Produktivitas dan Nilai BEP Penggunaan Stimulan Cair Berbahan Aktif Etefon pada Tanaman Karet


Abstract viewed : 16 times,     pdf downloaded : 20 times

  • Akhmad Rouf PT. Riset Perkebunan Nusantara
  • Mudita Oktorina Nugrahani PT. Riset Perkebunan Nusantara
  • Yoga Bagus Setya Aji Pusat Penelitian Karet
Keywords: BEP, Etefon, Produktivitas, Stimulan

Abstract

Stimulan cair berbahan aktif etefon telah lama digunakan di perkebunan karet untuk mengoptimalkan produksi lateks. Penggunaan stimulan tersebut tentu akan menambah biaya, setidaknya biaya bahan dan upah tanaga aplikasi stmiulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan stimulan cair berbahan aktif etefon terhadap kenaikan produksi tanaman karet dan nilai ekonominya (BEP). Penelitian ini telah dilakukan di kebun percobaan Balai Penelitian Getas (Unit Riset Perkebunan Nusantara) pada bulan Januari s.d Maret 2017. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan RAL dengan satuan unit pohon sebagai ulangan, yaitu sebanyak 10 pohon meliputi perlakuan stimulan (S2d3.ET2,5%.Ga.2w) dan kontrol (non stimulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan stimulan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan yaitu 83,2% di atas kontrol. Perlakuan stimulan menghasilkan produktivitas 61,0 gram/pohon/sadap, sedangkan kontrol 33,3 gram/pohon/sadap. Pemberian stimulan pada tanaman karet memiliki nilai kecepatan aliran lateks (KAL) lebih tinggi dan indek penyumbatan (IP) lebih rendah dibandingkan kontrol. Hasil tersebut menunjukkan adanya daya dukung stimulan terhadap peningkatan produksi karet kering dibandingkan kontrol. Penambahan biaya pada perlakuan stimulan masih tergolong ekonomis karena dapat dikompensasi dengan adanya kenaikan produksi. Nilai BEP perlakuan stimulan adalah minimal ada kenaikan produktivitas sebesar 1,2 gram/pohon/sadap.

References

Aidi-Daslin, S., & Sayurandi, S. W. (2008). Keragaman genetik, heritabilitas, dan korelasi berbagai karakter dengan hasil pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 26(1), 1-9.

Jacob, J. L., Prevot, J. C., Lacrotte, R., Clement, A., Siswanto, & d’Auzac, J. (1992). Stress physiology: Ethylene effect on laticiferous system of Hevea brasiliensis. In IRRDB Annual Meeting, Jakarta.

Karyudi, & Junaidi. (2009, December 1-2). Penggunaan stimulan untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet. In Pertemuan Teknis Eksploitasi Tanaman Karet 2009, Medan.

Novalina. (2009). Deteksi marka genetik yang terpaut dengan komponen produksi lateks pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) melalui pemetaan QTL (Disertasi Program Pascasarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pakianathan, S. W., Haridas, G., & d’Auzac, J. (1989). Water relation latex flow. In J. d’Auzac, J. L. Jacob, & H. Chrestin (Eds.), Physiology of rubber tree latex (pp. 43-69). Boca Raton, FL: CRC Press.

Rouf, A., Nugrahani, M. O., Aji, Y. B. S., Prasetyo, N. E., Pamungkas, A. S., & Afifah, E. (2015). Teknik penyadapan tanaman karet yang optimum dan berkelanjutan. In Kumpulan Makalah Pelatihan Manajemen dan Budidaya Tanaman Karet, Balai Penelitian Getas (pp. 145-179).

Siregar, T. H. S., Bukit, E., & Fauzi, I. R. (2013, March 18-21). Kelangkaan penyadap dan upaya mengatasi. In Workshop Eksploitasi Tanaman Karet Menuju Produktivitas Tinggi dan Umur Ekonomis Optimal, Medan.

Siswanto. (1993). La pyrophosphatase des membranes lutoidques du latex d’Hevea brasiliensis: Mise en evidence, characterisation biochimique et implication dans le metabolisme des laticiferes (PhD thesis). Université Montpellier II, France.

Subronto, & Harris, A. (1977). Indeks aliran sebagai parameter fisiologi penduga produksi lateks. Bulletin Perkaretan, 8(1), 33-41.

Sumarmadji. (1999). Respons karakter fisiologi dan produksi lateks beberapa klon tanaman karet terhadap stimulan etilen (Disertasi Program Pascasarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sumarmadji, Tistama, R., Siregar, T. H. S., & Karyudi. (2006). Pedoman Penyadapan Tanaman Karet. Medan, Indonesia: Balai Penelitian Sungai Putih. 49 Hal.

Published
2024-10-18