https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/issue/feedJURNAL TRITON2025-03-27T00:27:39+00:00Bangkit Lutfiaji Syaefullah[email protected]Open Journal Systems<p style="text-align: justify;" align="justify">JURNAL TRITON Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari with registered numbers <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1589428101" target="_blank" rel="noopener">p ISSN 2085-3823 and e ISSN 2745-3650</a> is a scientific open access journal published by Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari. Jurnal Triton has been certificated with number 0005.0036/Jl.3.02/SK.ISSN/2009.04 and 0005.27453650/JI.3.1/SK.ISSN/2020.09 as a scientific journal by the Ministry of Research-Technology and the Higher Education Republic of Indonesia and has been accredited to SINTA 3 based on the Decree of the Director General Higher Education, Research, and Technology with number 158/E/KPT/2021. Jurnal Triton aims to publish original research results and reviews such as agriculture, animal husbandry, and plantation. Jurnal Triton encompasses a broad range of research topics in agriculture: extension, socio-economic, policy, cultivation, tissue culture, biotechnology, animal (health, production, nutrition, welfare, behavior, reproduction, and product), and post-harvest. Jurnal Triton is published every six months (June and December). Until now, Jurnal Triton has printed up to Volume 15 Number 1 which was published in June 2024. The entire process from submission to publication is done FREE of charge. All articles in the Triton Journal can be viewed on an <a href="https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/open_access_policy" target="_blank" rel="noopener">OPEN ACCESS</a> basis.</p>https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/979Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kompetensi Petugas dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Masyarakat di Puskeswan Kota Palopo 2025-01-23T00:43:02+00:00Husnawati Husnawati[email protected]Idawati Idawati[email protected]Surryanto Suryanto[email protected]<p>Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Palopo memberikan pelayanan terhadap kesehatan hewan seluruh warga Kota Palopo dengan memperhatikan penilaian emosional klien. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana pengaruh kualitas pelayanan, kompetensi petugas dan kepercayaan terhadap kepuasan masyarakat. Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif eksplanatori, sampel penelitian ini adalah masyarakat yang telah berkunjung, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 267 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Analisis statistik imperensial untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan teknik SEM (<em>Structural Equation Modeling</em>) dengan software Smart-PLS. Teknik analisa SEM digunakan pada penelitian ini dengan alasan: distribusi data tidak normal, berdasarkan literatur kerangka konseptual yang digunakan belum teruji sehingga dilakukan uji kompirmatoris secara teoritis, dan penelitian menggunakan model dengan kategori konseptual yang kompleks. Hasil survei penelitian di Puskeswan Kota Palopo didapatkan bahwa kualifikasi petugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat, kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Kualitas pelayanan perlu ditingkanan terutama daya tanggap (<em>responsibility</em>), jaminan (<em>assurance</em>), empati (<em>empathy</em>) agar meningkatkan kepuasan masyarakat, sehingga meningkatkan komitmen pelanggan dan rekomendasi positif di Puskeswan Kota Palopo, kompetensi petugas lebih ditingkatan terutama pendidikan dan sertifikasi pengetahuan tentang kesejahteraan hewan agar pelanggan semakin meningkat kepercayaannya di Puskeswan Kota Palopo, kepercayaan masyarakat agar diperbaiki terutama fokus pada pelanggan dan memberikan pelayanan secara profesional menciptakan perasaan puas di Puskeswan Kota Palopo.