Pengaruh Durasi Ensilase terhadap Kualitas Fisik Sorgum Varietas Soper 6


Abstract viewed : 7 times,     pdf downloaded : 10 times

  • Fernando Richy Rampengan Universitas Sam Ratulangi
  • Ch.L. Kaunang Universitas Sam Ratulangi
  • F.R. Wolayan Universitas Sam Ratulangi
Keywords: Kualitas fisik, Lama pemeraman, Silase

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi ensilase terhadap kualitas fisik silase (warna, tekstur, bau/aroma) dan pH. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan sebagai berikut: P1 Lama pemeraman 7 hari P2 Lama pemeraman 14 hari P3 Lama pemeraman 21 hari P4 Lama pemeraman 28 hari P5 Lama pemeraman 35 hari Variabel Penelitian yang diukur adalah kualitas fisik dan pH silase tanaman sorgum uji organoleptik yaitu menggunakan 15 panelis yang berasal dari mahasiswa dan dosen berkompetensi di bidang teknologi pakan. Warna silase hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeraman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap warna silase. Uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa lama pemeraman P1 (7 hari) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan perlakuan lama pemeraman P4 (28 hari) dan P5 (35 hari), sedangkan P1 (7 hari) berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan lama pemeraman P2 (14 hari), dan P3 (21 hari). Bau silase hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeraman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap bau silase. Uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa lama pemeraman P1 (7 hari), berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan lama pemeraman P4 (28 hari), dan P5 (35 hari). Tetapi antara P1 (14 hari), P2 (14 hari), dan P3 (21 hari) berbeda tidak nyata (P>0,05) serta P4 (28 hari) dan P5 (35 hari) berbeda tidak nyata (P>0,05). Tekstur Silase hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeraman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas fisik tekstur silase. Hasil uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa pada lama pemeraman P1 (7 hari) menghasilkan kualitas tekstur yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama pemeraman P2 (14 hari), dan P3 (21 hari), serta berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan lama pemeraman P4 (28 hari), dan P5 (35hari). pH Silase hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeraman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas pH silase. Hasil Uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa pada lama pemeraman P1 (7 hari) menghasilkan kualitas pH silase yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama pemeraman P2 (14 hari), serta berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan lama pemeraman P3 (21 hari), P4 (28 hari) dan P5 (35 hari). Nilai pH silase menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada lama pemeraman P2 (14 hari) karena pH silase yang dihasilkan lebih mendekati kisaran pH yang baik. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, ini lama pemeraman P1 (7 hari) memberikan hasil terbaik untuk kualitas warna, bau, dan tekstur silase sorgum Soper 6. Sedangkan nilai pH terbaik ditemukan pada P2 (14 hari).

References

Amer. S., Hassanat. F., Berthiaume. R., Seguin. P., & Mustafa. A.F. (2012). Effects of Water-Soluble Carbohydrate Content on Ensiling Characteristics, Chemical Composition and In Vitro Gas Production of Forage Sorghum Silages. Anim. Feed Sci. Tech. Vol 177: 23-29.

Banu. M., Supratman. H., & Hidayati. Y.A. (2019). Penggaruh Berbagai Bahan Aditif Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Silase Jerami Jagung (Zea Mays. L). Junal Ilmu Ternak. Vol 19(2): 90-96.

Harahap, R. M., Harahap, A. E., & Febrina, D. (2021). Kualitas fisik wafer dengan penambahan berbagai level tepung tapioka serta tepung daun pepaya (Carica papaya L) yang diolah dengan teknik berbeda. Jurnal Triton, 12(2), 92-103.

Hermanto. (2011). Sekilas Agribisnis Peternakan Indonesia Konsep Pengembangan Peternakan Menuju Perbaikan Ekonomi Rakyat Serta Meningkatkan Gizi Generasi Mendatang Melalui Pasokan Protein Hewani Asal Peternakan. (9 Juli 2021).

