JURNAL TRITON
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt
<p style="text-align: justify;" align="justify">JURNAL TRITON Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari with registered numbers <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1589428101" target="_blank" rel="noopener">p ISSN 2085-3823 and e ISSN 2745-3650</a> is a scientific open access journal published by Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari. Jurnal Triton has been certificated with number 0005.0036/Jl.3.02/SK.ISSN/2009.04 and 0005.27453650/JI.3.1/SK.ISSN/2020.09 as a scientific journal by the Ministry of Research-Technology and the Higher Education Republic of Indonesia and has been accredited to SINTA 3 based on the Decree of the Director General Higher Education, Research, and Technology with number 158/E/KPT/2021. Jurnal Triton aims to publish original research results and reviews such as agriculture, animal husbandry, and plantation. Jurnal Triton encompasses a broad range of research topics in agriculture: extension, socio-economic, policy, cultivation, tissue culture, biotechnology, animal (health, production, nutrition, welfare, behavior, reproduction, and product), and post-harvest. Jurnal Triton is published every six months (June and December). Until now, Jurnal Triton has printed up to Volume 15 Number 1 which was published in June 2024. The entire process from submission to publication is done FREE of charge. All articles in the Triton Journal can be viewed on an <a href="https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/open_access_policy" target="_blank" rel="noopener">OPEN ACCESS</a> basis.</p>en-US[email protected] (Bangkit Lutfiaji Syaefullah)[email protected] (Muhammad Eko Budicahyono, S.T.)Tue, 06 Aug 2024 03:31:44 +0000OJS 3.1.2.1http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Substitusi MOL sebagai Biostarter EM4 terhadap Peningkatan Kualitas Nutrisi Pakan Fermentasi Limbah Bongkol dan Tumpi Jagung di Kabupaten Sumbawa
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/725
<p>Pengolahan pakan fermentasi merupakan cara peningkatan nilai nutrien yang Limbah tumpi dan bongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia. Nilai protein yang rendah pada limbah tersebut menyebabkan perlu adanya pengolahan yang melibatkan bioaktifator seperti Mikro Organisme Lokal (MOL) dan Effective Microorganisme 4 (EM4). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh MOL terhadap kualitas pakan berbasis bongkol dan tumpi jagung. Bahan yang digunakan daun gamal, urea, tumpi jagung, bongkol jagung dan MOL (air cucian beras, tebong pisang, molases). Metode fermentasi menggunakan metode SSF (<em>Solid state fermentation</em>) selama 21 hari dengan perlakuan, PO : Bongkol pisang 1 Kg, Daun Gamal 1 Kg, Air cucian beras 1 L, Molases 100 ml, P1 : Bongkol pisang 2 Kg, Daun Gamal 2 Kg, Air cucian beras 1 L, Molases 100 ml, P2 : Bongkol pisang 3 Kg, Daun Gamal 3 Kg, Air cucian beras 1 L, Molases 100 ml, P3 : Bongkol pisang 4 Kg, Daun Gamal 4 Kg, Air cucian beras 1 L, Molases 100 ml. Hasil penelitian dianalisis mengunakan metode proksimat dengan nilai Protein kasar tertingi P2 4.30%, Lemak kasar tertinggi P0 0.95%, Serat kasar paling rendah P2 18.70%, Fermentasi pakan berbasis bongkol jagung dan tumpi jagung dengan bioaktvator MOL memberikan hasil protein pakan yang masih relatif rendah, rendahnya kandungan protein karena kandungan protein limbah masih sangat rendah, perlu subtitusi limbah lain seperti limbah kacang tanah dan lamtoro untuk mendapatkan kandungan nutrisi sesuai standar kebutuhan ternak ruminansia.</p>Imam Munandar, Rezki Amalyadi, Husni Husni, Ning Ayu Dwitya
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/725Tue, 06 Aug 2024 00:00:00 +0000Identifikasi Faktor-Faktor Proses Pengolahan Kapurung yang Memengaruhi Minat Konsumen dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) di Kota Palopo
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/736