</p>2025-01-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/906Strategi Komunikasi Persuasif Penyuluh Pertanian dalam Pemanfaatan Media Internet untuk Diseminasi Informasi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Ponorogo2025-01-23T01:16:12+00:00Ebit Eko Bachtiar[email protected]Andi Alimuddin Unde[email protected]Tuti Bahfiarti[email protected]<p>Perkembangan teknologi informasi berbasis digital yang pesat berdampak pada banyaknya media informasi yang dapat digunakan oleh penyuluh pertanian. Media internet berperan penting dalam kebutuhan informasi sehari-hari semua kalangan termasuk penyuluh pertanian dan petani. Penyuluh pertanian mempunyai peran penting dalam proses penyampaian informasi secara persuasif serta dituntut mampu dalam penggunaan media internet dalam menunjang tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh pertanian serta sebagai upaya percepatan diseminasi informasi kepada petani. Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi persuasif yang digunakan oleh penyuluh pertanian dalam memanfaatkan media internet untuk mempercepat diseminasi informasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dengan meningkatnya aksesibilitas penggunaan internet, strategi komunikasi secara persuasif yang efektif menjadi penting untuk memastikan informasi pertanian yang relevan dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data dengan cara wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Informan penelitian adalah penyuluh pertanian dan anggota KWT di wilayah Kecamatan Babadan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis penggunaan strategi komunikasi persuasif yaitu, strategi psikodinamika, sosiokultural, dan strategi memanipulasi Kesimpulan (<em>strategy the meaning construction</em>) yang dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kecamatan Babadan mampu meningkatkan penggunaan media internet berbasis pertanian dan meningkatkan partisipasi serta pemahaman kelompok wanita tani terhadap informasi terbaru mengenai pertanian. Strategi komunikasi persuasif yang melibatkan pendekatan personal, pemanfaatan konten visual, dan interaksi dua arah melalui platform digital sangat efektif dalam membangun kepercayaan dan motivasi kelompok wanita tani untuk mengadopsi inovasi pertanian. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyuluh pertanian dalam mengoptimalkan penggunaan media internet dalam diseminasi informasi kepada komunitas petani.</p>2025-01-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/910Analisis Tingkat Kepuasan Petani Padi Sawah terhadap Kinerja Pelayanan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) di Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri2025-01-24T01:17:20+00:00Fetria Andriani[email protected]Sapja Anantanyu[email protected]Eksa Rusdiyana[email protected]<p>Penyuluhan pertanian dapat dikatakan sebagai bentuk layanan pendidikan nonformal yang diperoleh petani yang difasilitasi oleh penyuluh pertanian lapang. Penyuluhan pertanian adalah suatu proses penyampaian informasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani sehingga dapat mengelola usahataninya secara lebih efektif dan efisien. Kinerja pelayanan penyuluh pertanian dapat diukur melalui tingkat kepuasan petani dalam memperoleh pelayanan dari penyuluh pertanian. Kepuasan petani adalah perasaan yang diperoleh petani ketika mereka mengalami layanan yang memenuhi atau melampaui harapan mereka dari penyuluh pertanian sebagai hasil dari kualitas layanan yang baik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan petani padi sawah terhadap kinerja pelayanan penyuluh serta hubungan antara karakteristik petani (umur, pendidikan formal, pengalaman usahatani, luas lahan dan tingkat kosmopolitan) dengan tingkat kepuasan kinerja pelayanan penyuluh. Penelitian ini menggunakan sampel 93 petani padi sawah di Kecamatan Purwantoro melalui survei secara acak. Taraf kepuasan petani mengenai pelayanan penyuluh diukur dengan analisis <em>Customer Satisfaction Index</em> (CSI) dan korelasi karakteristik petani dengan tingkat kepuasan pelayanan menggunakan uji korelasi <em>Rank Spearman</em>. Hasil penelitian menggunakan analisis <em>Customer Satisfaction Index</em> (CSI) mengindikasikan petani padi sawah puas terhadap pelayanan penyuluh pertanian. Hasil uji <em>Rank Spearman</em> menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik petani (umur, pendidikan formal, pengalaman usahatani, luas lahan, dan tingkat kosmopolitan) dengan kepuasan petani padi sawah terhadap kinerja pelayanan penyuluh pertanian.