Hidayat. N. (2014). Karakteristik dan Kualitas Silase Rumput Raja Menggunakan

Holik. Y.L.A., Abdullah. L., & Karti. P.D.M.H. (2019). Evaluasi Nutrisi Silase Kultivar Baru Tanaman Sorgum (Sorghum Bicolor) dengan Penambahan Legum Indigofera sp. pada Taraf Berbeda. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Vol 17(2): 38-46

Kim. J.G., Ham. J.S., Li. Y.W., Park. H.S., Huh. C.S., & Park. B.C. (2017). Development of a New Lactic Acid Bacterial Inoculant for Fresh Rice Straw Silase. Asian –Australia J. Anim Sci. Vol 30(7): 950-956.

Kojo. R., Rustandi., Tulung. Y.R., & Malalantang. S. (2015). Pengaruh Penambahan Dedak Padi Dan Tepung Jagung Terhadap Kualitas Fisik Silase Rumput Gajah. Jurnal Zootek. Vol 35(1): 21-29.

Kurniawan. D., Erwanto., & Fathul. F. (2015). Pengaruh Penambahan Berbagai Starter Pada Pembuatan Silase Terhadap Kualitas Fisik Dan pH Silase Ransum Berbasis Limbah Pertanian. Jurnal Ilmu Peternakan Terpadu. Vol 3(4): 191-195.

Kurniawan. W., Syamsuddin., Salid. W.L., & Isnaini. P.D. (2019). Evaluasi Kualitas, Karakteristik Fermentasi dan Kecernaan In Vitro Silase Campuran Sorgum Stay Green-Gliricidia Sepium dengan Penambahan Berbagai Level Asam Laktat. Jurnal Agripet. Vol 19(2): 99-106

Malalantang, S. S., Telleng, M. M., Moningkey, S. A. E., Tuwaidan, N. H. W., & Kumajas, N. J. (2024). Analisis pertumbuhan beberapa jenis sorgum hasil mutasi radiasi fase hard dough sebagai pakan ternak ruminansia. ZOOTEC, 44(1), 125-130.

Malalantang, S. S., Waani, M. R., Soputan, J. E. M., Rawung, V. R. W., Telleng, M. M., & Kumajas, N. J. (2023). Analisis pertumbuhan beberapa varietas sorgum fase soft dough sebagai hijauan pakan yang ditanam pada areal perkebunan kelapa. ZOOTEC, 43(1), 1-6.

Moningkey, S. A. E., Anis, S. D., Malalantang, S. S., Lumenta, I. D. R., & Telleng, M. M. (2023). Effects Of Crude Fiber, Organic Mater, And Crude Protein Contents In Sorgum Silage Of Samurai 2 First Ratoon. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1266, No. 1, p. 012088). IOP Publishing.

Muchlis, A., Sema, S., Syamsu, J. A., & Asmuddin, A. (2023). Teknologi Pengolahan Pakan di Daerah Tropis: Teknik Pengolahan Pakan Hijauan (Berserat). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Terpadu, 3(1), 145-152.)

Ratnakomala S, Ridwan R, Kartina G, & Widyastuti Y. (2006). The effect of Lactobacillus plantarum1A-2 and 1BL-2 inoculant on the quality of napier grass silage. Biodiversitas J Biol Divers. 7:131–134.DOI:10.130 57/biodiv/d070208.

Rostini. T. (2014). Differences in Chemical Composition and Nutrient Quality of Swamp Forage Ensiled. International Journal of Biosciences. Vol 5(12): 145-151.

Seglar. B. (2003). Fermentation Analysis and Silage Quality Testing. Proceedings of the Minnesota Dairy Health Conference, College of Veterinary Medicine, University of Minnesota.

Telleng, M., Wiryawan, K. G., Karti, P. D. M. H., Permana, I. G., & Abdullah, L. (2017). Silage quality of rations based on in situ sorghum-indigofera. Pakistan J Nutr, 16(3), 168-174.

USDA (United States Departement of Agriculture). (2015). USDA Agricultural Research Service National Nutrient Database for Standar Reference. Nutrient Data Laboratory Home Page. http://ndb.nal.usda.gov/ndb/search.

Published
2024-10-18