Pengaruh Tinggi Pemotongan terhadap Pertumbuhan Vegetatif Rumput Gajah Pakchong (pennisetumpurpureum cv. Thailand) di Peternakan sapi "Batukurung" Desa Poopo Kabupaten Minahasa Selatan
Abstract viewed : 22 times, pdf downloaded : 33 times
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi pemotongan terhadap pertumbuhan vegetatif rumput Gajah Pakchong (pennisetum purpureum cv. Thailand). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yang terdiri dari P1 = tinggi pemotongan 5 cm, P2 = tinggi pemotongan 10 cm, P3 = tinggi pemotongan 15 cm, dengan 6 ulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan.Variabel yang diukur yaitu tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun panjang daun, diameter batang. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman,lebar daun, jumlah daun, panjang daun, dan diameter batang. Berdasarkan uji beda nyata jujur (BNJ), P1 menghasilkan tinggi tanaman yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi di banding P2, dan P3. Perlakuan P2 menghasilkan lebar daun yang berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibanding P2 dan P3. Sedangkan perlakuan P2 dan P3 menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05) Perlakuan P1 menghasilkan jumlah daun yang berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi di banding dengan P2 dan P3, Sedangkan perlakuan P2 dan P3 menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Perlakuan P3 menghasilkan panjang daun yang berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibanding P1 dan P2. Sedangkan perlakuan P1 dan P2 menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan tinggi pemotongan berbeda memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap diameter batang Rumput Gajah Pakchong. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tinggi pemotongan perlakuan 5 cm mendapatkan hasil yang terbaik pada tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan pada perlakuan 10 cm mendapatkan hasil lebar daun yang lebih baik dan perlakuan 15 cm mendapatkan hasil yang baik pada panjang daun dan diameter batang.
References
Ahamed, S., Rakib, M. R. H., & Jalil, M. A. (2021). Forage growth, biomass yield and nutrient content of two different hybrid Napier cultivars grown in Bangladesh. Bangladesh Journal of Animal Science, 50(1), 43-49.
Harianti, F., Ridla, M., & Abdullah, L. (2023). Pertumbuhan dan Produksi Hijauan Rumput Gajah Pakchong Panen Pertama pada Pemberian Dosis Pupuk dan Umur Potong Berbeda. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, 21(2), 68-74.
Rambau, M. D., Fushai, F., & Baloyi, J. J. (2016). Productivity, chemical composition and ruminal degradability of irrigated Napier grass leaves harvested at three stages of maturity. South African Journal of Animal Science, 46(4), 398-408.
Roni, N.G.K., & Lindawati, S.A. (2022). Respon rumput Gajah (Pennisetum purpureum) terhadap berbagai jenis dan dosis pupuk anorganik dan organik. Pastura, 11(2), 101–105.
Sathees, D., & Sivajanani, S. (2022). Evaluation of growth and yield performances of Napier grass cultivar pakchong-1 under different spacial patterns in the Kilinochchi district, Sri Lanka.
Sarker, N. R., Yeasmin, D., Tabassum, F., Amin, M. R., & Habib, M. A. (2019). Comparative study on biomass yield, morphology, silage quality of hybrid napier and pakchong and their utilization in bull calves. Journal of Agricultural Science and Technology, 9(3).
Steel, R. G., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wijitphan, S., Lorwilai, P., & Arkaseang, C. (2009). Effect of cutting heights on productivity and quality of King Napier grass (Pennisetum purpureum cv. King Grass) under irrigation. Pakistan Journal of nutrition, 8(8), 1244-1250.
Yulia, N., Prihantoro, I., & Karti, P. D. M. H. (2022). Optimasi penggunaan mutagen kolkisin untuk peningkatan produktivitas tanaman stylo (Stylosanthes guianensis (Aubl.) Sw.). Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, 20(1), 19-24.