Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE <p style="text-align: justify;" align="justify">Journal of Sustainable Agriculture Extension (JoSAE) is a scientific open access journal published by Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari, aims to publish original research results and reviews such as agriculture, animal husbandry and plantation. Journal of Sustainable Agriculture Extension (JoSAE) encompasses a broad range of research topics in extension and socio-economic. Journal of Sustainable Agriculture Extension (JoSAE) is published every six months (March and September). The entire process from submission to publication is done FREE of charge. All articles can be viewed on an OPEN ACCESS basis.</p> en-US bangkitlutfiaji@gmail.com (Bangkit Lutfiaji Syaefullah) admin@polbangtanmanokwari.ac.id (Muhammad Eko Budicahyono, S.T.) Fri, 15 Mar 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.1.2.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Evaluasi Penyuluhan Penggunaan Photosynthetic Bacteria (PSB) pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Di Kelurahan Anday Kabupaten Manokwari Selatan https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/817 <p><strong>Latar belakang</strong>: Pemanfaatan <em>photosynthetic bacteria </em>(PSB) atau bakteri fotosintesis dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil tanaman sayuran dengan meningkatkan efisiensi proses fotosintesis. Petani belum banyak yang menggunakan PSB tersebut sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan pengukuran tingkat pengetahuan dan efektivitas penyuluhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan petani serta efektivitas penyuluhan tentang penggunaan bakteri fotosintetik pada tanaman sawi (<em>Brassica juncea </em>L.) di Kelurahan Anday Manokwari Selatan.</p> <p><strong>Metode</strong>: Rancangan penyuluhan menggunakan metode kelompok dengan teknik penyuluhan yaitu ceramah, diskusi dan melakukan demonstrasi cara pembuatan <em>photosynthetic bacteria </em>(PSB). Media yang digunakan yaitu peta singkap dan bahan baku untuk demonstrasi cara pembuatan untuk memperjelas materi yang disampaikan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik <em>accidental sampling </em>atau dilakukan tanpa sengaja pada saat bertemu petani tanaman sawi di lapangan. Sampel yang diambil yaitu petani anggota kelompok Anday Maju berjumlah 20 orang. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan terhadap responden dengan nilai rata-rata tes awal (<em>pre test</em>) 50,25 poin, berada pada kategori sedang dan tes akhir (<em>post test</em>) dengan nilai rata-rata 72,5 poin, berada pada kategori tinggi. Evaluasi tingkat keterampilan petani dengan nilai rata-rata 13,6 poin berada pada kategori terampil. Efektivitas peningkatan pengetahuan pada aspek pengetahuan memperoleh presentase 89,89% berada pada kategori efektif.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: &nbsp;Diperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani di Kelurahan Anday terhadap penggunaan bakteri fotosintetik pada tanaman sawi (<em>Brassica juncea L</em>.) yang berarti bahwa petani memahami penggunaan PSB.</p> Benang Purwanto, Susan Carolina Labatar, Feybiola Gaby Gabriela Lontoh Copyright (c) 2024 Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/817 Fri, 15 Mar 2024 00:00:00 +0000 Kelayakan Usaha Ternak Kelinci dengan Pemberian Pelet Limbah Pertanian https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/800 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar belakang: </strong>Potensi usaha kelinci saat ini cukup besar sebagai ternak hias maupun ternak konsumsi. Akan tetapi, kurangnya pengetahuan peternak dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber pakan kelinci pengganti hijauan. Usaha yang dijalankan perlu memperhitungkan kelayakan usahanya, sehingga dalam penelitian ini akan melihat kelayakan usaha ternak kelinci yang diberikan pelet dari limbah pertanian.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Metode: </strong>Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental sebanyak 24 (dua puluh empat) ekor. Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan pemeliharaan kelinci dengan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan, selanjutnya hasil pemeliharaan dianalisis ekonominya.