<p>Salah satu makanan tradisional di Tana luwu (Luwu Raya) yang sudah melegenda adalah Kapurung. Tingginya minat konsumsi kapurung di tana luwu khususnya Kota Palopo menjadi peluang bagi UMKM untuk bisa berkembang. Namun eksistensi produk lokal seperti kapurung ini dikhawatirkan akan meredup jika tidak dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor proses pengolahan makanan tradisioanl kapurung yang memengaruhi minat konsumen dengan menggunakan metode <em>QFD </em>di Kota Palopo. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan <em>mix </em>metode, yaitu (1) metode kuantitaif meliputi <em>Voice of Custumer (VOC)</em> tentang atribut makanan tradisional kapurung, <em>Quality Function Deployment (QFD)</em> dan (2) Metode kualitatif diperoleh dari hasil wawancara pihak UMKM (Warung Makanan Tradisional Kapurung). Sampel pada penelitian ini adalah konsumen produk kapurung yang berada di kota palopo sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan penentuan atribut <em>Voice of Custumer</em> <em>(VOC)</em> terdiri dari 3 golongan antara lain sensory produk, komposisi bahan, kemasan dan penyajian. Hubungan atribut mutu produk kapurung dengan tahapan pengolahan diperoleh teknis penyajian kapurung berhubungan kuat terhadap atribut kualitas produk konsisten. Hubungan antara tahapan pengolahan menunjukkan bahwa pembuatan kaldu kapurung memiliki hubungan sangat kuat dengan pengolahan sagu, pengolahan sayur hingga pencampuran bola-bola sagu dengan kaldu. Prioritas tahapan pengolahan yang utama adalah pengemasan produk dengan nilai prioritas 17,8.</p>Erni Firdamayanti, Gita Srihidayati, Fibri Indira Lisanty
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/736Mon, 26 Aug 2024 00:00:00 +0000Analisis Jalur (Path Analysis) untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal yang Memengaruhi Kepuasan Petani dalam Melaksanakan Program Kartu Tani
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/498
<p>Kartu Tani merupakan suatu program pemerintah yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas penyaluran pupuk subsidi, sehingga diharapkan penyaluran pupuk subsidi akan memenuhi asas 6 tepat (jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu dan harga). Pelaksanaan Kartu Tani secara nasional dimulai pada tahun 2017 di lima lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan program Kartu Tani di Kabupaten Kudus dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kepuasan petani dalam pelaksanaan program Kartu Tani. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kudus pada bulan Oktober-November tahun 2022. Sampel petani dipilih secara <em>simple random sampling</em> dari 5 Desa di Kabupaten Kudus. Masing-masing desa diambil dari 5 kecamatan yang mewakili 5 zona wilayah yang telah menggunakan Kartu Tani. Total responden mencapai 135 petani. Metode dasar yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (<em>path analysis</em>). Dari hasil analisis jalur didapatkan bahwa variabel yang berpengaruh langsung terhadap kepuasan petani dalam pelaksanaan program Kartu Tani meliputi usia, tingkat pendidikan, sikap, motivasi, peran penyuluh dan peran perbankan. Peran kelompok tani memiliki pengaruh tidak langsung dalam pelaksanaan program Kartu Tani. Disimpulkan, peran penyuluh memiliki nilai pengaruh paling tinggi dengan nilai besar pengaruh 0,329 dan diikuti oleh sikap dengan nilai besar pengaruh 0,280.</p>Maulida Surayya, Edhi Martono, Subejo Subejo
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/498Wed, 04 Sep 2024 00:00:00 +0000Kesejahteraan Petani Bawang Merah di Medan Marelan Kota Medan
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/775