</p>2025-01-24T01:17:20+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1093Implementasi Penyuluhan Sensitif Gizi dan Pola Hidup Sehat di Kelurahan Kampung Kajanan, Buleleng, Bali2025-01-30T03:19:46+00:00Siti Amanah[email protected]Yayuk Farida Baliwati[email protected]Pudji Muljono[email protected]Tri Budiarto[email protected]Rafnel Azhari[email protected]Siti Syamsiah[email protected]Titania Aulia[email protected]Eliz Khalishah[email protected]Argasepta Armadhani[email protected]<p>Penyuluhan merupakan upaya berencana untuk transformasi perilaku sekelompok orang di berbagai bidang pembangunan, termasuk pengetahuan dan kesadaran akan gizi berimbang dan pola hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan perilaku yang terjadi dalam hubungannya dengan implementasi penyuluhan sensitif gizi dan penerapan pola hidup sehat. Metode riset aksi diterapkan dengan melibatkan 30 Tim PKK Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Bali dan 26 partisipan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan penyuluhan interaktif dilakukan untuk memperoleh data. Data sekunder dikumpulkan melalui telaah dokumen yang relevan. Terdapat dua tipe kuesioner yang digunakan. Pertama, kuesioner mengenai perubahan pengetahuan mengenai pola hidup sehat, pengemasan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), promosi melalui sarana digital digunakan untuk memperoleh informasi dari 30 partisipan Tim Penggerak PKK. Kedua, kuesioner mengenai perubahan pengetahuan setelah 26 partisipan mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Data kualitiatif dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif diolah menggunakan statistik deskriptif. Uji-t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi perubahan perilaku sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perubahan perilaku secara nyata sebelum dan sesudah penyuluhan sensitif gizi. Kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan kesehatan gigi meningkat, begitu pula dengan minat melakukan promosi pemasaran produk melalui sarana digital. Keberlanjutan implementasi penyuluhan sensitif gizi, pola hidup sehat, dan peningkatan kapasitas UMKM memerlukan dukungan dana, sarana prasarana, pendampingan baik dari pemerintah maupun swasta.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/846Perbandingan Performa Broiler yang Diberikan Multivitamin Pabrikan dengan Ramuan Herbal Soko Alam2025-01-30T03:58:42+00:00Dwi raharjo[email protected]Rahma Nofria[email protected]Mardi Satria Rahman[email protected]Wulan Mustika[email protected]Triana Guspita Sari[email protected]Arnayulis Arnayulis[email protected]<p>Daging broiler banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena merupakan sumber protein hewani yang mudah diperoleh serta memiliki harga yang terjangkau dibanding sumber protein hewani lainnya. Selain keunggulan yang telah dipaparkan sebelumnya, ternyata daging broiler memiliki ancaman residu yang tertinggal pada daging akibat pemberian vitamin pabrikan secara berlebihan selama pemeliharaan. Upaya yang dapat dilakukan guna meminimalisir cemaran residu pada daging dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan vitamin pabrikan dan digantikan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan performa broiler yang diberikan vitamin pabrikan dan ramuan herbal soko alam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan pada 200 ekor broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ramuan herbal soko alam berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan. Performa broiler yang diberikan multivitamin pabrikan memiliki nilai yang tinggi dibanding broiler yang diberikan ramuan herbal soko alam, namun dosis pada P3 (3,0gram ramuan herbal soko alam/2liter air) menjadi dosis yang direkomendasikan untuk dapat diaplikasikan pada pemeliharaan broiler karena performanya hampir menyaingi performa multivitamin pabrikan. Penelitian ini menyajikan beberapa sumberdaya lokal yang dapat digunakan oleh peternak sebagai multivitamin alami sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk pabrikan, dan mendorong pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada disekitar peternak.