Motivasi Rumah Tangga dalam Usaha Budidaya Ayam KUB di Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah
Abstract viewed : 555 times, PDF downloaded : 754 times
Abstract
Program BEKERJA merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air berbasis pertanian dengan tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada tahun 2018 saat ini Kementan menargetkan program BEKERJA dapat dilaksanakan di 10 provinsi, 776 desa dan 200.000 Rumah Tangga Miskin (RTM). Ayam Kampung Unggul Balitbangtan atau biasa dikenal dengan Ayam KUB merupakan salah satu produk unggulan di sektor peternakan yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Keunggulan Ayam KUB dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya adalah pertumbuhannya relatif lebih cepat, pada umur 70 hari ayam KUB mampu mencapai bobot 800-1200 gr. Keunggulan lain dari ayam KUB adalah produksi telur di atas rata-rata yakni dalam satu tahun dapat memproduksi telur 160-180 butir. Karena keunggulannya inilah ayam KUB mulai diperkenalkan di daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan ayam kampung di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah. Pada tahun 2019 ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah melakukan diseminasi produk Balitbangtan ini melalui program pengembangan ayam KUB pada skala rumah tangga ke lima desa sebanyak 100 rumah tangga sebagai pelaksana utama pengembangan ayam KUB. Motivasi rumah tangga sebagai pelaksana kegiatan di sini diartikan sebagai kondisi yang mendorong untuk melakukan tindakan, yaitu mengembangkan usaha budidaya ayam KUB dengan tujuan tertentu, Untuk mengetahui motivasi rumah tangga terhadap budidaya ayam KUB di Sigi maka dilakukan kajian ini. Analisis data dilakukan melalui pendekatan isi dan kedalaman dalam menterjemahkan suatu fenomena sosial dengan berbagai metode analisis; metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi dan sosial rumah tangga; karakteristik Peternak. Analisis data tentang motivasi peternak terhadap budidaya ayam KUB dengan menggunakan skala Likert. (Rensis likert dalam hermawan, 2015). Hasil skala Likert yang valid dijumlah untuk masing-masing responden, kemudian dicari reratanya sebagai skor variabel Pengetahuan, Sikap dan Motivasi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi rumah tangga dalam usaha mengembangkan usaha budidaya ayam KUB 68% sangat ingin dan 32 % Ingin. Kondisi ekonomi dan sosial menjadi latar belakang motivasi rumah tangga, sedangkan teknologi budidaya tidak berpengaruh nyata. Hasil kajian ini diharapkan dapat direkomendasikan penyebarluasan inovasi ayam KUB serta peningkatan motivasi serta perekonomian masyarakat di Kabupaten Sigi.
References
Tike, R.S. (2016). Panen ayam Kampung 70 Hari, Penebar swadaya Jakarta.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. (2019). Satistik peternakan dan Kesehatan hewan 2019.
Rachmad Hendayana. (2006). Persepsi dan Adopsi Teknologi.
BPS. (2019). Kabupaten Sigi dalam Angka.
Sartika, T., Desmayati, S. Iskandar, H. Resnawati, A.R Setioko Sumanto, A.P Sinurat, &Isbandi, B. Tresnamurti, & E Romjali. (2013). Ayam KUB-I.
Narullah. (2017). Motivasi petani dalam pengembangan budidaya jagung kuning Studi Kasus Di Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Skripsi Universitas Hasanuddin.
Idin Saepudin Ruhimat. (2015). Tingkat Motivasi Petani Dalam penerapan Sistem Agroforestry, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry.
Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.