<p>Di Indonesia yang menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar masyarakatnya adalah industri pertanian. Banyaknya masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dengan berprofesi sebagai petani. Hortikultura adalah salah satu subsektor pertanian utama misalnya bawang merah. Komoditas yang permintaannya terus meningkat adalah bawang merah. Tentu saja, diharapkan dengan permintaan yang terus meningkat dapat membuat kesejahteraan petani bawang merah menjadi lebih tinggi. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan. Kurangnya akses ke teknologi dan permodalan, harga bawang yang tidak stabil, kurangnya akses ke pasar dan pelatihan yang terbatas menjadi kendala bagi para petani bawang. Petani masih hidup dalam kemiskinan dengan standar hidup keluarga mereka masih sangat rendah serta sering kali tidak mendapatkan dukungan yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan mereka meskipun petani memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesejahteraan petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, dengan berdasarkan ukuran-ukuran yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada 90 petani yang ditentukan dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>, kemudian dilanjutkan melakukan wawancara serta observasi lapangan. Temuan analisis menunjukkan bahwa tidak ada petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, yang termasuk dalam kategori kesejahteraan rendah. Sementara itu, terdapat 81 petani bawang merah (90%) dengan tingkat kesejahteraan kategori sedang dan 9 petani bawang merah (10%) yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi. Indikator kesejahteraan paling tinggi terdapat pada petani bawang merah Medan Marelan yaitu kependudukan ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 14.19%.</p>Yusra Muharami Lestari, Nurliana Harahap, Ameilia Zuliyanti Siregar
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/775Wed, 06 Nov 2024 07:04:48 +0000Kajian Kelayakan Usahatani Sawit Rakyat Diberbagai Tipe Luapan Lahan Rawa Pasang Surut
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/761
<p>Industri kelapa sawit memiliki peranan cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi bangsa dan menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar. Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, kelapa sawit juga telah menjadi satu faktor pendukung perekonomian masyarakat lokal. Lahan rawa pasang surut merupakan lahan sub-optimal yang memiliki potensi besar terhadap peningkatan produksi sawit terkait dengan masih luasnya lahan rawa yang sesuai untuk lahan perkebunan dan belum dimanfaatkan. Meningkatnya luas lahan kelapa sawit dikhawatirkan akan mengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan (<em>sustainability</em>) yang nantinya berpotensi berkontribusi pada hilangnya tutupan dan kawasan hutan, kehilangan keanekaragaman hayati dan terganggunya keseimbangan ekosistem, meningkatnya emisi gas rumah kaca, serta timbulnya konflik sosial dengan masyarakat di sekitar perkebunan. Oleh karena itu, diperlukan kajian menyeluruh terhadap aspek sosial, ekonomi, dan teknologi pada budidaya kelapa sawit, terutama di lahan rawa pasang surut. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis aspek sosial, ekonomi, ekologi, produksi, dan teknologi sebagai prasyarat keberlanjutan dalam budidaya kelapa sawit di lahan rawa pasang surut. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara finansial, teknologi budidaya (tekno-ekonomi) yang digunakan dan hasil produksi yang diperoleh oleh petani di lahan pasang surut tipe B atau tipe C layak untuk dikembangkan. Berdasarkan penilaian aspek sosial, ekonomi, ekologi, produksi, dan teknologi yang melibatkan berbagai indikator, dan kemudian dikelompokkan ke dalam kriteria yang telah diuraikan oleh <em>Indonesian Sustainable Palm Oil</em> (ISPO), budidaya kelapa sawit oleh petani dapat dikategorikan sebagai standar berkelanjutan.</p>Wahida Annisa Yusuf, Agus Hasbianto, Muhammad Husaini, Hendri Sosiawan
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/761Thu, 07 Nov 2024 00:00:00 +0000Strategi Pengembangan Agrowisata Persawahan Poyotomo
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/755