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian analisis analisis kelayakan usaha pada setiap perlakuan menunjukan nilai yang tidak berbeda pada biaya, penerimaan, pendapatan, <em>break even point</em>, R/C, rentabilitas, IOFC dan Harga Pokok Produksi.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kesimpulan: </strong>Pemberian pelet dari limbah pertanian sebagai pakan ternak yang berbeda komposisi pada kelinci tidak berbeda akan tetapi dinyatakan layak.</p> Bangkit Lutfiaji Syaefullah, Purwanta, Okti Widayati, Poppy Latifah Copyright (c) 2024 Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/800 Fri, 15 Mar 2024 00:00:00 +0000 Skala Usaha dan Karakteristik Peternak Kambing Perah Rakyat yang Dipelihara Secara Intensif di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/814 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar belakang: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala usaha dan karakteristik peternak kambing perah di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Penelitian ini masih jarang dilakukan di Kecamatan Turi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh data dan informasi untuk memecahkan permasalahan peternak kambing perah.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Metode: </strong>Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober sampai 30 November 2023. Materi&nbsp; penelitian adalah peternak kambing perah yang memiliki pengalaman beternak lebih dari 2 tahun sebanyak 55 peternak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Variabel dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengalaman beternak, pekerjaan, tujuan beternak dan skala usaha peternakan<em>.</em> Data dianalisis secara <em>deskriptif</em><em>.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur peternak 45 tahun, rata-rata lama berternak 12 tahun, tingkat pendidikan peternak tamatan SD 16,4%, SMP 3,6%, SMA/SMK 80,0%, rata-rata jumlah anggota keluarga 4,5 orang, pekerjaan utama peternak sebagai buruh sebanyak 1,8%, petani 40,0%, wiraswasta 5,5%, pegawai swasta 9,1%, dan sebagai peternak 43,6%, tujuan beternak sebagian besar hanya untuk usaha sampingan sebanyak 60,0%, untuk usaha pokok sebanyak 40,0%, dan skala kepemilikan ternak terbagi menjadi tiga yakni skala kecil &lt; 30 ekor sebanyak 60%, skala mengegah 30-60 ekor sebanyak 38,2%dan skala besar &gt;60 sebanyak 1,8%.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kesimpulan: </strong>Disimpulkan bahwa skala usaha kambing perah di peternakan rakyat Kecamatan Turi mayoritas &lt;30 ekor, dengan rerata umur 45 tahun, memiliki pengalaman rata-rata 12 tahun, mayoritas memiliki pendidikan sekolah menengah atas/kejuruan, serta mayoritas peternak mengusahakan kambing perah sebagai usaha sampingan.</p> Ajat Sudrajat, Maria Ermelinda Bhoki, Gallusia Marhaeny Nur Isty Copyright (c) 2024 Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/814 Fri, 15 Mar 2024 02:30:08 +0000 Evaluasi Penyuluhan Pemanfaatan Rumput Laut Cokelat sebagai Pupuk Organik Padat untuk Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans poir) https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/806 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar belakang: </strong>Rumput laut coklat (<em>Sargassum sp</em>) sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kelimpahan rumput laut jenis tersebut banyak terdapat di pantai dan karena pengetahuan yang kurang mengenai pemanfaatan rumput laut cokelat, sehingga menjadi limbah pantai. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah diatas yaitu dengan mensosialisasikan pemanfaatan rumput laut coklat dengan tambahan bahan limbah ikan tongkol dan sisa nasi menjadi pupuk organik padat guna mengurangi penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan pada tanaman kangkung darat (<em>Ipomoea reptans poir</em>).</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Metode: </strong>Pelaksanaan penyuluhan diikuti oleh 18 responden. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi cara. Metode ini bertujuan untuk merangsang responden penyuluhan agar bisa aktif bertanya selama kegiatan berlangsung, dengan menggunakan alat bantu media yaitu folder dan peta singkap. Hasil evaluasi penyuluhan dianalisis menggunakan aplikasi <em>MS Excel</em> dan <em>SPSS</em> versi 16.0.