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/960Does the Laying Hen Assistance Program Improve the Farmer's Economy? Study in Palopo City Government2025-02-06T06:13:02+00:00Rosa Suryaningsih[email protected]Dewi Marwati Nuryanti[email protected]Akmal Zainuddin[email protected]Burhanuddin Harahap[email protected]<p>Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dengan tujuan mendapatkan informasi yang lebih akurat terhadap bagaimana pengaruh peran penyuluh pertanian dan bantuan ayam petelur yang telah diberikan pemerintah kepada kelompok Tani ternak dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya. Penelitian ini dilakukan di Palopo pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan mulai dari bulan November s/d Desember 2023 terhadap kelompok peternak ayam petelur yang telah menerima bantuan di Kota Palopo selama lima tahun terakhir. Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan pada penelitian ini. data diolah menggunakan teknik SEM. Data sekunder dikumpulan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 60 anggota kelompok yang telah mendapatkan pendampingan, yaitu satu pengurus dan satu anggota kelompok. Hasil analisis statistik terhadap pengaruh masing-masing variabel penelitian dinyatakan bahwa dari 10 hipotesis yang diteliti, terdapat dua hipotesis yang diterima (positif dan siknifikan), yaitu Hipotesis 5 dan Hipotesis 6, sedangkan hipotesis lain dalam analisis statistik ditemukan ditolak (tidak berpengaruh positif dan siknifikan). Sedangkan secara keseluruhan pengaruh variabel inovasi dan adopsi teknologi, efektifitas bantuan dan fungsi penyuluh pertanian secara bersama sama mempengaruhi variabel peningkatan ekonomi petani sebesar 74,9% termasuk kriteria kuat, sedangkan pengaruh variabel inovasi dan adopsi teknologi, efektifitas bantuan dan fungsi penyuluh pertanian secara bersama-sama variabel program bantuan ayam petelur sebesar 24,2% termasuk kriteria lemah.</p>2025-02-06T06:13:02+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1252Studi Karakter Morfologi dan Fisiologi Bibit Pisang Kepok Tanjung Daun Sempit dan Daun Normal dari Kultur Jaringan2025-02-06T06:26:41+00:00Bambang Hariyanto[email protected]Irfan Suliansyah[email protected]Yusniwati Yusniwati[email protected]Agus Sutanto[email protected]<p>Untuk mengetahui karakter tanaman pisang dapat dilakukan dengan cara mengamati karakteristik sifat morfologi tanaman. Pisang Kepok Tanjung dari kultur jaringan memiliki karakter daun yang berbeda yaitu daun sempit dan normal. Pengetahuan tentang studi karakter morfologi dan fisiologi bibit pisang Kepok Tanjung daun sempit dan daun normal dari kultur jaringan belum banyak diketahui. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan fisiologi bibit pisang Kepok Tanjung daun sempit dan daun normal dari kultur jaringan dilakukan di Solok, Sumatera Barat bulan Maret hingga September 2023. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengkarakterisasi morfologi dan membandingkan parameter pertumbuhan serta karakter fisiologi dari total 180 bibit tanaman pisang Kepok Tanjung berdaun sempit dan normal dari kultur jaringan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan dan karakter morfologi bibit pisang Kepok Tanjung daun normal dan daun sempit dari kultur jaringan. Bibit pisang Kepok Tanjung daun normal menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan lebar daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan bibit pisang Kepok Tanjung berdaun sempit akan tetapi tidak berbeda nyata untuk parameter panjang daun. Dari 33 karakter morfologi (batang, daun dan akar) yang diamati terdapat 28 karakter morfologi yang sama dan 5 karakter morfologi yang berbeda. Untuk parameter karakter fisiologi yaitu jumlah stomata dan kerapatan stomata tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.</p>2025-02-06T06:26:41+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1276Kualitas Nutrien Pellet Kombinasi Limbah Ikan dan Daun Kelor sebagai Supplemen Pakan Protein Tinggi2025-02-06T07:03:56+00:00Besse Mahbuba We Tenri Gading[email protected]Agustina Agustina[email protected]<p>Protein adalah salah satu nutrien yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia yang sangat penting terutama untuk pertumbuhan ternak muda. Limbah ikan dan daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi dan berpotensi dijadikan sebagai pakan sumber protein tinggi dan tidak bersaing dengan manusia. Pembuatan pellet diharapkan dapat meningkatkan proteksi protein dalam rumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien pellet suplemen pakan protein tinggi yang berbahan dasar limbah ikan dan daun kelor yang akan diberikan ke ternak ruminansia. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu persiapan, pencampuran dan pencetakan pellet. Materi yang digunakan adalah limbah ikan, daun kelor, dedak, mineral mix, molases dan tepung tapioka, kemudian dilakukan analisis kandungan nutrien. Formulasi pellet terdiri dari FA: limbah ikan 60%, daun kelor 20%. FB: limbah ikan 50%, daun kelor 30%. FC: limbah ikan 40%, daun kelor 40%, FD: limbah ikan 30%, daun kelor 50%. serta masing-masing formulasi memiliki kandungan dedak 10%, mineral mix 2%, molases 3%. Analisis data menggunakan analisis statistik secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kadar air FA, FB dan FC memenuhi standar mutu pellet, sedangkan FD melebihi standar. Kadar protein keempat formulasi berada diatas 20%. Lemak kasar tidak lebih dari 7%. Kandungan serat kasar formulasi FA, FB, FC dan FD memenuhi standar namun memiliki kadar abu yang sangat tinggi. Simpulan dari hasil penelitian adalah formulasi terbaik dari supplemen pakan protein tinggi adalah pada formulasi FC yaitu kandungan limbah ikan dan daun kelor yang seimbang. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pemberian pellet pakan kombinasi limbah ikan dan daun kelor secara langsung ke ternak ruminansia, untuk melihat pengaruh pada performa yang dihasilkan.</p>2025-02-06T07:03:56+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/998Pengaruh Waktu Penyimpanan Benih dengan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Karet (Hevea brasiliensis Muel Arg.)2025-03-10T01:52:02+00:00Elvira Rosa Pratiwi[email protected]Iwan Saputra[email protected]Risky Ridha[email protected]<p>Kandungan air merupakan unsur utama yang memengaruhi viabilitas benih tahan penyakit. Kadar air turun di bawah titik tertentu, kekuatan dan viabilitas benih menurun, dan bahkan dapat berhenti berkecambah. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan tiga ulangan. Rancangan ini digunakan bila faktor yang akan diteliti satu faktor atau lebih dari satu faktor dan satuan percobaan homogen. Faktor pertama yaitu konsentrasi Polyethylene Glycol (PEG) 6000 yang terdiri dari : P<sub>0</sub> =0%, P<sub>1 </sub>=15%, P<sub>2 </sub>=30%, P<sub>3</sub> =45%. Faktor kedua yaitu waktu penyimpanan benih yang terdiri dari: W<sub>1</sub> = 2 Minggu, W<sub>2</sub> = 4 Minggu, W<sub>3</sub> = 6 Minggu. Data diolah dengan menggunakan anova (uji F) apabila berpengaruh nyata diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Adapun hasil terbaik yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian larutan polyethylene glycol konsentrasi 15% yaitu dapat mempertahankan benih berjamur sebesar 0,71%, kecepatan tumbuh sebesar 2,89% dan vigor kecambah sebesar 48,90% pada waktu penyimpanan 2 minggu, namun pada waktu penyimpanan 4 minggu dan 6 minggu benih sudah tidak mampu untuk berkecambah normal. Semakin tinggi konsentrasi polyethylene glycol dan semakin lama penyimpanan dapat menurunkan mutu benih untuk dikecambahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pegaruh dari larutan polythylene glycol (PEG) 6000 dan lama penyimpanan dalam menekan laju penurunan Viabilitas dan vigor benih karet (<em>Hevea brasiliensis</em> Muel Arg.). Penelitian ini disarankan menggunakan perlakuan lama penyimpanan W<sub>1 </sub>2 minggu dengan konsentrasi P<sub>1 </sub>150 g/L agar dilaksanakan penelitian lebih lanjut dengan lama waktu penyimpanan dan konsentrasi PEG yang lebih beragam dan juga faktor lingkungan lain yang relevan.</p>2025-03-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1253Pengaruh Konsentrasi Xanthan Gum terhadap Karakteristik Fisikokimia Yoghurt Cincau (Yocin)2025-03-11T03:19:37+00:00Nurul Mukminah[email protected]Irna Dwi Destiana[email protected]Afifah Nurzakiah[email protected]<p>Yoghurt adalah produk hasil fermentasi bakteri asam laktat. Ada beberapa jenis yoghurt, salah satunya yoghurt drink. Inovasi produk yoghurt drink yaitu dengan penambahan jelly cincau hitam. Permasalahan yang terjadi adalah tingginya sineresis pada yoghurt cincau (yocin). Salah satu cara mengurangi sineresis yaitu dengan penambahan <em>stabilizer xanthan gum</em> untuk memperkuat konsistensi yoghurt cincau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi <em>xanthan gum</em> sebagai <em>stabilizer</em> terhadap karakteristik fisik dan kimia yoghurt cincau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan <em>xanthan gum</em> (0%, 0,25%, dan 0,5%) dan 3 kali pengulangan. Alat yang digunakan untuk penelitian