<p>Agrowisata termasuk bagian dari pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata yang bertujuan untuk menambah wawasan, berliburan, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata Persawahan Poyotomo adalah destinasi wisata dengan konsep pemanfaatan potensi lahan persawahan dengan nuansa kampung serta berada di antara pemukiman dan kaki Gunung Bintan. Penelitian dilaksanakan di Agrowisata Persawahan Poyotomo mulai dari bulan Februari-Mei 2023. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik wisatawan, menganalisis faktor internal dan eksternal dalam pengembangan Agrowisata Persawahan Poyotomo, merumuskan strategi yang dapat diterapkan, dan menentukan strategi prioritas terhadap pengembangan Agrowisata Persawahan Poyotomo. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Data dianalisis diolah dengan metode analisis deskriptif, matriks IFAS dan EFAS, analisis SWOT, dan QSPM. Karakteristik wisatawan terdiri atas jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, golongan pendapatan, tujuan perjalanan, frekuensi jumlah kunjungan, dan pengeluaran dalam kunjungan. Berdasarkan diagram analisis SWOT, dapat disimpulkan bahwa Agrowisata Persawahan Poyotomo berada pada kuadran I (<em>Growth Oriented Strategy</em>). Rumusan strategi berdasarkan analisis SWOT yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan Agrowisata Persawahan Poyotomo ada 11 alternatif strategi. Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi prioritas dengan nilai tertinggi terhadap pengembangan agrowisata persawahan poyotomo adalah melakukan penambahan event kegiatan dengan mengkolaborasikan konsep pertanian.</p>Fitri Bayu Masanda, Evy Maharani, Deby Kurnia
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/755Thu, 07 Nov 2024 00:00:00 +0000Pengaruh Penambahan Kikil terhadap Kualitas Fisik Bakso Daging Sapi
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/773
<p>Bakso merupakan jenis makanan olahan hasil ternak yang digemari oleh masyarakat baik tua terlebih muda dan anak-anak. Bakso yang berkualitas adalah bakso bersifat kenyal namun mudah dikunyah dengan rasa yang gurih. Menghasilkan bakso kenyal menginspirasi banyak upaya penambahan bahan pengenyal alamiah, seperti kikil sapi yang selain dapat memberikan tekstur kenyal karena sifatnya yang kenyal dan lembut juga dapat memberikan tambahan kandungan nutrisi pada bakso berupa protein berbentuk kolagen yang bermanfaat bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan kikil terhadap kualitas fisik bakso daging sapi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari pada bulan November sampai dengan Desember tahun 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan untuk uji kualitas fisik. Perlakuan yang digunakan adalah P0: 100 % daging Sapi, P1: 95% daging sapi dan 5% kikil, P2: 90% daging sapi dan 10% kikil, P3: 85% daging sapi dan 15% kikil serta P4: 80% daging sapi dan 20% kikil. Variabel penelitian yaitu uji kualitas fisik meliputi derajat keasaman (pH), susut masak (SM), daya ikat air (DIA) dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fisik bakso daging sapi berpengaruh nyata terhadap derajat keasaman (pH) yakni 6,36 sampai 6,48, susut masak (SM) yakni 1,60 sampai 2,8% dan rendemen 70,80 sampai 76,94%, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap daya ikat air (DIA). Dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah bakso daging sapi dengan penambahan kikil sebesar 20% (P4).</p>Harapin Hafid, Andi Satna Sari, Fitrianingsih Fitrianingsih, Siti Hadrayanti Ananda
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/773Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0000Evaluation of Green Coconut Water as an Additional Diluent on the Quality and Storability of Madenan Chicken Sperm
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/830
<p>Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan rancangan acak kelompok. Lama penyimpanan pada suhu dingin 5°C yaitu selama 0, 1, 2, 3, 4 jam. Perlakuan penelitian dengan mengencerkan semen pada media fisiologis NaCl yang dicampur dengan air kelapa hijau. Terdapat empat perlakuan yaitu L0 = NaCl fisiologis 100% + air kelapa hijau 0%, L1 = NaCl fisiologis 95% + air kelapa hijau 5%, L2 = NaCl fisiologis 85% + air kelapa hijau 15%, dan L3 75% fisiologis NaCl + air kelapa hijau 25%,. Variabel yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan kelainan spermatozoa yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data perlakuan dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas semen Ayam Madenan berpengaruh terhadap penambahan pengencer kelapa hijau. Hasil uji kualitas dan kuantitas semen. motilitas individu 86.20 ± 1.02 %, viabilitas 82,60±7,04, dan kelainan 7,50±2,20 %. Perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas spermatozoa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan air kelapa hijau sebagai pengencer semen sebanyak 5% perlakuan L1 lebih baik diantara perlakuan lain dapat menjaga kualitas spermatozoa Ayam Madenan. Motilitas yang diperoleh sebesar 55,50 ± 21,68 % dengan lama penyimpanan 4 jam pada suhu dingin 5<sup>0</sup>C.</p>Nolasco da Costa, Acacio Cardoso Amaral