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Hasil: </strong>Pengukuran peningkatan pengetahuan dengan membandingkan nilai tes awal dan tes akhir, evaluasi penyuluhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 4.89. Berdasarkan uji t berpasangan (<em>paired t test</em>) penyuluhan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat, maka dari itu efektivitas penyuluhan pada aspek pengetahuan sebesar 64,7%.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong><span style="font-weight: 400;">Penyuluhan pengolahan rumput laut cokelat untuk dijadikan pupuk organik padat di Kampung Sau Abas Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat memiliki efektivitas penyuluhan pada kategori cukup efektif dengan ditunjukkan adanya peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pre-test dan post-test.</span></p> Carolina Diana Mual, Okti Widayati, Wahyuni Copyright (c) 2024 Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/806 Fri, 15 Mar 2024 02:42:43 +0000 Transformasi Penyuluhan Pertanian Menuju Society 5.0: Analisis Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/820 <p><strong><span lang="EN-ID">Latar belakang: </span></strong><span lang="EN-ID">Penyuluhan pertanian memegang peranan penting dalam mendorong pertanian menuju masa depan yang cerdas dan berkelanjutan sesuai dengan Society 5.0. Berperan sebagai penghubung antara penelitian dan implementasi di lapangan, salah satu tugas penyuluh adalah memperkenalkan inovasi teknologi kepada petani. Makalah ini bertujuan mendeskripsikan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam transformasi penyuluhan pertanian menuju Society 5.0, dengan fokus pada pengembangan pertanian cerdas dan berkelanjutan. </span><span lang="EN-ID">&nbsp;</span><span lang="EN-ID">&nbsp;</span></p> <p><strong><span lang="EN-ID">Metode: </span></strong><span lang="EN-ID">Metode review jurnal digunakan mengkaji tema utama transformasi penyuluhan pertanian menuju Society 5.0. Studi terhadap jurnal ilmiah diperoleh dari database jurnal Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Kriteria inklusi untuk pemilihan jurnal adalah publikasi yang fokus pada penerapan TIK dalam penyuluhan pertanian, khususnya konsep Society 5.0. Publikasi yang dipilih adalah artikel yang terbit dalam rentang waktu lima tahun terakhir untuk memastikan relevansi dan aktualitas data.</span></p> <p><strong><span lang="EN-ID">Hasil: </span></strong><span lang="EN-ID">Terdapat kesepahaman pandangan yang sama pada beberapa kajian literatur jurnal yang terpublikasi terkait P</span><span lang="EN-ID">enyuluhan pertanian di era society 5.0. Penyuluhan pertanian memerlukan transformasi paradigma, kapasitas, dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Penyuluhan pertanian di era society 5.0 harus mengintegrasikan aspek teknologi, manusia, dan lingkungan dalam menciptakan inovasi dan solusi pertanian yang berdampak positif bagi petani dan semua pelaku di sektor pertanian. Transformasi penyuluhan pertanian memerlukan respons strategis terhadap kebutuhan akan pendekatan yang lebih dinamis, inovatif, dan inklusif. Penyuluh Pertanian dituntut menggunakan berbagai metode penyuluhan, untuk meningkatkan pemahaman petani tentang teknologi baru. Penyuluh tidak hanya sebagai penghubung informasi dan sumber daya, tetapi juga sebagai katalis untuk adopsi teknologi yang dapat mengubah sektor pertanian menjadi lebih efisien dan resiliensi.</span></p> <p><strong><span lang="EN-ID">Kesimpulan: </span></strong><span lang="EN-ID">Dalam rangka mencapai visi Society 5.0 dalam konteks pertanian, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peran krusial dalam memfasilitasi transformasi penyuluhan pertanian menuju pertanian yang cerdas dan berkelanjutan. Investasi berkelanjutan dalam pengembangan TIK dan pelatihan penyuluh menjadi hal yang sangat penting, dan untuk mencapainya, dukungan dari pemerintah, akses terhadap teknologi terbaru, serta kerjasama antara institusi pendidikan, penelitian, dan industri sangatlah diperlukan. Dengan demikian, melalui upaya kolaboratif ini, dapat diharapkan bahwa solusi-solusi yang relevan secara lokal dapat dikembangkan untuk mewujudkan visi pertanian yang adaptif dan berkelanjutan dalam era Society 5.0</span></p> Triman Tapi, Mikhael, Yohanis Yan Makabori Copyright (c) 2024 Journal of Sustainable Agriculture Extension https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/JoSAE/article/view/820 Fri, 15 Mar 2024 00:00:00 +0000