Karakteristik Biopelet dari Limbah Biomassa Tanaman dengan Perekat Tepung
Abstract viewed : 31 times, pdf downloaded : 25 times
Abstract
Biomassa merupakan material yang berasal dari organisme hidup yang meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan, produk dan limbah industri budidaya. Pemanfaatan biomassa salah satunya adalah biopelet. Biopelet adalah bahan bakar terbarukan yang berasal dari biomassa dan dapat digunakan sebagai bahan bakar dengan ukuran yang relatif kecil. Salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biopelet yaitu tandan kosong kelapa sawit dan sekam padi. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui potensi dan memaksimalkan biomassa tersebut, jenis perekat dan konsentrasi perekat yang sesuai untuk menghasilkan biopelet berkualitas. Komposisi campuran bahan baku TKKS dan sekam padi adalah 50%:50% dengan perbandingan perekat tepung tapioka dan tepung jagung 5%, 10% dan 15%. Metode yang digunakan pada Penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) Faktorial dengan analisa ANOVA. Kemudian dilakukan pengujian kualitas biopelet seperti nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, densitas dan laju pembakaran. Standar mutu biopelet yang digunakan adalah SNI 8675:2018. Pengaruh penggunaan jenis perekat dan konsentrasi yang berbeda memberikan hasil yang berbeda pada nilai kalor, kadar air, kadar abu (ash), kadar zat terbang, densitas dan laju pembakaran. Perlakuan pada uji nilai kalor, kadar air, kadar abu dan kadar zat terbang terkecuali densitas memenuhi standar dari SNI 8675:2018.
References
Badan Pusat Statistik. (2022). Luas Panen dan Produksi Padi Indonesia 2022.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2022. 16.
Christanty, N. Ari. (2014). Biopelet Cangkang Dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Faisal Mahdie, M., Subari, D., Diana Ulfah, dan, Kunci, K., Kayu Rambai, L., Kayu, L., & Api, A. (2016). Pengaruh Campuran Limbah Kayu Rambai Dan Api-Api Terhadap Kualitas Biopellet Sebagai Energi Alternatif Dari Lahan Basah. Jurnal Hutan Tropis, 4(3).
Fatriani, Sunardi, & Arfianti. (2018). Kadar Air, Kerapatan, dan Kadar Abu Wood Pellet Serbuk Gergaji Kyu Galam (Melaleuca cajuputi Roxb) dan Kayu Akasia (Acacia mangium Wild). Enviro Scienteae, 14(1), 77–81.
Guomuo, Z., Peikun, J., & Qiufang, X. (2014). Carbon Sequestration and Transformation in Bamboo Forest Ecosystem.
Hendriyana, K., Nurdini, L., Hari, B. P., Trilaksono, G., Ghozi Ash-shiddiq, N., Yudi Dharma Widana, dan, & Yani Jl Terusan Jend Sudirman Cimahi, A. (2018). Pembuatan Pelet Jerami Padi untuk Bahan Bakar Rumah Tangga: Pengaruh Ukuran Partikel, Kadar Air dan Konsentrasi Perekat Dalam Umpan Terhadap Kualitas Pelet. Jurusan Teknik Kimia.
Miloš Matúš, Peter Križan, Ľubomír Šooš, & Juraj Beniak. (2015). effects-of-initial-moisture-content-on-the-physical-and-mechanical-properties-of-norway-spruce-briquettes. International Journal of Environmental and Ecological Engineering, 9, 10.
Purnomo R C. (2017). Karakteristik Pellet Kayu dari Limbah Serbuk Gergajian Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri T.et.B) Berdasarkan Perbedaan Jumlah Perekat. Fakultas Kehutanan. Universitas Lambung Mangkurat.
Putri, R. E., & Andasuryani, D. (2017). Studi Mutu Briket Arang Dengan Bahan Baku Limbah Biomassa.
Tarasov, D., Shahi, C., & Leitch, M. (2013). Effect of Additives on Wood Pellet Physical and Thermal Characteristics: A Review. ISRN Forestry, 2013, 1–6. https://doi.org/10.1155/2013/876939
Tiara T., Agustina T. E., & M. Faizal. (2018). The Effect of Air Fuel Ratio and Temperature on Syngas Composition and Calorific Value Produced from Downdraft Gasifier of Rubber Wood-Coal Mixture. International Journal of Engineering, 31(9). https://doi.org/10.5829/ije.2018.31.09c.02