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/830Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000Effect of Fermented Rice Bran and Corn Meal in Commercial Feed on The Production Performance of Broiler
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/831
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi dalam pakan komersial terhadap kinerja produksi ayam pedaging. Penelitian ini dilaksanakan di kampus Instituto Politécnico de Betano (IPB) yang berlokasi di Suco Betano, Posto Administrativo Same, Municipio Manufahi. Jumlah ayam broiler sebanyak 96 ekor unsexing. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan menggunakan Random Block Design (RBD), yang terdiri dari empat kelompok dengan empat perlakuan adalah; Kontrol T0 (100% pakan komersial), T1 (Pakan komersial + 10% dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi), T2 (Pakan komersial + 15% dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi), dan T3 (Pakan komersial + 20% dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi). Data di analisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) jika ada perbedaan di antara perlakuan, dapat dilanjutkan dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi pada penampilan produksi ayam broiler tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, berat badan, konversi pakan, dan efisiensi pakan. Namun, perlakuan T0 memiliki efek yang signifikan (P<0,05) pada nilai IOFC. Kesimpulan penelitian untuk pengaruh dedak padi fermentasi dan tepung jagung fermentasi tidak mempengaruhi kinerja produksi ayam pedaging seperti; konsumsi pakan, berat badan, konversi pakan, efisiensi pakan, dan IOFC.</p>Abilio dos Santos, Gaspar Ferreira Vicente, Acacio Cardoso Amaral, Claudio Filipe Ximenes, Domingos Cruz Pinto, Jacinto de Araujo, Danina Nunes, Julio Vicente
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/831Mon, 11 Nov 2024 01:37:37 +0000Hubungan Kandungan Klorofil, Luas Daun, dan Hasil Tanaman Padi Gogo Akibat Pengaturan Jarak Tanam dan Pemberian Pupuk Kompos
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/780
<p>Jarak tanam akan mempengaruhi terhadap intersepsi cahaya oleh klorofil, sementara pupuk kompos berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, maupun biologi tanah. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan produksi padi sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Penelitian bertujuan untuk mengungkap hubungan kandungan klorofil, luas daun, dan hasil tanaman padi gogo akibat pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk kompos. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya sejak bulan November 2022 hingga Februari 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan jarak tanam sebagai faktor pertama yang terdiri atas 20 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm. Selanjutnya jenis pupuk kompos sebagai faktor kedua yang terdiri atas kompos kotoran domba dan kompos kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jarak tanam dengan jenis pupuk kompos pada setiap parameter pengamatan. Jarak tanam tidak mempengaruhi kandungan klorofil, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, dan bobot gabah per rumpun. Sementara itu, jarak tanam berpengaruh nyata terhadap hasil panen. Selanjutnya jenis pupuk kompos tidak mempengaruhi seluruh parameter pengamatan. Jarak tanam 20 cm x 20 cm mempengaruhi hasil panen yang meningkat dibandingkan jarak tanam 30 cm x 30 cm. Peningkatan hasil panen dipengaruhi oleh bobot gabah per rumpun dan jumlah malai per rumpun. Hasil panen berkorelasi positif terhadap bobot gabah per rumpun (R= 0,94) dan jumlah malai per rumpun (R= 0,68).</p>Didan Ramdani, Nasrudin Nasrudin, Ismail Saleh