ini diantaranya <em>beaker glass</em>, cawan porselen, oven, gelas ukur, pipet volume, labu ukur, inkubator, pH meter, <em>burette</em>, kertas saring, benang wol, kapas, tiang statif, penjepit, viskometer <em>brookfield</em>, sentrifuge, erlenmeyer, oven, tabung soxhlet, kondensor, tabung Kjeldhal. Bahan yang digunakan starter bakteri, <em>xanthan gum</em>, susu UHT, gula pasir, gula aren, jelly cincau hitam, NaOH, indikator PP 1%, asam borat, heksana, K<sub>2</sub>SO<sub>4, </sub>CuSO<sub>4</sub>, akuades, indikator BCG-MR, HCl dan buffer pH 4 dan 7, H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> pekat. Data dianalisis dengan analisis ragam <em>Analysis of variance</em> (ANOVA) dan uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian terhadap karakteristik fisik dan kimia menunjukkan bahwa konsentrasi penambahan <em>xanthan gum</em> berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap nilai viskositas, sineresis, total asam tertitrasi, pH, kadar air, kadar lemak, dan kadar protein. Penambahan <em>xanthan gum</em> 0,25% menjadi perlakuan terbaik dengan nilai viskositas 482 cP, sineresis 50,77%, total asam tertitrasi 0,33%, pH 4,69, kadar air 84,09%, kadar lemak 2,35%, dan kadar protein 1,15%.</p>2025-03-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1224Penerapan Model Pembelajaran Gagné dalam Pengemasan Produk Hortikultura pada KWT Sriwijaya, Kota Bogor2025-03-12T04:42:16+00:00Siti Syamsiah[email protected]Adi Firmansyah[email protected]Rafnel Azhari[email protected]<p>Seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang, permintaan produk hortikultura juga mengalami peningkatan. Saat ini, konsumen tidak hanya menilai produk hortikultura berdasarkan rasa, tetapi juga dari penampilan fisik seperti keseragaman ukuran, warna, bentuk, serta kualitas permukaan produk. Konsumen menginginkan produk hortikultura yang bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi Kendala yang tejadi, praktik penanganan pascapanen, khususnya dalam aspek pengemasan belum optimal di tingkat petani, sehingga diperlukan pemberdayaan yang lebih intensif terkait hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran pengemasan produk hortikultura di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sriwijaya, Kota Bogor dengan menggunakan model pembelajaran Gagne. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan dan pendampingan yang diterapkan melalui pembelajaran di KWT Sriwijaya telah sesuai dengan model <em>Nine Instructional Events</em> Gagné. Hasil belajar menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam pengemasan produk hortikultura. Pembelajaran yang diberikan penyuluh terbukti berhasil dan memiliki dampak positif dalam meningkatkan daya saing produk di pasar. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa semua tahapan dari model Gagné dapat terus diterapkan dengan baik dan berkelanjutan.</p>2025-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/1232Pengaruh Fermentasi Menggunakan Berbagai Jenis Aspergillus terhadap Kandungan Nutrien dan Antinutrien Bungkil Inti Sawit2025-03-12T04:47:58+00:00Andang Andiani Listyowati[email protected]Yenny Niken Larasati[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi menggunakan spesies <em>Aspergillus</em> yang berbeda (<em>Aspergillus niger</em>, <em>Aspergillus oryzae</em>, dan <em>Aspergillus sojae</em>) terhadap kandungan nutrien (serat kasar dan protein kasar) dan antinutrien (fitat dan Cu) pada bungkil inti sawit. Percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan masing-masing lima ulangan. Perlakuan meliputi T0 (bungkil inti sawit tanpa fermentasi), T1 (bungkil inti sawit + <em>Aspergillus</em> <em>niger</em> 8 g/kg), T2 (bungkil inti sawit + <em>Aspergillus</em> <em>oryzae</em> 8 g/kg), dan T3 (bungkil inti sawit + <em>Aspergillus</em> <em>sojae</em> 8 g/kg). Fermentasi dilakukan secara aerobik pada suhu 30°C selama 3 hari. Variabel penelitian terdiri dari kandungan nutrien (serat kasar dan protein kasar) dan antinutrien (fitat dan Cu). Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p≤0,05) pada bungkil inti sawit fermentasi dibandingkan dengan kontrol terhadap penurunan kandungan nutrien serat kasar (dari 38,971% menjadi paling rendah 15,662%) dan antinutrien asam fitat (dari 20,982% menjadi paling rendah 5,356%) serta peningkatan kandungan nutrien protein kasar (dari 17,111% menjadi paling tinggi 19,918%), namun nilai antinutrien Cu tidak berbeda nyata antar perlakuan. Fermentasi menggunakan berbagai spesies <em>Aspergillus</em> (<em>Aspergillus niger</em>, <em>Aspergillus oryzae</em>, dan <em>Aspergillus sojae</em>) dapat memperbaiki kandungan nutrien serat kasar dan protein kasar serta menurunkan antinutrien fitat, tanpa adanya pengaruh negatif pada antinutrien Cu bungkil inti sawit.</p>2025-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/990Pertumbuhan Beberapa Varietas Sawi (Brassica juncea L.) dengan Menggunakan Media Tanam Secara Hidroponik Sumbu2025-03-18T02:14:26+00:00Evi Julianita Harahap[email protected]Mawaddah Putri Arisma Siregar[email protected]Juldi Saputra[email protected]Amitalia Tumanggor[email protected]<p>Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia dalam budidaya secara hidroponik. Salah satu sistem hidroponik sederhana yang paling terkenal adalah sistem hidroponik sumbu. Penggunaan varietas dan media tanam yang tepat untuk dapat mendukung pertumbuhan sawi secara hidroponik sumbu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertumbuhan beberapa varietas sawi (Brassica juncea L.) dengan menggunakan media tanam secara hidroponik sumbu. Penelitian dilaksanakan dari September – Oktober 2023 bertempat di University Farm (UF), Universitas Teuku Umar, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu perlakuan Varietas sawi (V) dengan 3 taraf perlakuan sebagai berikut: V1 = Leony, V2 = Shinta, dan V3 = Nauli F1 dan perlakuan media tanam (M) dengan 4 taraf perlakuan sebagai berikut: M1 = Arang sekam padi, M2 = Rockwool, M3 = Akar pakis, dan M4 = Spons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas terbaik dijumpai pada parameter tinggi tanaman yaitu V2 (varietas Shinta) umur 14 HST dan 18 HST dan jumlah daun yaitu V3 (varietas Nauli) umur 28 HST. Perlakuan media tanam terbaik dijumpai pada parameter tinggi tanaman yaitu M4 (spons) umur 7 HST dan dan M2 (rockwool) umur 28 HST. Perlakuan interaksi varietas dan media tanam terbaik dijumpai pada parameter tinggi tanaman yaitu V2M4 (varietas Shinta + Spons) umur 14 HST.</p>2025-03-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITONhttps://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/jt/article/view/932Kinetika Perubahan Mutu Mikroenkapsulasi Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) Degumming Selama Penyimpanan2025-03-27T00:27:39+00:00Indah Pratiwi[email protected]Zita Sarungallo[email protected]Budi Santoso[email protected]<p>Minyak buah merah (<em>Pandanus conoideus</em>) merupakan minyak nabati yang kaya akan senyawa bioaktif seperti asam lemak esensial, karotenoid, dan tokoferol, yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Namun, tingginya kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida membuat minyak ini rentan terhadap oksidasi dan penurunan kualitas selama penyimpanan. Penelitian ini mengkaji pengaruh mikroenkapsulasi dalam meningkatkan stabilitas minyak buah merah degumming dengan melindungi komponen aktifnya dari degradasi akibat faktor lingkungan seperti oksigen, cahaya, dan suhu tinggi. Proses mikroenkapsulasi dilakukan menggunakan bahan penyalut berupa maltodekstrin, gum arab, CMC, Tween 80, dan gelatin. Parameter mutu yang diamati meliputi kadar air, bilangan peroksida, dan total karotenoid selama penyimpanan pada 20°C, 30°C, dan 40°C. Metode <em>Accelerated Shelf-Life Testing</em> (ASLT) berbasis kinetika Arrhenius digunakan untuk memodelkan proses degradasi dan memperkirakan umur simpan. Penyimpanan pada suhu tinggi mempercepat degradasi MBMD, terutama dalam hal peningkatan kadar air, bilangan peroksida, dan penurunan total karotenoid. Kadar air dan bilangan peroksida MBMD cenderung mengikuti kinetika orde nol pada suhu rendah, tetapi beralih ke orde pertama pada suhu lebih tinggi. Total karotenoid lebih rentan terhadap degradasi termal, dengan energi aktivasi tertinggi dibandingkan parameter lainnya. Umur simpan MBMD lebih lama pada suhu rendah, dengan estimasi umur simpan 2,3 tahun pada suhu 20 ºC, 1 tahun pada 30 ºC, dan 0,5 tahun pada 40 ºC. Untuk mempertahankan kualitas MBMD selama penyimpanan, disarankan penyimpanan pada suhu rendah dengan kelembapan yang dikontrol guna meminimalkan oksidasi dan degradasi senyawa bioaktif.</p>2025-03-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRITON