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hendayana, Rachmat. (2014). Persepsi dan Adopsi Teknologi Teori dan Praktik Pengukuran. Materi Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Peneliti Sosial Ekonomi dalam Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
Kushartanti E., G. Retno D W., Umi P A., Haris S., M.Prama Y., Rahina K., Tini S K., Sudi M., Sad H P., M.Yusron., Sumedi, Mewa A., Maesti M., Achmad D., Rachmat H., & Ume H. (2018). Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Diseminasi Inovasi Pertanian. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor.
Nursalam & Parini. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Salemba Mendika. Jakarta.
Nursyamsi, Dedy. (2020). Rumusan bimbingan teknis kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian PNS 2-4 Maret 2020. Depok, Jawa Barat.
Sastardipoera, Komarudin. (2006). Pengembangan dan Pelatihan, Suatu Pendekatan Manajemen SDM. Penerbit Kappa Sigma. Bandung.
Soekartawi. (1988). Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Suwarto. (2006). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan.
Suwarto. (2019). Permentan nomor 49 tahun 2019 tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian
Winkel, W.S & M.M. Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Media Abadi. Yogyakarta.
Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.