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/780Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemuda untuk Berwirausaha Pertanian Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/825
<p>Fenomena penuaan petani di Indonesia termasuk ke dalam permasalahan tenaga kerja pada sektor pertanian. Berdasarkan analisis Survei Pertanian Antar Sensus BPS tahun 2018 jumlah petani muda di Indonesia hanya sebesar 12 persen dari keseluruhan jumlah petani. Peran generasi muda/pemuda dalam pertanian sangat penting untuk meningkatkan dan membangkitkan pertanian Indonesia. Generasi muda sebagai wirausaha pertanian diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani dengan inovasi baru di sektor pertanian. Minat pemuda di Kabupaten Wonogiri memiliki intensitas yang rendah disebabkan oleh kondisi alam, imigrasi penduduk, dan alih profesi non pertanian. Tujuan penelitian adalah mengkaji minat pemuda untuk berwirausaha pertanian di Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dengan teknik survei menggunakan alat bantu berupa kuesioner dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2023 secara langsung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Uji Regresi Logistik dengan program IBM SPSS <em>Statistics </em>27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat generasi muda terhadap wirausaha pertanian ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat keluarga petani, kepemilikan lahan pertanian, status pernikahan, luas lahan, dan pendapatan keluarga. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemuda adalah riwayat keluarga petani dan status pernikahan. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, kepemilikan lahan pertanian, luas lahan dan pendapatan keluarga.</p>Moerindra Sekar Arum Pratiwi, Sugihardjo Sugihardjo, Sapja Anantanyu
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/825Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000Pengaruh Subtitusi Tepung Porang Termodifikasi terhadap Daya Kembang, Kadar Air, dan Organoleptik Roti Manis
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/776
<p>Porang merupakan komoditas pertanian yang saat ini sedang dikembangkan dan memiliki potensi yang besar sebagai pengganti terigu pada produk pangan. Proses modifikasi dapat memperbaiki sifat fungsional tepung porang, namun penelitian pemanfaatan tepung porang termodifikasi dalam produk pangan masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh subtitusi tepung porang termodifikasi terhadap kadar air, daya kembang dan organoleptik roti manis. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan 5 taraf persentase tepung porang termodifikasi yaitu 0%, 10%, 20%,30%, 40%, 50%. Parameter pengamatan meliputi kadar air, daya kembang dan organoleptik. Organoleptik menggunakan skala hedonik 1-9 terhadap atribut warna, rasa, tekstur, aroma, dan penerimaan keselurahan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang sangat nyata persentase tepung porang termodifikasi terhadap kadar air, daya kembang, dan organolopetik roti manis. Kadar air, daya kembang, dan organoleptik (warna, rasa, tekstur, aroma, dan penerimaan keseluruhan) roti manis menurun nyata dengan semakin banyaknya persentase tepung porang termodifikasi. Kandungan glukomannan dan sifat gluten free pada tepung porang termodifikasi berperan dalam melemahkan jaringan gluten yang memengaruhi daya kembang, tekstur roti manis. Penambahan tepung porang termodifikasi hingga 20 % masih disukai oleh responden dari warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan. Dibutuhkan modifikasi proses seperti waktu pengadukan, untuk meningkatkan performa tepung porang termodifikasi dalam meningkatkan kualitas roti manis.</p>Gusti Setiavani, Fadhly Zhil Ikram
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/776Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000Sifat Fisikokimia Sosis Daging Domba dengan Variasi Metode Pemasakan
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/819
<p>Penelitian ini bertujuan secara umum untuk menghasilkan produk olahan daging domba dalam bentuk sosis tipe emulsi, dengan fokus khusus pada pemeriksaan sifat fisik dan kimia sosis domba jenis emulsi tersebut dengan menggunakan berbagai teknik memasak. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sosis adalah daging domba bebas lemak, lemak domba, hidrokoloid tepung tapioka, dan bumbu. Studi eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan (P1=metode oven, P2=metode air fryer, P3=metode kukus) diulang sebanyak tujuh kali untuk mendapatkan hasil yang akurat. Variabel yang diamati meliputi pH, kandungan air, kandungan lemak, kandungan protein, dan tingkat susut masak. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa variasi metode memasak memberikan dampak yang signifikan terhadap rata-rata kandungan air, lemak, dan protein pada sosis. Kadar air tertinggi terjadi pada sosis yang dimasak dengan metode kukus (P3), mencapai 63,63%, sementara kadar lemak tertinggi terdapat pada sosis yang dimasak dengan metode oven (P1), yakni 13,49%. Metode kukus juga menghasilkan sosis dengan kadar protein tertinggi, yaitu 15,22%. Namun, kadar pH rata-rata dan susut masak tidak terpengaruh secara signifikan oleh cara memasak. Metode kukus efektif meningkatkan kadar air dan protein serta menurunkan kadar lemak. Sebaliknya, metode oven cenderung memecahkan emulsi antara air dan lemak. Temuan ini dapat menjadi panduan dalam memilih cara memasak yang sesuai untuk menjaga nilai gizi sosis. Oleh karena itu, pemilihan metode pemasakan yang tepat sangat penting untuk mencapai sifat organoleptik dan nilai gizi yang diinginkan pada sosis daging domba tipe emulsi. Berdasarkan penelitian ini, metode terbaik untuk mendapatkan sifat fisikokimia yang seimbang adalah metode oven.</p>Cornelius Hari Wibowo, Iswoyo Iswoyo, Adi Sampurno, Maria Sudjatinah
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/819Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/760
<p>Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) adalah jenis bantuan modal usaha yang diberikan kepada petani melalui koordinasi Gapoktan. Keberhasilan program PUAP dalam menanggulangi kemiskinan sangat bergantung pada partisipasi petani dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik petani, tingkat partisipasi petani dalam program PUAP, dan hubungan karakteristik petani dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP. Metode dasar penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik survei. Pemilihan Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sebagai lokasi penelitian dilakukan secara <em>purposive</em>. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 60 responden dan menggunakan teknik <em>proportional random sampling.</em> Analisis data menggunakan uji korelasi <em>Rank Spearman</em>. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) umur petani tergolong tua yaitu 22 orang (36,7%), pendidikan petani tergolong rendah yaitu 24 orang (40%), lamanya petani bertani tergolong tua yaitu 30 orang (50%), luas lahan petani tergolong sempit yaitu 24 orang (40%), pendapatan usahatani tergolong rendah yaitu 27 orang (45%). 2) Tingkat partisipasi petani pada tahap perencanaan tergolong tidak aktif yaitu 23 orang (38,3%), tahap pelaksanaan tergolong aktif yaitu 27 orang (45%), tahap evaluasi tergolong tidak aktif yaitu 27 orang (45%), dan tahap pemanfaatan hasil tergolong aktif yaitu 34 orang (56,7%). 3) Hubungan yang signifikan dapat ditemukan antara umur, pendidikan, lama bertani, serta pendapatan usahatani dengan tingkat partisipasi dan tidak ada hubungan yang signifikan antara luas lahan dengan tingkat partisipasi pada program PUAP.</p>Galuh Anggani, Sapja Anantanyu, Eny Lestari
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/760Tue, 12 Nov 2024 00:58:32 +0000Difusi dan Adopsi Rice Transplanter dalam Usahatani Tanaman Padi (Studi Kasus Kelompok Tani Sumber Makmur, Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga)
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/764
<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis proses difusi adopsi inovasi <em>rice transplanter</em> serta pengaruh karakteristik inovasi pada kecepatan proses adopsi di Kelompok Tani Sumber Makmur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pemilihan lokasi secara <em>purposive</em> di Kelompok Tani Sumber Makmur. Informan dipilih secara <em>purposive</em> dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman. Validitas data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses difusi <em>rice transplanter</em> terjadi dalam kurun waktu yang cepat dengan diikuti empat elemen yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Inovasi <em>rice transplanter</em> itu sendiri, disalurkan dengan program pelatihan melalui studi banding ke Unit Pengelola Jasa Alsintan pada tahun 2016, dan dilaksanakan dengan diikuti oleh perwakilan kelompok tani. Sementara itu proses adopsi terjadi cukup lambat dengan diawali pada tahap menyadari kemudian dilanjutkan tahap berminat yang ditandai dengan adanya ketertarikan petani untuk mempelajari mesin melalui studi banding. Tahap menilai kemudian menjadi tahap dimana petani mengevaluasi mesin terkait keunggulan dan kelemahan yang kemudian menghantarkan petani pada tahap mencoba untuk mengonfirmasi hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Percobaan menjadi tahap sebelum petani memutuskan akan mengadopsi atau menolak inovasi. Karakteristik <em>rice transplanter</em> yang rumit menjadi alasan sebagian besar petani menolak inovasi. Keunggulan dari segi waktu penanaman yang singkat tidak sebanding dengan persiapan bibit dan kesulitan mobilisasi mesin pada lahan berundak dan sempit milik sebagian besar petani sehingga petani lebih memilih metode tanam manual alih-alih menggunakan <em>rice transplanter</em>.</p>Dina Rahmawati, Joko Winarno, Widiyanto Widiyanto
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/764Wed, 20 Nov 2024 00:00:00 +0000Analisis Tingkat Kesenjangan Pendapatan Rumah Tangga Petani Ternak Kambing di Kabupaten Manokwari
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/849
<p>Salah satu masalah penting dalam pembangunan adalah kesenjangan pendapatan, yang menunjukkan ketidakmerataan pendapatan yang diperoleh masyarakat di suatu wilayah atau daerah. Kondisi ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara masyarakat berpenghasilan tinggi dan masyarakat berpenghasilan rendah. Riset ini bertujuan untuk menyelidiki disparitas tingkat pengeluaran rumah tangga dan kesenjangan pendapatan peternak kambing di Distrik Prafi dan Masni. Sampel pada riset ini peternak atau petani ternak yaitu petani yang memelihara ternak kambing di wilayah Prafi dan Masni. Metode <em>propo</em><em>r</em><em>tional random sampling</em> digunakan untuk pengambilan sampel. Analisis tingkat kesenjangan pendapatan (gini ratio) dan analisis disparitas dari pengeluaran rumah tangga peternak kambing (t-test) merupakan analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan pendapatan peternak kambing di Distrik Prafi dan Masni masuk dalam golongan rendah, dengan gini ratio masing-masing 0,17 dan 0,20. Perbandingan nilai pengeluaran rumah tangga petani ternak kambing di Distrik Prafi dan Masni berbeda secara signifikan, menurut hasil uji t-test. Tingkat pengeluaran rumah tangga peternak kambing di Distrik Prafi berbeda dengan peternak di Masni karena biaya makanan lebih tinggi daripada biaya bukan makanan, artinya tingkat kesejahteraan rendah. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesenjangan pendapatan rumah tangga petani ternak kambing di Distrik Prafi dan Masni tergolong rendah yaitu pemerataan pendapatan antar petani ternak relatif tinggi atau merata. Hasil ini menjadi gambaran mengenai ukuran kesenjangan pendapatan petani ternak di Prafi dan Masni untuk dapat menjadi dasar pertimbangan pada pembuatan kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengembangkan usahatani ternak agar tercapai masyarakat yang sejahtera.</p>Hotmauli Febriana Pardosi, Oeng Anwarudin
Copyright (c) 2024 JURNAL TRITON
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/849Wed, 20 Nov 2024 00:00:00 +0000